Untuk membangun sebuah kota yang kuat dan damai, tidak ada jalan bagi Rasulullah kecuali ‘mempersatukan’ masyarakat yang berbeda itu.
Oleh: M. Ryan Romadhon
Tersebarnya agama Islam ke seantero dunia seperti yang terjadi pada zaman sekarang ini tentunya membutuhkan sebuah strategi dakwah yang sangat mumpuni pada permulaannya.
* * *
Dengan
mengetahui strategi dakwah Rasulullah di Mekah dan Madinah hingga menjadikan
agama Islam tersebar di kedua kota tersebut tentunya akan sedikit membuka
cakrawala pemikiran kita, sehingga harapannya dapat disumbangsihkan di
peradaban kontemporer.
Rangkuman Dakwah Rasulullah Periode Mekah dan Madinah
Sebelum membahas ringkasan dakwah Rasulullah periode Mekah, kiranya perlu diketahui terlebih dahulu, bahwa Nabi berdakwah di kota Mekah selama tiga belas tahun penuh dengan rintangan.
Di
sana, beliau sering kali mendapatkan penolakan keras dari para pembesar kaum kafir
Quraisy.
Mula-mula, Rasulullah mendakwahkan Islam secara sembunyi-sembunyi kepada sanak keluarganya. Sedikit demi sedikit jangkauan dakwahnya diperluas hingga ke kerabat dan tetangganya.
Kemudian setelah turun perintah Allah maka Rasulullah
mendakwahkan Islam kepada masyarakat Makkah secara luas dan terang-terangan.
Sebelum membahas mengenai rangkuman dakwah Rasulullah di Madinah, kiranya perlu diketahui terlebih dahulu, bahwa dakwah Rasul periode madinah berlangsung selama sepuluh tahun.
Perjuangan dakwah rasulullah di Madinah berawal dari peristiwa hijrahnya beliau dari Mekah ke Madinah, yang disambut dengan penuh suka cita oleh penduduk Madinah.
Hal
tersebut karena kedatangan Rasulullah di Madinah diharapkan bisa menjadi
penengah atau pemersatu diantara mereka.
Dalam beberapa sumber sejarah disebutkan bahwa Rasulullah berhasil membangun kota Yatsrib yang semula biasa-biasa saja menjadi kota Madinah yang berperadaban dan diperhitungkan di jazirah Arab.
Selama beberapa
waktu, sebelum suatu kelompok di Madinah menghianatinya, Rasulullah juga
berhasil membangun masyarakat yang majemuk hidup dalam harmoni dan damai.
Substansi Dakwah Rasulullah di Mekah
Sebelumnya telah disebutkan, bahwa Rasulullah berdakwah
di mekah selama tiga belas tahun lamanya. Merujuk buku Membaca Sirah
Nabi Muhammad saw. dalam Sorotan Al-Qur’an dan Hadis-hadis Shahih karya
M. Quraish Shihab, Rasulullah menekankan pada sisi kepercayaan selama berdakwah
di Makkah.
Ada dua sisi kepercayaan yang menjadi titik berat Rasulullah. Pertama, kepercayaan tentang keesaan Allah. Salah satu strategi Rasulullah ketika menyerukan tauhid kepada masyarakat Makkah adalah dengan mengajak mereka untuk memperhatikan alam raya dan keteraturannya.
Kedua, kepercayaan hari akhirat. Di
dalam dakwahnya, Rasulullah menyebutkan beberapa ayat Al-Qur’an yang berkenaan
dengan kebangkitan setelah kematian dan hari kiamat.
Substansi Dakwah Nabi di Madinah
Sebelumnya telah disebutkan, bahwa dakwah rasulullah periode madinah berlangsung selama sepuluh tahun.
Sebagaimana diuraikan dalam buku Madinah: Kota Suci, Piagam Madinah, dan Teladan Muhammad saw. setidaknya ada tiga hal dasar strategi dakwah rasul di madinah pada fase Madinah.
3 strategi dakwah rasulullah di Madinah tersebut adalah, Pertama, menjadikan masjid sebagai pusat semua kegiatan. Usai tiba di Madinah, Rasulullah membangun sebuah masjid, yakni Masjid Nabawi.
Rasulullah memfungsikan masjid ini untuk semua kegiatan. Mulai dari
mengajarkan ajaran Islam, hikmah, proses belajar mengajar baca-tulis hingga
menyusun strategi perang atau politik.
Kedua, membangun persaudaraan antar sesama Muslim. Hal ini dilakukan
Rasulullah untuk memperkuat solidaritas dan kohesivitas sosial antar sesama
umat Islam. Sehingga mereka tidak mudah bertikai dan berperang, sebagaimana
watak Arab Jahiliyah.
Ketiga, membangun persaudaraan dengan umat agama lain. Rasulullah sadar betul bahwa Madinah memiliki masyarakat yang majemuk. Ada umat Islam, Nasrani, Yahudi, dan yang lainnya.
Untuk membangun sebuah kota yang kuat dan damai, tidak ada jalan bagi Rasulullah kecuali ‘mempersatukan’ masyarakat yang berbeda itu.
Akhirnya Rasulullah mencetuskan sebuah kesepakatan bersama,
Piagam Madinah. Piagam ini menjadi titik temu (kalimatun sawa’) bagi
masyarakat Madinah yang beragam.
Referensi:
- https://nu.or.id/sirah-nabawiyah/materi-ajaran-rasulullah-saat-dakwah-di-makkah-yB1K1, diakses pada 20 Juli 2023.
- https://islam.nu.or.id/sirah-nabawiyah/3-hal-dasar-yang-dilakukan-rasulullah-di-madinah-ihY50, diakses pada 20 Juli 2023.
0 Komentar