Guru adalah orang yang mengajarkan ilmu kepada kita, baik ilmu agama maupun ilmu dunia sekaligus orang tua kita yang menjadikan kita manusia yang berakhlak dan bertanggung jawab.
Oleh: Chairunnisa
Dalam dunia
kepesantrenan, ada banyak sekali istilah yang familier di dalamnya, dan
terkadang jarang diketahui oleh seseorang yang tidak pernah merasakan kehidupan
pesantren.
* * *
Jika
dirasa-rasa, dalam dunia kepesantrenan banyak juga yang sudah mulai lengah akan
hal ini. Padahal ini merupakan hal yang benar adanya jika kita sungguh-sungguh
untuk melakukannya. Sesuatu yang dimaksud oleh penulis adalah barokah atau
biasa disebut juga dengan berkah.
Berkah sendiri memiliki
banyak cara untuk mendapatkannya. Salah satunya adalah dengan cara ta’dzim
kepada guru yang membawa pengaruh sangat besar bagi seorang santri. Sebab jika mereka mendapatkannya, terdapat
istilah tersendiri loh yaitu mendapatkan ridho guru.
Lalu, sebenarnya apa sih pentingnya ridho guru? Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang keberkahan ilmu dari guru.
Ta’dzim
Ta'dzim atau menghormat kiai/guru
yang mengajarkan ilmu adalah sikap dan tindakan yang diajarkan oleh Rasulullah
saw. melalui hadits-nya:
تَعَلَّمُوْا
وَعَلِّمُوْا وَتَوَاضَعُوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ
Artinya: “Belajarlah
kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu.” (HR. Tabrani)
Menurut perspektif pendidikan Islam, guru ialah
seseorang yang mampu menjadi suri tauladan dengan menginternalisasikan ilmunya
dalam menjalankan kewajibannya dengan baik dan benar.
`Hal inilah yang menjadikan datangnya keberkahan ilmu
dari guru. Tak hanya itu, seorang kiai/guru selain
memberikan ilmu kepada kita, mereka juga tidak luput untuk selalu
mendoakan santri/peserta didiknya.
Berikut adalah salah satu doa guru untuk santri:
اللهم اجعل
كل ولد علمته عبداً صالحاً لك
“Allahummaj’al
kullu waladin ‘allimtuhu ‘abda’an sholihan laka”
Artinya: “Ya Allah jadikanlah setiap
anak yang pernah aku ajari sebagai hamba-Mu yang sholih”
Adapun
lafadz doa guru untuk murid lainnya adalah:
رَبَّنَا
هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا
لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Robbanaa
hablanaa min ajwajinaa wa dzurriyatinaa qurrotaa’yun waj’alnaa lilmuttaqinaa
imaamaa”
Artinya: “Ya
Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.”
Menghormati Guru dalam Islam
Guru adalah orang yang mengajarkan ilmu kepada kita, baik ilmu agama maupun ilmu dunia sekaligus orang tua kita yang menjadikan kita manusia yang berakhlak dan bertanggung jawab.
Oleh karena itu, kita wajib
menghormati guru sebagai bentuk penghargaan kita berbakti kepada mereka.
Islam mengajarkan kita untuk
untuk beradab terhadap guru dengan cara-cara yang sesuai dengan syariat dan
akal sehat. Berikut adalah beberapa adab menghormati guru dalam Islam yang
perlu kita tahu dan amalkan.
1. 1. Mengucapkan salam ketika bertemu
Salam adalah ucapan yang
penuh dengan berkah, salam juga merupakan hak seorang muslim kepada muslim
lain. Apalagi ketika kita bertemu dengan guru, kita harus mengucapkan salam
sebagai tanda hormat dan kasih sayang.
2. 2. Memperhatikan nasihat-nasihat yang baik
Guru adalah orang yang memiliki ilmu dan pengalaman lebih dari kita. Guru sering memberikan nasihat-nasihat yang baik untuk kebaikan kita sendiri.
Kita harus memperhatikan
nasihat-nasihat tersebut dengan sikap hormat dan rendah hati. Kita tidak boleh
menyela, menentang, atau mengabaikan nasihat-nasihat guru tanpa alasan yang
benar.
3. 3. Mematuhi perintahnya
selama tidak bertentangan dengan agama
Guru memiliki kewenangan untuk memberikan perintah-perintah kepada murid-muridnya dalam rangka proses belajar mengajar.
Kita harus mematuhi perintah-perintah tersebut selama tidak bertentangan dengan ajaran islam. Kita tidak boleh melawan, membantah, atau menolak perintah-perintah guru tanpa alasan yang syar’i.
4. 4. Mengerjakan tugas yang diberikannya dengan baik
Guru sering memberikan tugas-tugas kepada murid-muridnya untuk menguji pemahaman dan kemampuan mereka.
Kita harus mengerjakan tugas-tugas tersebut dengan baik,
jujur, dan bertanggung jawab. Kita tidak boleh mencontek, menyalin, atau
mengabaikan tugas-tugas guru tanpa alasan yang syar’i.
5. 5. Tidak memperolok-olok atau meremehkan
Guru adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Kita harus bersikap santun dan toleran terhadap kesalahan dan kekurangan guru.
Kita tidak
boleh memperolok-olok, meremehkan, atau mencela guru.
6. 6. Menjaga adab ketika bertanya
Guru adalah sumber ilmu yang dapat kita manfaatkan untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita.
Kita boleh bertanya kepada guru tentang hal-hal yang kita tidak mengerti
atau ingin tahu lebih dalam. Namun, kita harus menjaga adab ketika bertanya
kepada guru. Kita tidak boleh bertanya dengan cara yang mengganggu, mengejek,
atau menantang guru.
7. 7. Menghargai waktu dan kesempatan belajar
Guru adalah orang yang telah menyediakan waktu dan kesempatan bagi kita untuk belajar ilmu dari mereka.
Kita harus menghargai waktu dan kesempatan belajar tersebut dengan cara
datang tepat waktu, tidak bolos, tidak mengganggu kelas, dan tidak
menyia-nyiakan pelajaran. Kita harus bersyukur atas nikmat ilmu yang Allah SWT
berikan kepada kita melalui guru-guru kita.
8. 8. Mendoakan kebaikan dan keselamatan bagi mereka
Guru adalah orang yang telah berjasa besar kepada kita. Kita harus mendoakan kebaikan dan keselamatan bagi mereka sebagai tanda rasa hormat dan kasih sayang.
Doa yang kita panjatkan dapat membantu mereka dalam menghadapi berbagai masalah dan tantangan dalam hidup.
Referensi:
- https://www.diskop.id/agama/doa-guru-untuk-murid/, diakses pada 22 Agustus 2023.
- https://an-nur.ac.id/blog/adab-menghormati-guru-dalam-islam.html, diakses pada 22 Agustus 2023.
- https://jateng.nu.or.id/taushiyah/ta-dzim-kepada-guru-salah-satu-prasarat-keberkahan-ilmu-ZPXSC - :~:text=Ta'dzim%20atau%20menghormat%20kiai,yang%20diajarkan%20oleh%20Rasulullah%20saw., diakses pada 22 Agustus 2023.
0 Komentar