Buatlah tujuan dari sedekah untuk mendapat pahala Allah, bukan tujuan materi seperti melipatgandakan harta.
Oleh: Sri Wahyuni
“Kalau rezeki kamu seret terus, mungkin
kamu kurang sedekah.” Pasti pernah
deh, ada pikiran kaya gitu. Begitu juga saya.
* * *
Kalau melihat timbal balik yang akan didapat dari sedekah menurut pemikiran itu, gak bisa dibenarkan seratus persen menurut saya.
Kenapa? Nggak cuma
dari logika saya sebenarnya, tapi dalam bersedekah ada aturan untuk tidak
memberatkan diri.
Maksudnya ya…ketika memang rezekinya lagi
sulit, jangankan untuk sedekah, kalau untuk makan juga sulit gimana. Kalau
mengikuti pendapat itu, maka jatuhnya kita memaksakan sedekah, tujuannya jelas materil,
sudah bukan ikhlas karena Allah lagi.
Kalau sudah begitu ya susah, pahalanya
sudah pasti tidak diterima. Padahal menurut Islam, bersedekah harus ikhlas
karena Allah.
Pengertian Sedekah
Sebelumnya, tentu kita harus tahu
sebenarnya sedekah itu apa sih? Sedekah
bukan hanya asal memberi dan menerima.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), sedekah diartikan sebagai pemberian kepada fakir miskin atau yang
berhak menerimanya, di luar kewajiban membayar zakat dan zakat fitrah sesuai
ketentuannya.
Sedangkan jika kita ambil pengertiannya secara umum, sedekah adalah mengamalkan harta dalam kebaikan di jalan Allah Swt. secara ikhlas dan sukarela tanpa berharap mendapatkan balasan.
Semata-mata sedekah untuk memperoleh ridho-Nya sebagai bukti keimanan
dan ketakwaan umat manusia
Memang benar, hukum sedekah adalah sunah. Di samping itu, bersedekah merupakan salah satu cara
mendekatkan diri kepada Allah.
Sudah sangat familiar bagi kita pembahasan tentang
sedekah. Dari keutamaan sedekah, orang yang infak dan sedekah akan terhindar
dari hisab, maupun harta yang akan dilipat gandakan. Namun, jangan dilupakan
tentang satu ini, bahwa sedekah adalah hal yang mudah tapi sulit.
Mengapa saya sebut bahwa “sedekah adalah
hal yang mudah tapi sulit?” Kalau kalian
sedekah dengan ‘asal sedekah saja’, tentu gak kepikiran sama yang satu ini. Tapi,
sebelum kita bersedekah, pahami dulu ilmunya.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan ketika Bersedekah
Hal-hal yang boleh dan tidak boleh untuk
dilakukan saat bersedekah itu banyak. Seperti yang saya sebut tadi, ikhlas. Ikhlas itu hal paling utama dalam
sedekah menurut saya.
Tapi, di samping ikhlas ada syarat lain. Di
antaranya:
1. 1. Sedekah dari
barang yang disukai, dan juga pantas tentunya.
Walaupun sedekah tidak harus harta, bisa
tenaga, ataupun senyum, tapi yang dianjurkan adalah sedekah dari barang yang
disukai.
Contoh paling mudahnya adalah uang. Memang
ada yang bilang bahwa yang penting bukanlah nominal yang kita sedekahkan, tapi
tergantung ikhlasnya. Hei...sebelum berfikir kaya gitu, ingat dulu syarat
berikutnya.
2. 2. Tidak
menyakiti hati
Coba deh bayangin aja, seseorang bersedekah
barang yang buruk. Atau, seseorang sedekah dengan uang yang banyak sekali.
Keduanya bisa saja menyakiti hati si penerima.
Untuk contoh pertama mungkin sudah jelas
ya, tapi untuk contoh kedua maksudnya apa? Tidak semua orang berfikir dirinya
pantas diberi sedekah bisa jadi karena harga dirinya tinggi, meskipun menurut
kita pantas.
Jika orang yang seperti itu kita beri sedekah,
maka apa yang akan terjadi? Muncul rasa tersinggung, dan itu yang harus
dihindari.
3. 3. Jangan riya’
dan tidak boleh mengungkit-ungkit
Kedua hal ini saling berkaitan. Sedekah
yang diungkit-ungkit, apalagi dibesar-besarkan merupakan salah satu bentuk
riya’ atau pamer.
Memang diperbolehkan untuk menampakkan sedekah,
akan tetapi hal ini berbeda dengan mengungkit-ungkit. Menampakkan sedekah juga
tentunya harus dengan niat untuk dakwah atau dalam kata lain agar perbuatan
baiknya diikuti.
4. 4. Hartanya
halal
Halal memiliki banyak arti tentunya. Di
antaranya dari barangnya yang baik, bukan barang untuk maksiat seperti miras,
bukan harta curian, harta riba, apalagi harta korupsi.
Selain yang sudah saya sebutkan tadi, mungkin
masih banyak ya, hal-hal yang harus kita perhatikan saat bersedekah.
Hal ini hanya menjadi acuan kita saja saat akan bersedekah, tujuannya ya tentu
saja agar manfaat sedekah dan pahalanya tidak hilang begitu saja.
Semuanya tentu kembali kepada diri kita sendiri,
buatlah tujuan dari sedekah untuk mendapat
pahala Allah, bukan tujuan materi seperti melipatgandakan harta. Pemikiran ini
pasti sering muncul.
* * *
Namun, ya kembali kepada apa yang sudah
saya tulis, jangan memberatkan diri. Kalau memang sedang tidak mampu untuk bersedekah,
ya sudah.
Meskipun tentunya bersedekah ketika dalam
posisi sulit akan berbeda nilainya dengan bersedekah ketika kita mampu.
Lagi pula, banyak sedikitnya kita bersedekah kan tidak terlalu penting, yang
penting itu keikhlasan kita di hadapan Allah.
Referensi:
- https://www.google.com/amp/s/mojok.co/terminal/menurut-k-h-anwar-zahid-sedekah-itu-nggak-hanya-ikhlas-tapi-juga-pantas/amp/, diakses pada 19
Agustus 2023.
- https://tafsirweb.com/1030-surat-al-baqarah-ayat-264.html, diakses pada 19 Agustus 2023.
- https://www.google.com/amp/s/www.inews.id/amp/lifestyle/muslim/ayat-al-quran-tentang-sedekah-infaq, diakses pada 19 Agustus 2023.
- https://sedekahair.org/ciri-ahli-sedekah-yang-tidak-mendapatkan-pahala/, diakses pada 19 Agustus 2023.
- https://www.dompetdhuafa.org/hal-yang-bikin-pahala-sedekah-hilang/, diakses pada 19 Agustus 2023.
0 Komentar