Dalam setiap nafas yang kita hirup, dalam setiap langkah yang kita ambil, dalam setiap hidangan yang kita nikmati, ada nikmat yang terselip di dalamnya.
Oleh: Purnama Adji
Dalam kehidupan ini, kita seringkali terpaku pada urusan sehari-hari, tuntutan pekerjaan, dan kesibukan yang tak ada habisnya.
Kita terjebak dalam siklus rutinitas yang kadang membuat kita lupa betapa berlimpahnya nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada kita.
Dalam setiap detiknya, Allah melimpahkan kepada kita nikmat-Nya dengan
sangat murah hati, yang seringkali kita terlupa untuk mensyukurinya.
Sebenarnya
nikmat itu apa sih? Apa saja nikmat Allah yang diberikan kepada kita? Dan
bagaimana cara kita mensyukurinya?
Definisi Nikmat
Secara etimologi nikmat berarti hidup senang dan mewah. Kata “nikmat” merupakan kata serapan dari bahasa Arab yaitu na’ima, yan’amu, ni’matan, wa man’aman, mengikuti wazan fa’ila, yaf’alu, yang bermakna menikmati.
Sedangkan menurut KBBI, “nikmat” berarti
senang, enak, lezat, merasa puas, dan pemberian atau karunia Allah.
Secara
terminologi, menurut M. Quraish Shihab, nikmat itu sejalan dengan kesenangan
dan kenyamanan hidup manusia. Nikmat menghasilkan keadaan bahagia dan tidak
mengarah pada hal-hal negatif, termasuk materi dan non materi. Kata tersebut
mencakup keutamaan dunia dan akhirat.[1]
Sedangkan menurut Buya Hamka, dalam kitabnya Tafsir Al-Azhar, nikmat adalah segenap kebahagiaan yang diberi oleh Allah Swt di Dunia, sedang rahmat yaitu keistimewaan yang dianugerahkan langsung oleh Allah ke dalam tabiat hidup dan setiap hati yang timbul kepada perbuatan serta amal hingga kelak kita meninggalkan dunia dengan khusnul khatimah.[2]
Dari sini, dapat disimpulkan bahwa nikmat merupakan pemberian Allah berupa
kebaikan. Sehingga, beragama Islam merupakan contoh nikmat, bahkan ada yang
berpendapat bahwa nikmat Allah yang paling besar adalah beragama Islam atau
beriman tersebut. Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa kesenangan
termasuk bentuk nikmat juga.
Macam macam Nikmat Allah
Ada begitu banyak nikmat dalam kehidupan ini yang telah Allah karuniakan kepada kita, mulai dari bangun tidur sampai kita tidur kembali.
Saking banyaknya contoh nikmat Allah, sampai-sampai ketika kita diberi sebuah pertanyaan, “Sebutkan 10 nikmat Allah yang diberikan kepada kita”, atau “Sebutkan 3 nikmat yang diberikan Allah kepada kita”, maka kemungkinan besar tidak mampu menjawabnya.
Allah berfirman dalam QS An-Nahl ayat 18:
وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا
ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: “Dan
jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya.
Sesungguhnya, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS
An-Nahl: 18)
Dikutip
dari kitab Nashoih al-‘Ibad halaman 40 karya Syekh Nawawi al-Bantani, Sayyidina
Ali bin Abi Thalib mengatakan, terdapat 6 nikmat dari Allah yang paling utama. Berikut
ini adalah macam macam nikmat Allah kecuali yang tidak disebutkan.
(قَالَ عَلِيٌّ كَرَّمَ
اللّٰهُ وَجْهَهُ) وَ فِيْ نُسْخَةٍ: وَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ
(النِّعَمُ) أَيْ أَعْظَمُهَا (سِتَّةُ أَشْيَاءَ: الْإِسْلَامُ وَالْقُرْاَنُ
وَمُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللَّهِ) وَيَنْبَغِيْ لَنَا أَنْ نَقُوًلَ كُلَّ يَوْمٍ:
رَضِيْتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَسُوْلًا وَنَبِيًّا وَبِالْقُرْاَنِ حُكْمًا وَإِمَامًا
(وَالْعَافِيَةُ) أَيْ دِفَاعُ الْمَكَارِهِ (وَالسَّتْرُ) أَيْ سَتْرُ
الْعُيُوْبِ (وَالْغِنَى عَنِ النَّاسِ) فِيْ أُمُوْرِ الدُّنْيَا
Artinya: “(Sahabat
Ali berkata) dan dalam salinan lain: Umar ra. berkata (nikmat), yaitu yang
terbesar (ada enam hal: islam, Al-Qur'an, Nabi Muhammad Saw.) dan sudah
sepantasnya bagi umat Islam untuk setiap hari membaca do’a: Aku ridha Allah
sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, Muhammad sebagai rasul dan nabi
panutanku, dan Al-Qur’an sebagai dasar hukum dan imamku (al-Afiyah) yaitu,
pertahanan terhadap kesulitan (al-Satr) yaitu, tertutupnya aib (dan tidak
memerlukan bantuan orang lain) dalam urusan dunia”.
Cara Mensyukuri Nikmat
Hematnya, syukur
adalah rasa terima kasih yang dalam kepada Allah Swt. atas segala yang telah
kita terima dalam hidup ini. Ketika kita hidup dengan penuh syukur, kita dapat
menghargai keindahan hidup dan melihat sisi positif dari setiap situasi yang
kita hadapi.
Sebenarnya,
ada 5 cara mensyukuri nikmat Allah, namun pada kesempatan kali ini penulis
hanya memaparkan tiga cara, yaitu dengan lisan, hati, dan tindakan.
Adapun maksud dari bersyukur dengan lisan adalah dengan mengucapkan hamdalah, dzikir dan do’a. Sedangkan yang dimaksud dari syukur dengan hati yakni kita tanamkan dalam hati bahwasannya tiada Tuhan selain Allah Swt. dan mengakui bahwa segala hal yang kita nikmati adalah anugerah dari Allah Swt.
Lalu, yang dimaksud dari syukur
dengan tindakan yakni melakukan kegiatan atau hal yang diridhoi oleh Allah Swt.
Sehingga, cara terbaik mensyukuri nikmat harta dengan melakukan kegiatan atau
hal yang diridhoi-Nya.
* * *
Dalam setiap nafas yang kita hirup, dalam setiap langkah yang kita ambil, dalam setiap hidangan yang kita nikmati, ada nikmat yang terselip di dalamnya.
Bersyukur atas nikmat-nikmat ini bukanlah sekadar ucapan atau pengakuan, tetapi juga hati yang tulus dan tindakan yang menghargai.
Semoga artikel ini dapat menjadi
pengingat bagi kita semua untuk selalu menghargai, mensyukuri, dan berbagi
nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Akhir kata, syukuri nikmat
Allah, agar hidup kian berkah!
[1]
http://repository.iainkudus.ac.id/7209/5/05.%20BAB%20II.pdf
[2]
http://repository.iainkudus.ac.id/7209/5/05.%20BAB%20II.pdf
0 Komentar