Hikmah dari kisah Nabi Adam tersebut mengingatkan kita akan pentingnya ketaatan, kerendahan hati, dan belajar dari kesalahan.
Oleh: A. Fauzan Dwi Santoso
Nabi Adam adalah manusia pertama yang diciptakan di dunia ini. Nabi Adam diciptakan dari tanah.
Sungguh
kekuasaan yang luar biasa, hanya dengan segenggam tanah serta lafal kun
fayakun, adam tercipta menjadi sosok manusia yang sempurna.
* * *
Nabi Adam diciptakan untuk menjadi pemimpin dan khalifah di bumi. Tugasnya adalah menjaga dan merawat bumi serta mengelolanya dengan bijaksana.
Allah berfirman dalam surah al-Baqarah ayat 30:
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ
لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا
اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ
نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا
تَعْلَمُوْنَ ﴿٣٠﴾
Artinya: "Ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: 'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi.'
Mereka berkata: 'Mengapa Engkau hendak menjadikan di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?'
Allah berfirman: 'Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. al-Baqarah: 30)
Penciptaan Adam, Malaikat dan Iblis
Tentunya
kebanyakan dari kita masih bertanya-tanya, kapan Nabi Adam
diciptakan? Nabi Adam diciptakan pada hari Jum’at.
Keterangan tersebut dapat kita temui dalam redaksi hadits yang
diriwayat oleh Imam Muslim, yang artinya, “Sebaik-baik
hari dimana matahari terbit adalah hari Jum'at. Pada hari Jum'at Adam
diciptakan, pada hari itu dia dimasukkan ke dalam surga dan pada hari Jum'at
itu juga dia dikeluarkan dari Surga. Hari Kiamat tidaklah terjadi kecuali pada
hari Jum'at.” (HR Muslim No 854).
Selain Adam, Allah juga menciptakan makhluk lain yang bernama malaikat. Malaikat adalah makhluk yang tidak bisa kita lihat dengan mata biasa.
Kalau manusia diciptakan dari tanah, malaikat tercipta dari cahaya-Nya
yang indah, seperti
dalam hadits riwayat Muslim,
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى
الله عليه وسلم- )خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ
وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ(. (رواه مسلم)
Artinya: "Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang
menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada
kalian." (HR. Muslim).
Selain kedua makhluk di atas, ada satu makhluk yang dulunya juga
tinggal di surga. Makhluk tersebut adalah Iblis. Dia juga tinggal di surga
bersama-sama dengan malaikat.
Ketika Allah memerintahkan para malaikat dan Iblis untuk sujud kepada Nabi Adam sebagai tanda penghormatan, semua malaikat melakukannya dengan patuh.
Namun, Iblis menolak untuk tunduk dan
enggan sujud karena merasa lebih mulia daripada manusia. Allah berfirman dalam
surah al-Baqarah ayat 34:
وَاِذْ
قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ
اَبٰى وَاسْتَكْبَرَۖ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ ﴿٣٤﴾
Artinya:
"Dan
(ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: 'Sujudlah kalian kepada
Adam,' maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia enggan dan menyombongkan diri,
dan dia adalah dari golongan kafir." (QS.
al-Baqarah:
34)
Karena kesombongannya, Iblis pun diusir
dari surga oleh Allah. Iblis menjadi musuh manusia karena sifat sombongnya dan
terus berusaha menggoda manusia agar mereka menjauh dari kebenaran.
Pengetahuan akan asal usul Nabi Adam ini sangatlah penting. Dia adalah manusia pertama yang
Allah ciptakan. Dengan keberadaannya, Nabi Adam mengajarkan kita tentang
pentingnya ketaatan kepada Allah dan mengelola bumi dengan bijaksana.
Kisah Nabi Adam di Surga
Ada satu peristiwa penting dalam kisah Nabi Adam, yakni kisah nabi adam memakan buah khuldi. Nabi Adam dan istrinya, Hawa, dulu tinggal di surga yang indah.
Di sana, mereka diberi segala kenikmatan, tapi ada satu
pohon yang Allah larang mereka makan buahnya.
Kisah Nabi Adam dalam Al Quran dapat kita temui dalam surah Al-Baqarah ayat 35 dan surah Al-A’raf ayat 22,
وَقُلْنَا
يٰٓاٰدَمُ اسْكُنْ اَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ
شِئْتُمَاۖ وَلَا تَقْرَبَا هٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُوْنَا مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ﴿٣٥﴾
Artinya:
"Hai Adam, tinggallah engkau dan isterimu di dalam surga itu, dan
makanlah sepuas-puasnya, (tetapi) janganlah dekati pohon ini, yang jadinya kamu
termasuk orang-orang yang zalim." (QS.
al-Baqarah:
35)
فَدَلّٰىهُمَا
بِغُرُوْرٍۚ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْءٰتُهُمَا وَطَفِقَا
يَخْصِفٰنِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَّرَقِ الْجَنَّةِۗ وَنَادٰىهُمَا رَبُّهُمَآ
اَلَمْ اَنْهَكُمَا عَنْ تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَاَقُلْ لَّكُمَآ اِنَّ
الشَّيْطٰنَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ ﴿ ٢٢﴾
Artinya: "Kemudian setan membisikkan kepada keduanya, dengan maksud menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari keduanya yaitu aurat keduanya, setelah keduanya merasakan badan-badan mereka, maka tampaklah bagi keduanya aurat keduanya dan keduanya mulai menyematkan daun-daun surga untuk menutupinya.
Maka Tuhannya
memanggil keduanya, (seraya berfirman): 'Bukankah Aku telah melarang kalian
berdua dari pohon itu dan Aku telah mengatakan kepadamu berdua bahwa setan itu
adalah musuh yang nyata bagi kalian berdua?" (QS.
al-A'raf: 22)
Kisah Nabi Adam dan Hawa Turun ke Bumi
Sayangnya, Iblis menggoda Nabi Adam dan
Hawa agar mereka memakan buah dari pohon itu. Mereka tergoda dan akhirnya
melanggar perintah Allah. Itu adalah kesalahan yang mereka lakukan.
Setelah Nabi Adam dan Hawa memakan buah yang dilarang, mereka diturunkan dari surga ke bumi. Itu adalah hukuman dari Allah karena pelanggaran yang mereka lakukan.
Namun, meskipun demikian, Allah Swt. masih memberikan mereka kesempatan untuk
memperbaiki diri dan kembali kepada-Nya.
Allah berfirman dalam surah al-Baqarah
ayat 38, yang berbunyi,
قُلْنَا اهْبِطُوْا مِنْهَا
جَمِيْعًا ۚ فَاِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِّنِّيْ هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا
خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ ﴿٣٨﴾
Artinya:
“Turunlah kamu semua dari surga semuanya; sesungguhnya jika datang
petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, niscaya tak
ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka yang berduka.” (QS. al-Baqarah:
38)
Kisah Nabi Adam diturunkan ke bumi tersebut merupakan pelajaran penting bagi umat manusia. Hikmah dari kisah Nabi Adam tersebut mengingatkan kita akan pentingnya ketaatan, kerendahan hati, dan belajar
dari kesalahan.
Melalui kisah ini, kita dapat memahami bahwa manusia adalah makhluk yang lemah dan rentan terhadap godaan, namun kita juga diberi kesempatan untuk bertaubat dan mendekatkan diri kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
0 Komentar