Peperangan yang terjadi pada masa Rasulullah terbagi menjadi dua bagian, yakni peperangan yang diikuti oleh Rasulullah dan peperangan yang tidak diikuti olehnya.
Oleh: Chairunnisa
Pada masa dakwah Nabi Muhammad saw. salah satu strategi yang digunakan oleh beliau adalah dengan menggunakan peperangan.
Perang yang
terjadi saat itu merupakan solusi terakhir yang memang tidak bisa ditawar lagi
dengan solusi lain.
Pengertian Perang
Sebelum membahas lebih jauh, kiranya perlu kita ketahui
terlebih dahulu, apa itu perang? Mengutip laman Wikipedia, perang adalah
sebuah aksi fisik dan non fisik (dalam arti sempit, adalah kondisi permusuhan
dengan menggunakan kekerasan) antara dua atau lebih kelompok manusia untuk
melakukan dominasi di wilayah yang dipertentangkan.
Peperangan yang terjadi pada masa Rasulullah sendiri
sangatlah banyak. Dari jumlah yang banyak tersebut, bisa terbagi menjadi dua
bagian, yakni peperangan yang diikuti oleh Rasulullah dan peperangan yang tidak
diikuti olehnya.
Peperangan yang Diikuti Rasulullah
Perang ghazwah adalah perang yg diikuti rasulullah secara langsung. Dalam kitab Zadul Ma’ad karya dari Ibnu Qayyim disebutkan bahwa terdapat 27 perang yang dipimpin langsung oleh Rasulullah.
Berikut
ini 27 perang yang diikuti dan dipimpin langsung oleh Rasulullah saw:
1.
Perang Waddan (623), perang pertama Rasulullah.
2.
Perang Buwwat (623), perang yang bertujuan menghadang kafilah dagang
Quraisy.
3.
Perang Zul Usairah (623), cikal bakal Perang Badar Kubra.
4.
Perang Badar Pertama (623), tidak sampai terjadi kontak senjata.
5.
Perang Badar Kubra (624), perang yang diikuti 313 umat Muslim
melawan 1.300 orang kafir Quraisy.
6.
Perang Bani Qainuqa (624), perang akibat pelanggaran terhadap
Piagam Madinah.
7.
Perang Bani Sulaim (624), perang Nabi melawan Bani Sulaim dari
Kabi;ah Gatafan.
8.
Perang Bani Sawwiq (624), perang akibat Abu Sufyan berupaya
membunuh Rasulullah.
9.
Perang Zu Amar (624), perang tanpa kontak senjata karena Kabilah
Sa’labah dan Muharib melarikan diri.
10.
Perang Burhan (624), perang tanpa kontak senjata karena Bani Sulaim
melarikan diri.
11.
Perang Uhud (625), perang akibat dendam kaum kafir Quraisy yang
kalah dalam Perang Badar.
12.
Perang Hamra Al-As’ad (625), kelanjutan Perang Uhud.
13.
Perang Bani Nazir (624), perang karena Bani Nazir melanggar
perjanjian dengan Rasulullah.
14.
Perang Zatur Riqa (624), peperangan melawan suku badui Arab.
15.
Perang
Badar Akhir (626), perang tanpa kontak senjata karena kaum kafir Quraisy tidak
muncul.
16.
Perang Dumatul Jandal (626), perang untuk
menumpas pengacau di Dumatul Jandal.
17.
Perang
Muraisi (627), perang melawan Bani Muraisi.
18.
Perang Khandaq (627), perang di mana membuat
parit menjadi strategi.
19.
Perang Bani Quraizah (627), perang melawan
Bani Quraizah.
20.
Perang
Bani Lihyan (627), perang di Bukit Guran.
21.
Perang Zil Qarad (627), penyerbuan terhadap
kelompok penjarah dari Gatafan.
22.
Perang
Hudaibiyah (628), perang di mana terjadinya sumpah untuk tidak melarikan diri
dari musuh.
23.
Perang
Khaibar (628), perang antara umat Muslim melawan orang Yahudi di Khaibar.
24.
Perang
Mu'tah (629), perang akibat terbunuhnya utusan Rasulullah.
25.
