Buku ini memberikan kajian lengkap meliputi al-Qur’an, Hadits, Yurisprudensi ulama, Sejarah, hingga analogi kontekstualisasi ajaran Islam di Indonesia.
Oleh: M. Ryan Romadhon
Indonesia sebagai negara dengan jumlah pemeluk agama Islam terbesar di Dunia sudah seharusnya menjadi teladan dalam hal relasi antara kewajiban beragama dan keperluan bernegara.
Relasi keduanya menjadi sumber utama persatuan negara dan
jaminan atas keberlangsungan praktek keagamaan.
* * *
Namun, sering kali ditemukan pandangan-pandangan yang tidak dapat
mewakili relasi dari keduanya, yang telah dibentuk sejak era kemerdekaan,
dengan tujuan utama untuk mewujudkan kemaslahatan dalam bernegara serta
beragama.
Dalam hal ini, pesantren sampai saat ini masih berdiri di barisan
terdepan dalam usaha mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), terlebih pada prinsip membela dan menjaga kestabilitasan umat.
Ketidakpuasan terhadap kredibilitas lulusan-lulusan luar pesantren,
menjadi pendorong pesantren untuk mengirimkan lulusan terbaiknya guna turut
berkarya untuk kemajuan negara, terlebih dalam moralitas anak-anak bangsa.
Ponpes Lirboyo, melalui Wisudawan Mahasantri Ma’had Aly-nya untuk
yang kesekian kalinya menerbitkan buku bertemakan relasi agama dan negara, yang
berjudul “Indonesia Berkhilafah; Rekonstruksi dan Representasi Hakikat Negara
dalam Islam”
Dalam buku yang berjudul “Indonesia Berkhilafah; Rekonstruksi dan Representasi Hakikat Negara dalam Islam” karya Tim Soko Papat (Solusi & Kompilasi Problematika Penting dalam Masyarakat) Wisudawan Ma’had Aly Lirboyo, Tahun Akademik 2021-2022 ini dijelaskan apa yang sebenarnya dikehendaki dari khilafah dalam agama Islam melalui tinjauan-tinjauan dalam beberapa disiplin keilmuan.
Hingga dapat benar-benar mendekonstruksi paham-paham melenceng yang selama ini menjadi sumber utama tindakan-tindakan radikalisme di Indonesia.
Ketidaksempurnaan
pemahaman dan keyakinan sebagai satu-satunya pihak yang paling benar seringkali
membuat manusia tidak menyadari bahwa sebenarnya ia berjalanan di jalan yang
salah.
Isi Buku
Secara garis
besar, buku ini berisi empat bab. Pada bab pertama, buku ini mengupas tentang
pengejawantahan makna khilafah dari sudut pandang Al-Qur'an, Hadits, Fiqh dan
Sejarah panjang Khilafah Islamiyyah, perihal faktor utama kesejahteraan Islam
dan faktor yang menjadi bibit utama kemunduran Islam.
Pada bab kedua, buku ini mengupas perihal kepemimpinan. Dari dasar
dan tujuan pengangkatan, serta kriteria pemimpin ideal, demi menemukan pemimpin
sejati yang mampu mewujudkan kehidupan Islami.
Selain itu, dalam bab ini juga membahas tuntas mengenai otoritas
pemimpin, hingga sistem pemerintahan dalam kajian Al-Qur'an, Hadits, Fiqh dan
faktor keberhasilan kepemimpinan Rasulullah Saw.
Pada bab ketiga, buku ini membahas tema "Indonesia
Bersyariat", yakni terkait kewajiban menerapkan syariat Islam, meliputi
formalisasi syariat, serta menjelaskan hubungan sosial antara umat Islam dengan
umat agama lain.
Sedangkan pada bab keempat, buku ini mengkaji tentang keharusan
untuk saling bahu-membahu dari setiap lapisan masyarakat, guna menciptakan
Indonesia sejahtera dalam bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kelebihan Buku
Salah satu
kelebihan yang dimiliki buku ini adalah ditulis dengan bahasa sederhana yang
memudahkan pembaca untuk memahami sekaligus mencerna arah isi buku tersebut.
Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan data referensi valid
dari kitab turats, baik yang berkaitan dengan hukum maupun sejarah yang
diletakkan di batang tubuh buku dan di catatan kaki.
Hal tersebut tentunya menjadikan pembaca bertambah yakin bahwa isi
buku ini benar-benar sesuai ajaran syariat dan menjadikan pembaca semakin
mantap untuk menjadikan buku ini sebagai panduan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Dalam buku ini, pembaca juga akan menemui paparan beberapa peristiwa yang dialami oleh Nabi Muhammad saw beserta para sahabat dalam mengatur masyarakat yang majmuk dalam bingkai negara yang sesuai dengan ajaran syariat.
Di sini, pembaca akan disuguhkan betapa beliau saw dan para sahabatnya
sangat memperhatikan kehidupan sosial yang majmuk, bisa berdampingan dengan
siapapun, sehingga lahirlah kesepakatan bersama yang disebut dengan “Piagam
Madinah”.
Buku ini memberikan kajian lengkap meliputi al-Qur’an, Hadits,
Yurisprudensi ulama, Sejarah, hingga analogi kontekstualisasi ajaran Islam di
Indonesia.
Oleh karena itu, diharapkan setelah membaca buku ini seharusnya
tidak ada lagi percekcokan dan perdebatan yang tidak berujung terkait pandangan
Islam atas empat pilar bangsa, terlebih jika memahami spirit ulama Nusantara
untuk menerima dan melegimitasi keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) sebagai bentuk final negara.
Data Buku
Judul Buku:
Indonesia Berkhilafah; Rekonstruksi dan Representasi Hakikat Negara dalam Islam
Penulis: Tim
Soko Papat (Solusi & Kompilasi Problematika Penting dalam Masyarakat)
Wisudawan Ma’had Aly Lirboyo, Tahun Akademik 2021-2022
Tahun: Cetakan
II, Oktober 2021.
Penerbit:
Lirboyo Press
Tebal: XLVII +
312
0 Komentar