Like Us Facebook

Kyai Televisi


Bagaimana pendapat anda mengenai kyai yang sering tayang di layar televisi anda?



Oleh: Kafa Billah

Mereka hanyalah artis yang mendapat gelar kyai atau ustadz dan menggunakannya untuk menutup latar belakangnya. 

    Adapun yang dimaksud dengan latar belakang di sini adalah “artis”. Juga tidak lain, mereka hanyalah penghibur dan sosialita. 

    Tidak lebih dari itu. Kyai-kyai TV itu juga mempunyai fans yang mereka sebut dengan nama “ jemaah”.


* * *


            Jangan tanya soal ilmu agamanya. Ilmu mereka tentang agama tidak tinggi setinggi langit namun dangkal sedangkal laut. Begitu juga moral mereka. Mereka berdakwah tidak disertai landasan sebagai dasar atau dalil-dalil yang sahih sebagai penetapan hukum mereka. 

    Coba saja mereka suruh baca kitab kuning karya ulama‘ klasik atau suruh melantunkan firman- Nya. Mungkin sebagian dari mereka ada yang bisa dan sebaliknya. Terkadang mereka juga ada yang asal-asalan menetapkan hukum dari Al-Qur`an atas suatu masalah yang hanya bermodal arti tanpa adanya penafsiran. 

    Dakwah mereka hanyalah hiburan dengan standar make up, efek visual, audio dan lampu sorot. Dakwah mereka juga menyebabkan terlahirnya fatwa dan ajaran agama yang bersumber kedangkalan dan banalitas. 

    Mereka adalah kyai yang bahagia ketika dipuji dan menangis tatkala dihujat. Mereka juga tidak mempunyai aura sakral, keramat dan aura pancaran cahaya yang keluar dari dirinya, seperti halnya kebanyakan dimiliki oleh para kyai kampung. Yang ada mereka bercahaya gara-gara lampu sorot belaka.

            Itulah mereka, yakni kyai TV yang terkadang mereka menggunakan jemaahnya sebagai mesin ATM. Kenapa demikian? Karena terkadang media sengaja menjual setiap dakwah mereka yang terkadang dakwah mereka terdapat kesalahkaprahan atau terdapat kesesatan. 

    Dengan demikian banyak orang yang tidak berlatar belakang santri menganggap dakwahnya itu benar, padahal sebaliknya. Sehingga banyak orang yang mengaguminya dan bergabung dalam komunitas ” jemaah” nya.

            Maka dari itu banyak orang yang ingin mengundangnya ke sebuah acara religi untuk berceramah, dengan syarat harus membayar terlebih dahulu dengan uang muka yang nominalnya tak terkira. 

    Akan tetapi, media tetap media, televisi takkan pernah waras, kyai karbitan terus diproduksi secara massal melalui acara semacam Pildacil dan kontes-kontes lainnya.

            Sejatinya kyai adalah kekasih Tuhan yang merentangkan sajadahnya di heningnya malam serta bermunajat untuk kebaikan umat manusia dan kemaslahatan negara. Mereka, yakni para kyai, sejatinya menjadikan siang untuk bertani, berkebun dan mendidik santri. 

    Dalam pandangan mereka, popularitas adalah bencana bagi bangunan hakiki bernama spiritualitas. Mereka lebih memilih terkenal di langit daripada tenggelam dalam gelagak nan riuh rendah di bumi.

            Demikian itu, sebenarnya kyai TV adalah kyai yang berilmu, bermoral, dan memiliki kespiritualitasan yang tinggi. Kenapa demikian? Karena dari menonton tersebut, masyarakat yang menonton akan belajar dan bercermin. 

    Adapun penonton TV dari acara tersebut pastilah berjumlah banyak, bahkan bisa jadi 90% masyarakat Indonesia menontonnya. Dan bisa jadi masyarakat yang menontonnya ikut dalam gelombang kesesatan. 

    Maka dari itu kyai yang bersiaran di TV harus mempunyai ilmu, moral yang tinggi supaya masyarakat tidak ikut dalam lubang kesesatan.

            Jangan salah, adanya tulisan ini tidak beranggapan bahwa semua kyai TV itu sesat dsb. Akan tetapi, adanya tulisan ini hanyalah untuk memberikan kewaspadaan supaya tidak terjadi suatu fitnah dalam menilai seorang kyai.


Posting Komentar

1 Komentar