Like Us Facebook

Hukum Mencintai Tanah Air Berdasarkan Hadits dan Pendapat Ulama

 

Cinta tanah air yang beliau tekankan adalah kecintaan yang dibangun atas dasar persatuan dan solidaritas antar sesama manusia, yang dengannya ada semangat tanpa pamrih untuk melindungi dan memajukan negeri. 



Oleh: Kafa Billah

Cinta tanah air adalah perasaan yang melekat di dalam diri setiap manusia, tidak terkecuali Baginda Nabi Muhammad saw.

Beliau mengakui hal ini di hadapan malaikat Jibril as. saat perjalanan jauh dari Makkah ke Madinah.

Di tengah perjalanan, beliau memandang Makkah yang sudah tertinggal jauh di belakang. Malaikat Jibril pun bertanya kepada beliau, “Apakah engkau merindukan tanah kelahiran?” Nabi pun menjawab, “Iya”.

 

* * *

 

Atas kejadian itu, Allah Swt. menghibur Baginda Nabi saw. dengan menurunkan wahyu surah Al-Qashash ayat 85,

 

اِنَّ الَّذِيْ فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لَرَاۤدُّكَ اِلٰى مَعَادٍۗ قُلْ رَّبِّيْٓ اَعْلَمُ مَنْ جَاۤءَ بِالْهُدٰى وَمَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ۝٨٥

Artinya: Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al Quran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali. Katakanlah: "Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang dalam kesesatan yang nyata". (QS. Al-Qashash: 85)


Syekh Ismail Haqiqi menjelaskan bahwa ayat di atas memberikan isyarat bahwa mencintai tanah air merupakan bagian dari iman

 

Kemudian, tidak hanya mencintai tanah kelahirannya, Nabi Muhammad saw. juga menunjukkan kecintaannya terhadap Madinah, tempa beliau tinggal hingga akhir hayatnya. Sebagaimana hadits yang tertera di dalam kitab Shahih Al-Bukhori,

 

كان اِذا قدِم ِمن سفر الى جُدْران المدينة اوضعَ راحلته واِنْ كان على دابَة حرَّكها مِنْ حبِّها

 

Artinya: Ketika Rasulullah pulang dari bepergian dan melihat dinding kota Madinah, maka beliau mempercepat laju untanya, dan bila mengendarai tunggangan (seperti kuda), maka beliau gerak-gerakkan karena cintanya pada Madinah”.

 

Dari hadits ini, Syekh Ibnu Hajar Al-'Asqalani menegaskan:

 

و فى الحديث دلالة على فضل المدينة وعلى مشروعية الحب المواطن والحنين اليه


Artinya: Dalam hadits itu terdapat petunjuk atas keutamaan Madinah dan disyariatkannya mencintai tanah air serta merindukannya.

 

* * *

 

Kemudian, perlu dipahami bahwasanya cinta tanah air yang disyariatkan oleh Nabi Muhammad saw. bukanlah nasionalisme, kapitalisme ataupun materialisme, dimana kesetiaan terhadap tanah air hanya berorientasi pada untung rugi dan kepentingan sesaat.

Cinta tanah air yang beliau tekankan adalah kecintaan yang dibangun atas dasar persatuan dan solidaritas antar sesama manusia, yang dengannya ada semangat tanpa pamrih untuk melindungi dan memajukan negeri.

Sebagaimana diterangkan oleh Syekh Muhammad Ibnu `Alan Ash-Shidiqi sebagai berikut:

Sebagaimana ulama` mengatakan yang dimaksud dengan hadits cinta tanah air adalah sebagian dari iman adalah sepatutnya bagi orang yang sempurna imannya untuk memakmurkan tanah airnya dengan amal sholeh dan kebajikan

 

Demikianlah hukum mencintai tanah air berdasarkan hadits Nabi dan beberapa pendapat ulama.

 

Referensi:

  • Ismail Haqqi bin Musthofa al-Istanbuli, Ruh al-Bayan, juz. 6
  • Muhammad bin 'Alan ash-Shidiqi, Dalil al-Falihin li Thuruq Riyadh ash-Shalihin, juz. 4


Posting Komentar

0 Komentar