Dari peristiwa inilah Indonesia resmi dan sah menjadi negara merdeka yang berdaulat.
Oleh: Fikri Alifudin
Kemerdekaan bangsa Indonesia ditandai dengan adanya pembacaan naskah proklamasi oleh Sukarno yang didampingi oleh Moh. Hatta pada Jum’at Legi, 9 Ramadhan 1364 H/17 Agustus 1945 M silam.
Momen
sakral ini menjadi peristiwa paling bersejarah bagi bangsa Indonesia sekaligus
awal mula pembentukan NKRI.
Lalu, apa tujuan proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945 makna teks proklamasi bagi bangsa Indonesia? Simak
ulasan berikut ini.
* * *
Sejarah Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Perumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia tentu melalui
perjalanan yang panjang, mulai dari ide, beberapa perubahan, sampai pada akhirnya
diketik dan disahkan oleh Sukarno dan Hatta pada saat itu.
Teks proklamasi dirumuskan oleh tiga tokoh nasional, yaitu Sukarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Subarjo.
Perumusan teks proklamasi ini dimulai di kediaman Laksamana Tadashi Maeda di jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta Pusat. (sekarang menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi).
Di
ruang makan perwira tinggi Angkatan Laut Jepang itulah dirumuskannya naskah
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Perumusan teks tersebut disaksikan
oleh Miyoshi, Sukarni, Sudiro, dan B.M. Diah. Perumusan
berlangsung pada pukul 03.00 pagi waktu sahur Ramadhan
dan di antara rumusan proklamasi tersebut didapati kalimat yang diambil dari
Preambule atau Piagam Djakarta 22 Juni 1945.
Teks proklamasi Indonesia terdiri dari dua ayat. Ayat pertama yang ditulis “Kami Bangsa
Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia” adalah kalimat yang
diingat oleh Ahmad Subarjo dari Piagam Jakarta.
Kalimat yang diambil dari Piagam
Djakarta berbunyi, “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan didorong
oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya.”
Kemudian Hatta menyempurnakan teks
proklamasi dengan ayat kedua, “Hal-hal
yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara
seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.”
Sukarnolah yang menuliskan konsep
teks proklamasi kemerdekaan pada secarik kertas, sedangkan Moh. Hatta dan Ahmad
Soebarjo menyumbangkan pikiran secara lisan.
Sebagai hasil pembicaraan mereka
diperoleh rumusan yang ditulis oleh Soekarno sebagai berikut:
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara
saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta,
17 – 8- ‘05
Wakil-2
bangsa Indonesia,
Kalimat pertama merupakan saran dari
Ahmad Subarjo sedangkan kalimat terakhir merupakan sumbangan pikiran dari Moh.
Hatta.
Moh. Hatta menganggap kalimat pertama hanyalah merupakan pernyataan dari kemauan bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri.
Menurut pendapatnya, perlu
ditambahkan pernyataan mengenai pengalihan kekuasaan. Maka dihasilkanlah
rumusan kalimat terakhir dari naskah proklamasi
tersebut.
Sempat ada perdebatan antara siapa yang akan menandatangani teks proklamasi tersebut. Awalnya, Sukarno menyarankan agar semua yang hadir dan ikut andil dalam perumusan tersebut untuk menandatangani naskah proklamasi selaku wakil-wakil bangsa Indonesia.
Saran itu pun diperkuat oleh Hatta yang
mengambil contoh dari naskah “Declaration of Independence” Amerika Serikat.
Akan tetapi,
saran tersebut ditentang oleh pihak pemuda, mereka tidak setuju kalau
tokoh-tokoh golongan tua yang mereka sebut dengan “budak-budak Jepang” turut
menandatangani naskah proklamasi.
Namun, salah seorang tokoh pemuda
yaitu Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani naskah proklamasi cukup dua
orang saja, yaitu Sukarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Dengan disetujui usul dari Sukarni
tersebut oleh hadirin, Sukarno lantas meminta kepada Sayuti Melik untuk
mengetik naskah itu berdasarkan naskah tulisan Sukarno, disertai dengan
perubahan-perubahan yang telah disetujui.
Ada beberapa perubahan yang terdapat pada naskah bersih itu, yaitu:
- Kata
“Hal-2” diganti menjadi ‘Hal-hal”
- Kata
“Tempoh” diganti menjadi “Tempo”
- Kata
“Wakil-wakil bangsa Indonesia” diganti menjadi “Atas nama Bangsa
Indonesia”
- Penulisan tanggal ”Djakarta,
17-9-05” diganti menjadi “Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05”.
Dengan perubahan tersebut, naskah
yang sudah diketik kemudian ditandatangani oleh Sukarno dan Hatta.
Berikut adalah isi teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang sudah diketik Sayuti
Melik:
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l. diselenggarakan dengan tjara
saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnya.
Djakarta,
hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas
nama Bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta
(tandatangan
Soekarno)
(tandatangan
Hatta)
* * *
Demikianlah,
proses yang menghasilkan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia itu berlangsung
pada dini hari tanggal 17 Agustus 1945.
Tepat pada pukul 10.00 pagi, Jum’at
Legi, 17 Agustus 1945, dibacakanlah teks proklamasi oleh Sukarno dihadapan para
anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan rakyat, di jalan Pegangsaan
Timur No. 56 Jakarta.
Pembacaan teks proklamasi tersebut juga diiringi dengan bendera Merah Putih hasil penyambungannya dengan mesin jahit tangan Fatmawati, dan dikibarkan di tiang bambu oleh Chudancho Latif Hendraningrat yang berseragam Tentara Pembela Tanah Air (PETA) kemudian diiringi seruan lagu Indonesia Raya.
Dari peristiwa inilah Indonesia resmi dan sah menjadi negara merdeka yang berdaulat.
Referensi:
- Poesponegoro, Marwati Djoened., dan Nugroho Notosusanto. (2019). Sejarah Nasional Indonesia VI: Zaman Jepang dan Zaman Republik Indonesia (-+ 1942-1998). Jakarta: Balai Pustaka.
- Suryanegara, Ahmad Mansur. (2015). Api Sejarah 2. Bandung: Penerbit Surya Dinasti.
- Yahmin dan Puspita Pebri Setiani. (2020). Sejarah Indonesia Kontemporer. Kuningan: Goresan Pena.
- https://id.wikipedia.org/wiki/Proklamasi_Kemerdekaan_Indonesia, diakses pada 05 Juli 2023.
- https://www.idntimes.com/life/education/muhammad-tarmizi-murdianto/tujuan-dan-makna-proklamasi?page=all, diakses pada 05 Juli 2023.
0 Komentar