Like Us Facebook

Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW Lengkap: Hadapi Kehilangan 3 Kali

 


Dengan mempelajari kisah Rasulullah saw. kita dapat memahami akar sejarah agama Islam serta pengaruhnya terhadap masyarakat dan peradaban di berbagai belahan dunia.



Oleh: Fikri Alifudin

Dalam salah satu ayat Al-Qur’an, Allah menegaskan bahwa di dalam diri Nabi Muhammad terdapat suri teladan yang baik. 


* * *


Oleh karena itu, setiap Muslim harus mengetahui kisah hidup atau biografi Nabi Muhammad saw. agar bisa meneladaninya dengan baik dan benar.

    Nah, bagi kalian yang menanyakan kapan Nabi Muhammad lahir? Dan bagaimana kisah kelahiran Nabi Muhammad? Simak ulasan berikut ini.

 

Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW Lengkap: Hadapi Kehilangan 3 Kali

Ada banyak pendapat dan riwayat tentang kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Riwayat yang paling masyhur terkait sejarah kelahiran Nabi Muhammad Saw adalah beliau lahir pada Tahun Gajah.

Tahun dimana Raja Abrahah Al-Asyram dari Yaman bergerak untuk menyerang Makkah dan menghancurkan Ka’bah dengan pasukan bergajahnya.

Bulan kelahiran beliau pun diperselisihkan. Riwayat yang paling masyhur mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saw lahir pada hari Senin malam, tanggal 12 Rabi’ul Awwal atau bertepatan dengan tanggal 29 Agustus 580 M.

Pendapat ini didasarkan pada sebuah riwayat Imam Ibnu Ishaq dari Sayyidina Ibnu Abbas: "Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal 12 di malam yang tenang pada bulan Rabi'ul Awwal, Tahun Gajah."

Asal usul Nabi Muhammad dan garis keturunannya memiliki kaitan dengan suku Quraisy, salah satu suku terkemuka di Makkah.

Mengutip dari buku sirah Nabi Muhammad: The Great Episodes of Muhammad Saw (DR. Al-Buthy, 2021), Nabi Muhammad merupakan keturunan dari Nabi Ibrahim, melalui garis keturunan putranya yaitu Nabi Ismail.

 

Adapun, garis keturunan Nabi Muhammad adalah sebagai berikut:

Muhammad Saw bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Qushay bin Kilab bin Murray bin Ka’ab bin Lu’aiy bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nazar bin Mu’id bin Adnan.

Itulah batas garis keturunan Nabi Muhammad yang telah disepakati. Susunan garis keturunan setelah Adnan masih diperselisihkan. Namun, telah disepakati bahwa Adnan merupakan keturunan dari Nabi Ismail, putra Nabi Ibrahim.

 

Terlahir Tanpa Seorang Ayah

Nabi Muhammad lahir dari pasangan Abdullah bin Abdul Muthalib dengan Aminah bin Wahab.

Abdullah merupakan anak dari pemimpin suku Quraisy dan sangat dihormati di kalangan masyarakat saat itu. Sementara Aminah, merupakan keturunan dari pemimpin Bani Zuhrah, yaitu Wahab bin Abdul Manaf.

Nabi Muhammad lahir dalam keadaan yatim. Ayahnya wafat saat beliau berusia 2 bulan dalam kandungan sang ibunda. Abdullah wafat setelah jatuh sakit dalam perjalanan pulang ke Makkah, kemudian dimakamkan di Madinah.

 

Nabi Muhammad dan Ibu Susunya

Tidak lama setelah Abdullah wafat, kemudian Aminah melahirkan Nabi Muhammad.

Dikisahkan dari buku Sirah Nabi Muhammad saw. karya M. Quraish Shihab, bahwa setelah kelahiran Rasulullah, Aminah mengutus seseorang untuk menyampaikan berita gembira ini kepada Abdul Muthalib, yang ketika itu sedang berthawaf di Ka’bah.

Sudah menjadi kebiasaan keluarga Arab kota untuk menitipkan anak mereka yang baru lahir ke daerah gurun untuk disusui hingga disapih, serta menghabiskan masa kanak-kanak di Suku Badui. 

Hal ini dilakukan agar anak mereka terhindar dari penyakit yang ada di wilayah perkotaan dan agar anak mereka fasih dalam berbahasa Arab.

Hal ini juga dialami oleh Nabi Muhammad saat masih bayi. Beliau pernah dirawat dan disusui oleh seorang perempuan desa dari Bani Sa’ad bin Bakr yang bernama Halimah As-Sa’diyah binti Abu Dzuaib. Nabi Muhammad tinggal bersama ibu susunya di perkampungan Bani Sa’d selama empat tahun.

 

Wafatnya Sang Ibu dan Kakek

Setelah empat tahun bersama Halimah di Bani Sa’ad, kemudian Nabi Muhammad dikembalikan kepada Aminah.

Namun, ketika Nabi Muhammad berusia enam tahun, beliau juga kehilangan sang ibu,  Aminah wafat setelah mereka berdua ziarah ke makam Abdullah di Madinah.

Ibu Nabi Muhammad Saw wafat di desa Abwa’, suatu desa yang berjarak 37 km dari Madinah dan di sanalah beliau dimakamkan.

Alhasil, Nabi Muhammad kembali ke Makkah bersama Ummu Aiman, sosok pelayan di keluarganya yang kemudian dianggap sebagai saudara sendiri oleh orang tua Nabi Muhammad.

Setelah ibunya wafat Nabi Muhammad saw diasuh oleh sang kakek yang sangat menyayanginya, yaitu Abdul Muthalib.

Kebersamaan Nabi dengan Abdul Muthalib tidak berlangsung lama. Dua tahun kemudian Nabi Muhammad kembali kehilangan sosok yang istimewa baginya, yaitu sang kakek, Abdul Muthalib.

Abdul Muthalib wafat dalam usia 80 tahun, sedangkan Nabi Muhammad saat itu berusia 8 tahun. Kepergian sang kakek sangat menyedihkan beliau, tidak kurang dari kesedihannya ketika ditinggal sang ibu.

Setelah kepergian sang kakek, Nabi Muhammad diserahkan kepada pamannya, yaitu Abu Thalib. Disebutkan dalam sejumlah Sirah Nabawiyah, bahwa Abdul Muthalib mewasiatkan hal tersebut kepada Abu Thalib, mengingat Abdullah dan Abu Thalib merupakan saudara seibu.

Saat bersama pamannya inilah, seorang pemuka agama mengenali Nabi Muhammad sebagai utusan Allah Swt dan membawa Islam pada seluruh masyarakat dunia.

Kisah lahirnya Nabi Muhammad, yang lahir tanggal 12 Rabiul Awal pada hari Senin bernilai istimewa bagi umat Islam. Sebab itulah, kita juga mengenal amalan sunah puasa Senin dan Kamis sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.

 

* * *

 

Dengan mempelajari kisah kisah sejarah di tempat yang jauh, terutama kisah Rasulullah saw. kita dapat memahami akar sejarah agama Islam serta pengaruhnya terhadap masyarakat dan peradaban di berbagai belahan dunia.

    Hal ini juga membantu kita melihat bagaimana ajaran Nabi Muhammad telah menyebar melintasi ruang dan waktu, membentuk identitas budaya, dan mengilhami miliaran orang di seluruh dunia.

 


Referensi:


Posting Komentar

0 Komentar