Dengan mempelajari kisah Rasulullah saw. kita dapat memahami akar sejarah agama Islam serta pengaruhnya terhadap masyarakat dan peradaban di berbagai belahan dunia.
Oleh: Fikri Alifudin
Dalam salah satu ayat Al-Qur’an, Allah menegaskan bahwa di dalam diri Nabi Muhammad terdapat suri teladan yang baik.
* * *
Oleh karena itu, setiap Muslim
harus mengetahui kisah hidup atau biografi Nabi Muhammad saw. agar
bisa meneladaninya dengan baik dan benar.
Nah, bagi kalian yang menanyakan kapan Nabi Muhammad lahir? Dan
bagaimana kisah kelahiran Nabi Muhammad? Simak ulasan berikut ini.
Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW Lengkap: Hadapi Kehilangan 3 Kali
Ada banyak pendapat dan riwayat tentang kelahiran Nabi Muhammad
shallallahu alaihi wasallam. Riwayat yang paling masyhur terkait sejarah
kelahiran Nabi Muhammad Saw adalah beliau lahir pada Tahun Gajah.
Tahun dimana Raja Abrahah Al-Asyram
dari Yaman bergerak untuk menyerang Makkah dan menghancurkan Ka’bah dengan
pasukan bergajahnya.
Bulan kelahiran beliau pun
diperselisihkan. Riwayat yang paling masyhur mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saw
lahir pada hari Senin malam, tanggal 12 Rabi’ul Awwal atau bertepatan dengan tanggal
29 Agustus 580 M.
Pendapat ini didasarkan pada sebuah
riwayat Imam Ibnu Ishaq dari Sayyidina Ibnu Abbas: "Rasulullah dilahirkan
di hari Senin, tanggal 12 di malam yang tenang pada bulan Rabi'ul Awwal, Tahun
Gajah."
Asal usul Nabi Muhammad dan garis
keturunannya memiliki kaitan dengan suku Quraisy, salah satu suku
terkemuka di Makkah.
Mengutip dari buku sirah Nabi Muhammad:
The Great Episodes of Muhammad Saw (DR. Al-Buthy, 2021), Nabi Muhammad
merupakan keturunan dari Nabi Ibrahim, melalui garis keturunan putranya yaitu
Nabi Ismail.
Adapun, garis keturunan Nabi Muhammad adalah sebagai berikut:
Muhammad Saw bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Qushay bin Kilab
bin Murray bin Ka’ab bin Lu’aiy bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadr bin
Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nazar bin Mu’id bin
Adnan.
Itulah batas garis keturunan Nabi
Muhammad yang telah disepakati. Susunan garis keturunan setelah
Adnan masih diperselisihkan. Namun, telah disepakati bahwa Adnan merupakan
keturunan dari Nabi Ismail, putra Nabi Ibrahim.
Terlahir Tanpa Seorang Ayah
Nabi Muhammad lahir dari pasangan Abdullah bin Abdul Muthalib dengan
Aminah bin Wahab.
Abdullah merupakan anak dari pemimpin suku Quraisy dan sangat
dihormati di kalangan masyarakat saat itu. Sementara
Aminah, merupakan keturunan dari pemimpin Bani Zuhrah, yaitu Wahab bin Abdul
Manaf.
Nabi Muhammad lahir dalam keadaan yatim.
Ayahnya wafat saat beliau berusia 2 bulan dalam kandungan sang ibunda. Abdullah
wafat setelah jatuh sakit dalam perjalanan pulang ke Makkah, kemudian
dimakamkan di Madinah.
Nabi Muhammad dan Ibu Susunya
Tidak lama setelah Abdullah wafat, kemudian Aminah melahirkan Nabi
Muhammad.
Dikisahkan dari buku Sirah
Nabi Muhammad saw. karya M. Quraish Shihab, bahwa setelah kelahiran Rasulullah,
Aminah mengutus seseorang untuk menyampaikan berita gembira ini kepada Abdul
Muthalib, yang ketika itu sedang berthawaf di Ka’bah.
