Imam Ibnu Katsir menjelaskan dalam kitab tafsirnya, bahwasanya Allah Swt. telah melarang hamba-Nya yang beriman untuk berprasangka buruk. Karena sesungguhnya sebagian dari hal tersebut adalah murni dosa.
Oleh: Fera Nurul Fikma
Tidak hanya satu dua kali, namun seringkali kita berprasangka buruk terhadap orang lain. Padahal sudah jelas-jelas Islam melarangnya.
Larangan berprasangka buruk berarti menunjukkan perintah untuk
selalu berprasangka baik. Berburuk sangka disebut juga suudzon.
Pengertian Suudzon
Pengertian suudzon adalah salah satu hal yang menarik untuk kita bahas terlebih dahulu. Apa
itu suudzon? Suudzon berasal dari bahasa Arab, Su’u yang berarti jelek
atau buruk dan dzon yang berarti prasangka. Jika ditulis, kata suudzon Arab nya adalah: سوء الظن
Jadi, bisa kita pahami bahwa suudzon artinya prasangka jelek atau buruk. Suudzon atau prasangka buruk adalah sebuah tuduhan yang bukan dan tidak beralasan serta tidak pada tempatnya. Suudzon juga merupakan bagian dari akhlak tercela yang harus kita hindari.
Jika ada yang bertanya, mengapa kita dilarang berburuk sangka jelaskan! Jawabannya adalah karena berburuk sangka atau suudzon ghibah dan fitnah merupakan contoh contoh dari
perbuatan tercela.
Nah, larangan suudzon atau perintah
berbaik sangka terdapat dalam alQuran surat al Hujurat ayat 12 yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ
بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا
أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ
وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Al Hujurat Ayat 12 Latin
Ya ayyuhallazina amanujtanibu
katsiram minaz-zanni inna ba'daz-zanni itsmuw wa la tajassasu wa la yagtab
ba'dukum ba'da, a yuhibbu ahadukum ay ya'kula lahma akhihi maitan fa
karihtumuh, wattaqullah, innallaha tawwabur rahim.
Arti Al Hujurat Ayat 12
Lalu,
bagaimanakah dengan arti dari ayat tersebut? Begini arti al Hujurat ayat
12 tersebut.
“Hai orang-orang yang beriman,
jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah
dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah
sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di
antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima tobat lagi Maha Penyayang.”
Demikianlah, ayat tentang suudzon, yakni Surat al Hujurat ayat 12 mengajarkan kita untuk tidak berprasangka
buruk.
Tafsir Surat Al Hujurat Ayat 12
Mengapa kita tidak boleh
berprasangka buruk kepada orang lain? Imam Ibnu Katsir
menjelaskan dalam kitab
tafsirnya, bahwasanya Allah Swt. telah melarang hamba-Nya
yang beriman untuk berprasangka buruk, yakni mencurigai keluarga, kerabat dan
yang lainnya dengan tuduhan buruk yang tidak pada tempatnya. Karena
sesungguhnya sebagian dari hal tersebut adalah murni dosa.
Dalam tafsir Ibnu Katsir juga disebutkan hadits buruk sangka dari sahabat Abu Hurairah yang mengatakan bahwa
Rasulullah saw. pernah bersabda, “Janganlah kamu mempunyai prasangka buruk, karena sesungguhnya prasangka
yang buruk itu adalah berita yang paling dusta; janganlah kamu saling
memata-matai, janganlah kamu saling mencari-cari kesalahan, janganlah kamu
saling menjatuhkan, janganlah kamu saling mendengki, janganlah kamu saling
membenci dan janganlah kamu saling berbuat makar, tetapi jadilah kamu sekalian
hamba-hamba Allah yang bersaudara.”
Contoh-Contoh Suudzon
Sebenarnya terkadang kita tidak menyadari bahwa kita telah suudzon terhadap orang lain, bahkan terhadap teman sendiri.
Salah satu contoh perilaku
suudzon yang kerap kita jumpai adalah menganggap teman yang tidak mengajak kita
dalam suatu kegiatan adalah karena ia tidak menyukai kita. Padahal, tentu saja pada kenyataanya
banyak alasan yang bisa diterima.
Macam-Macam Suudzon
Suudzon
ternyata tidak hanya bisa terjadi kepada orang
lain saja loh. Lalu, kepada siapa sajakah suudzon
bisa terjadi? Nah, inilah macam-macam
suudzon:
- Suudzon kepada Allah Swt
Suudzon yang paling buruk adalah suudzon kepada Allah Swt. Sayangnya, hal ini kerap terjadi pada
beberapa pasangan yang ingin menikah namun mereka takut tidak dapat memenuhi
kebutuhan rumah tangga. Padahal jelas-jelas Allah sudah mengatur setiap dari
rezeki orang.
- Suudzon kepada orang lain
Suudzon kepada orang lain adalah suudzon yang paling sering kita jumpai
seperti pada contoh-contoh suudzon yang telah disebutkan di atas.
- Suudzon kepada diri sendiri
Pada dasarnya, suudzon kepada diri sendiri tidaklah buruk. Seperti saat kita menyangka diri kita banyak kekurangan, banyak dosa atau yang semacamnya.
Hal ini bisa menjadi lantaran kita untuk introspeksi diri. Namun, ketika suudzon terhadap diri
sendiri ini diterapkan pada posisi dan porsi yang tidak tepat, justru akan
menjadikan kita sebagai manusia yang selalu pesimis.
* * *
Mudah-mudahan
kita terhindar dari sikap suudzon atau prasangka buruk. Baik itu kepada Allah Swt, orang lain, bahkan terhadap diri sendiri
dan senantiasa dalam perlindungan Allah-Nya. Amin.
0 Komentar