Perang
Fathu al-Makah (630), penaklukkan terbesar dalam sejarah Islam untuk
membebaskan Mekkah dari kaum kafir Quraisy.
26.
Perang Hunain dan Bani Taif (630), perang yang
melibatkan jumlah terbesar pasukan Nabi Muhammad.
27. Perang Tabuk (630), perang terakhir Nabi
Muhammad.
Peperangan yang Tidak Diikuti Oleh Rasulullah
Sedangkan perang yang tidak diikuti oleh Rasulullah saw disebut Sariah. Apa saja perang yang tidak
diikuti Rasulullah? Perang yang tidak diikuti rasulullah
adalah perang-perang berikut
ini:
1.
Perang Bani Quraizah
Perang ini
terjadi pada tahun ke-5 H yang dipicu karena
dilanggarnya perjanjian oleh kabilah Yahudi bani Quraizah.
2.
Perang Hudaibiyah
Merupakan
perjanjian antara kaum muslimin dan kaum Quraisy yang terjadi pada tahun keenam
hijriyah.
3.
Perang Wadi al-Qura
Terjadi menjelang wafatnya Rasulullah saw. Pemicu adalah munculnya
deklarasi nabi palsu di beberapa wilayah perbatasan. Di samping itu, terjadi
gejolak di daerah perbatasan syam (suriah) sehingga beberapa daerah perbatasan
melakukan perlawanan.
Perjanjian
Damai & Ekspedisi Damai Rasulullah dengan Bani Dlamrah
Seperti yang tertera pada keterangan sebelumnya, setelah
menjadi rasul, perang yang pertama kali dilakukan oleh Rasulullah adalah Perang
Waddan atau biasa disebut
juga Perang al Abwa,
yang terjadi pada tahun 2 Hijriah atau 623 Masehi.
Setelah umat Islam mendapati tidak ada satu orang pun yang tersisa di tempat perang tersebut, mereka memutuskan untuk bergegas pulang.
Namun, tanpa disadari mereka disekat oleh kaum kafir yang dipelopori
oleh Makhsy bin Amr adh-Dhamrah, dan beberapa kaum kafir dari Bani Dhamrah.
Melihat hal itu, umat Islam tidak tinggal diam, mereka sigap dan siap untuk memukul mundur pasukan yang dipelopori oleh Makhsy bin Amr.
Ternyata, kedatangan mereka
bukan untuk berperang melawan Rasulullah dan umat Islam,
mereka hanya ingin membuat kesepakatan dengan Rasulullah agar antar mereka dan
umat Islam tidak berperang, sehingga keputusan perjanjian perdamaian disepakati
oleh Rasulullah dan pasukan Bani Dhamrah.
Syekh al-Halabi dalam salah satu kitab karangannya memaparkan salah satu isi dari surat perjanjian damai tersebut.
Berikut adalah contoh surat
perjanjian damai sebagai
berikut:
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Mahapengasih lagi Maha Penyayang. Ini adalah surat perjanjian dari Muhammad Rasulullah untuk Bani Dlamrah. Sesungguhnya, harta dan jiwa mereka dijamin keamanannya, dan sesungguhnya mereka akan mendapatkan pertolongan menghadapi orang-orang yang menyerang mereka, kecuali jika mereka memerangi agama Allah.
Dan, jika Rasulullah meminta pertolongan
kepada mereka, mereka pun akan menolongnya. Mereka mendapat jaminan keamanan
dari Allah dan Rasul-Nya dan diberi pertolongan dari mereka yang baik dan
menjaga (perjanjian).” (Syekh al-Halabi, Insanul ‘Uyun fi Siratil Aminil Ma’mun, juz 2, hal.
347).
Perjanjian damai tersebut, juga terjadi pada
perang-perang zaman modern, seperti yang terjadi pada perjanjian perang dunia 1
dan perjanjian dua surga.
Referensi:
- https://islam.nu.or.id/sirah-nabawiyah/perang-abwa-dan-perjanjian-damai-rasulullah-dengan-bani-dlamrah-xYACN, diakses pada 20 Juli 2023.
- https://id.wikipedia.org/wiki/Perang, diakses pada 20 Juli 2023.
0 Komentar