Sudah menjadi kebiasaan keluarga Arab kota untuk menitipkan anak mereka yang baru lahir ke daerah gurun untuk disusui hingga disapih, serta menghabiskan masa kanak-kanak di Suku Badui.
Hal
ini dilakukan agar anak mereka terhindar dari penyakit yang ada di wilayah
perkotaan dan agar anak mereka fasih dalam berbahasa Arab.
Hal ini juga dialami oleh Nabi
Muhammad saat masih bayi. Beliau pernah dirawat dan disusui oleh seorang
perempuan desa dari Bani Sa’ad bin Bakr yang bernama Halimah As-Sa’diyah binti
Abu Dzuaib. Nabi Muhammad tinggal bersama ibu susunya di perkampungan Bani Sa’d
selama empat tahun.
Wafatnya Sang Ibu dan Kakek
Setelah empat tahun bersama Halimah di Bani Sa’ad, kemudian Nabi
Muhammad dikembalikan kepada Aminah.
Namun, ketika Nabi Muhammad berusia
enam tahun, beliau juga kehilangan sang ibu, Aminah wafat setelah mereka berdua ziarah ke
makam Abdullah di Madinah.
Ibu Nabi Muhammad Saw wafat di desa Abwa’,
suatu desa yang berjarak 37 km dari Madinah dan di sanalah
beliau dimakamkan.
Alhasil, Nabi Muhammad kembali ke
Makkah bersama Ummu Aiman, sosok pelayan di keluarganya yang kemudian dianggap
sebagai saudara sendiri oleh orang tua Nabi Muhammad.
Setelah ibunya wafat Nabi Muhammad saw
diasuh oleh sang kakek yang sangat menyayanginya, yaitu Abdul Muthalib.
Kebersamaan Nabi dengan Abdul
Muthalib tidak berlangsung lama. Dua tahun kemudian Nabi Muhammad kembali
kehilangan sosok yang istimewa baginya, yaitu sang kakek, Abdul Muthalib.
Abdul Muthalib wafat dalam usia 80
tahun, sedangkan Nabi Muhammad saat itu berusia 8 tahun. Kepergian sang kakek
sangat menyedihkan beliau, tidak kurang dari kesedihannya ketika ditinggal sang
ibu.
Setelah kepergian sang kakek, Nabi
Muhammad diserahkan kepada pamannya, yaitu Abu Thalib. Disebutkan dalam
sejumlah Sirah Nabawiyah, bahwa Abdul Muthalib mewasiatkan hal tersebut kepada
Abu Thalib, mengingat Abdullah dan Abu Thalib merupakan saudara seibu.
Saat bersama pamannya inilah,
seorang pemuka agama mengenali Nabi Muhammad sebagai utusan Allah Swt dan
membawa Islam pada seluruh masyarakat dunia.
Kisah lahirnya Nabi Muhammad, yang
lahir tanggal 12 Rabiul Awal pada hari Senin bernilai
istimewa bagi umat Islam. Sebab itulah, kita juga mengenal amalan sunah puasa
Senin dan Kamis sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.
* * *
Dengan mempelajari kisah kisah sejarah di
tempat yang jauh, terutama kisah Rasulullah saw. kita dapat memahami akar
sejarah agama Islam serta pengaruhnya terhadap masyarakat dan peradaban di
berbagai belahan dunia.
Hal ini juga membantu kita melihat bagaimana ajaran Nabi Muhammad
telah menyebar melintasi ruang dan waktu, membentuk identitas budaya, dan
mengilhami miliaran orang di seluruh dunia.
Referensi:
- Lings, Martin. (2022). Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik. Jakarta: Serambi.
- Al-Buthy, Said Ramadhan. (2009). The Great Episodes of Muhammad Saw. Fiqih Sirah. Jakarta: Noura.
- Shihab, M Quraish. (2012). Membaca Sirah Nabi Muhammad Saw Dalam Sorotan Al-Qur’an dan Hadits-Hadits Shahih. Tangerang: Lentera Hati.
- https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5893849/kisah-kelahiran-nabi-muhammad-saw-lengkap-hadapi-kehilangan-3-kali/1, diakses pada 31 Agustus 2023.
0 Komentar