Like Us Facebook

Biografi Sayyidah Maria Qibtiyyah, Istri Nabi yang Dikaruniai Seorang Putra

 


Maria Qibtiyah adalah seorang wanita yang merawat diri sehingga disebut-sebut sebagai istri Nabi Muhammad yang paling cantik.  



Oleh: Naila Masruroh

Beberapa waktu lalu, tim Bilqolam telah menulis biografi singkat tentang salah satu Ummahatil Mukminin, yakni Sayyidah Khadijah.

Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan menyajikan biografi singkat mengenai istri Nabi saw. yang lain, kira-kira siapakah nama istri Nabi Muhammad ini?

Beliau adalah perempuan dari suku Qibti, salah satu suku yang ada di Mesir. Jawabanmu benar sekali, beliau adalah Sayyidah Mariyah Al-Qibtiyah.

 

* * *

 

For your information, buat yang belum tahu saja, ya. Nabi Muhammad saw. memiliki lebih dari empat istri. Riwayat yang menyebutkan jumlah istri Nabi berbeda-beda. Ada yang menyebutkan 10, 11, 12 dan 13.


Baca Juga: Sayyidah Khadijah: Satu-satunya Wanita yang Meminang Langsung Rasulullah Saw

 

Nama-nama Istri Nabi Muhammad Saw

Dalam artikel kali ini, kami akan menyebutkan jumlah istri-istri Rasulullah saw. berdasarkan riwayat yang menyebutkan ada 12 orang. 

    Istri yang pertama adalah Sayyidah Khadijah, yang mana beliau adalah satu-satunya istri Rasulullah saw. yang tidak dimadu. Karena Rasulullah saw. menikah lagi dan berpoligami setelah wafatnya Sayyidah Khadijah.

Kemudian istri-istri Rasulullah yang lain adalah Sayyidah ‘Aisyah, beliau adalah putri Abu Bakar yang menjadi istri Rasulullah. Lalu, Sayyidah Zainab binti Jahsy yang mana beliau adalah mantan istri dari anak angkat Rasulullah saw., yaitu Zaid bin Haritsah.

Kemudian Sayyidah Hafshah, beliau adalah putri Umar bin Khattab yang menjadi istri Rasulullah setelah sebelumnya sempat menikah. Lalu, Sayyidah Shafiyah binti Huyay bin Akhtab yang dinikahi Nabi setelah menjadi tawanan perang Khaibar.

Selain itu ada juga, Sayyidah Maymunah binti Al-Harits, Sayyidah Ramlah bint Abu Sufyan, Sayyidah Juwairiyyah binti Al-Harits, Sayyidah Zainab binti Khuzaimah, Sayyidah Ummu Salamah Hindun binti Abi Umayyah, Sayyidah Saudah bint Zam’ah dan yang akan kita bahas, Sayyidah Maria Qibtiyyah.

 

* * *

 

Perjalanan Sayyidah Maria Qibtiyyah sampai Menjadi Istri Nabi

Sayyidah Maria Qibtiyah sebelumnya pernah menjadi budak milik seorang pemimpin di Mesir bernama Muqawqis.

Pada suatu hari Rasulullah Muhammad mengirim Hatib bin Abi Baltaah untuk memberikan suratnya kepada Muqawqis untuk mengajaknya memeluk agama Islam. 

Namun setelah sampai dan dibaca, hasil yang terjadi tidak sesuai harapan, Muqawqis menolak ajakan Nabi Muhammad untuk memeluk Islam karena pada saat itu yang berkuasa sebagai raja adalah bangsa Romawi.

Jika Muqawqis memutuskan untuk masuk Islam maka hal tersebut akan membahayakan kedudukannya di kepemimpinan Mesir. 

Walaupun menolak ajakan Nabi untuk masuk Islam, Muqawqis mengirimkan beberapa hadiah kepada Nabi yang mana salah satu hadiah tersebut adalah hamba sahaya yang bernama Mariyah Al-Qibtiyah.

Mariah Al-Qibtiyah sedih karena harus meninggalkan tempat tinggalnya dan pindah ke tempat yang jauh. Untuk menghibur Mariyah Al-Qibtiyah, Hatib bin Abi Baltaah menceritakan tentang sosok Nabi Muhammad kepadanya, menceritakan seputar kebijaksanaan yang dimiliki Nabi. 

Mendengar berita dari Hatib, Maria pun merasa terhibur, bahkan tertarik kepada agama Islam.

Saat sampai di Madinah, Hatib menyampaikan penolakan Muqawqis dan menyerahkan hadiah-hadiah yang diberikan kepada Nabi termasuk Maria Qibtiyah. Kemudian Nabi memutuskan untuk menikahi Maria Qibtiyah untuk mengangkat derajatnya sebagai seorang budak.

Hal yang mengherankan adalah, Maria Qibtiyah tidak tampak seperti budak pada umumnya. Maria Qibtiyah ternyata adalah seorang wanita yang merawat diri sehingga disebut-sebut sebagai istri Nabi Muhammad yang paling cantik.  

Mengetahui hal itu, cemburulah istri-istri Nabi yang lain. Mereka merasa iri kepada Maria Qibtiyah.

 

Sayyidah Maria Qibtiyyah, Istri Nabi yang Dikaruniai Seorang Putra

Setelah satu tahun berumah tangga dengan Rasulullah, Sayyidah Maria Qibtiyah dikaruniai seorang putra saat istri-istri Nabi selain Sayyidah Khadijah tidak diberikan kesempatan mengandung putra Nabi.

Semakin bertambahlah kecemburuan istri lainnya, sehinga Maria Qibtiyah dipindahkan ke Aliya, tempat yang berjarak 3 mil dari Madinah. 

Namun sayang, kegembiraan tersebut tidak berlangsung lama, putranya dari Maria yang diberi nama Ibrahim meninggal saat masa pertumbuhannya. Padahal Ibrahim ini merupakan anak laki-laki Nabi yang terakhir.

Berita meninggalnya Ibrahim bin Muhammad menyebar sampai kepada Ash bin Wail, salah satu orang kafir yang menentang ajaran Nabi. Ash bin Wail kemudian mengolok Nabi sebagai “Abtar” (orang yang terputus keturunannya).

Hal tersebut membuat suasana hati Nabi Muhammad semakin mengharu biru. Namun, Allah Swt. tidak pernah membiarkan kekasihnya bersedih, Allah menurunkan firman-Nya dalam Surah al-Kautsar ayat 3. 

Surah al-Kautsar ayat 3 tersebut menyebutkan bahwa yang terputus keturunannya merupakan Ash bin Wail itu sendiri, karena keturunannya menjadi pengikut Nabi Muhammad sebagai umat Islam.

 

* * *

 

Ok, readers! Itu saja sedikit informasi mengenai Sayyidah Maria Qibtiyyah. 

    Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kalian dan jangan lupa baca artikel-artikel menarik lainnya dari Bilqolam hanya di https://www.bilqolam.or.id/.


Referensi: 

 

Posting Komentar

0 Komentar