Sebesar apapun potensi seseorang, jika ia tak memiliki semangat juang dalam dirinya, yang terjadinya hanyalah potensinya terkubur tanpa berkembang.
Oleh: Mohammad Faqih
Setiap
lembaga pendidikan
pasti akan selalu berharap peserta
didiknya tumbuh dengan pesat, baik secara intelektual
maupun spiritual.
Namun
secara sekilas, banyak ditemukan penurunan
secara kualitas dalam beberapa lembaga pendidikan.
Harapan Bangsa Ada di Tangan Para Pemuda
Hal
ini merupakan petaka yang sama sekali tidak diharapkan terjadi pada suatu
negara. Sebab, anak muda adalah calon penerus
bangsa.
Di tangan mereka, harapan-harapan sebuah bangsa dipertaruhkan.
Demi terwujudnya hidup yang lebih baik, pemerintah akan
benar-benar mengayomi rakyat dan rakyat akan menghormati pemerintah.
Faktor Penyebab Kemerosotan Kualitas Pendidikan
Diantara
sebab yang melatarbelakangi kemerosotan kualitas tersebut adalah kurangnya
fokus dalam belajar atau saat guru menyampaikan penjelasan.
Sedangkan kurangnya
fokus belajar tersebut antara lain diakibatkan
karena banyaknya gangguan yang terjadi di era digital yang begitu pesat.
Misalnya, ketika
seseorang belajar
dengan menggunakan handphone atau laptop yang tersambung dengan internet, biasanya
dia akan terganggu dengan adanya notifikasi surel (surat elektrik) atau
notifikasi-notifikasi lain.
Hal tersebut pada
akhirnya malah menggodanya untuk melihat, lalu menjadikannya tidak jadi belajar
atau belajarnya tidak maksimal karena gangguan-gangguan yang telah disebutkan.
Faktor Penyebab Kurangnya Fokus dalam Belajar
Untuk
dapat mengatasi kecanduan terhadap notifikasi surel ini perlu dicari faktor
utama yang menyebabkan kecanduan tersebut terjadi.
Setelah
diteliti, ternyata adanya kecanduan
tersebut disebabkan karena
anak muda sekarang butuh sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan emosional
mereka.
Kebutuhan
emosional ini muncul akibat kecenderungan anak muda sekarang yang ingin
menghindari rasa bosan atau kebiasaan beristirahat dari pekerjaan yang menyita
pikiran.
Faktor
lain yang menyebabkan kecanduan ini adalah hasrat, yakni hasrat
untuk berhasil mencapai sesuatu yang diinginkan,
semisal memiliki pasangan sebelum waktunya.
Faktor-faktor
tersebutlah yang mengakibatkan kecanduan surel digital yang selanjutnya
mengakibatkan kurangnya fokus dalam belajar hingga akhirnya terjadi kemerosotan
kualitas anak muda bahkan kemerosotan moral.
Emosi, Salah Satu Faktor Penyebab Kemerosotan
Di sisi
lain, emosi (luapan perasaan atau
tindakan dan reaksi psikologis serta fisiologis) juga merupakan
hal yang menyebabkan kualitas anak muda merosot.
Hal ini karena, dalam bentuk awal, emosi menuntun seseorang untuk melawan atau melarikan diri.
Lalu, dalam
bentuk tak terkendali, emosilah yang menuntun
seseorang untuk enggan berusaha karena merasa tidak memiliki semangat juang
yang diakibatkan ketidakpercayaan diri.
Emosi
yang tak terkendali menuntun pelajar untuk membenci orang yang dianggapnya
berbuat buruk kepadanya. Padahal itu hanya asumsi belaka akibat dibutakan oleh
emosi.
Dalam bentuk yang lebih halus, emosi menuntun seseorang untuk mengatasi setiap rintangan dalam mencapai segenap tujuan yang dicanangkan.
Seperti contoh
seseorang tidak akan mudah menyerah meski diberi hambatan-hambatan besar.
Dalam bentuk terkendali, emosi menuntun seseorang untuk tidak melakukan hal negatif dan mengandung bahaya.
Seperti contoh seseorang tidak akan membicarakan aib
orang lain karena takut dosa atau karena takut akan hal-hal negatif yang
diakibatkan oleh tindakan tersebut.
* * *
Oleh
karena itu, seseorang harus mengetahui
cara mengatur emosi, agar emosi yang berkembang
adalah emosi positif yang dapat menjadi pendorong kuat dalam menjalani proses
pendidikan.
Emosi
positif yang menumbuhkan semangat juang dalam belajar. Hingga sesulit apapun
dan sebanyak apapun godaan dia tidak akan terpengaruh.
Sebesar
apapun potensi seseorang jika dia tak memiliki semangat juang dalam dirinya,
yang terjadi hanyalah potensinya terkubur tanpa berkembang.
Sehebat apapun guru dan
motivator, tak akan berpengaruh bagi anak-anak yang lebih mengutamakan
kenyamanan diri dan enggan menahan rasa sakit demi terbentuknya pribadi yang
lebih baik.
Referensi:
- The Miracle Of Focus, Leo Babauta, Bright Publisher.
- Make Your Emotion Work for You, J. Maurus, Bright Publisher.
- https://p2kk.umm.ac.id/id/pages/detail/artikel/degradasi-moral-remaja-indonesia.html, diakses pada 23 Januari 2023.
- https://www.lintasatjeh.com/2021/01/kebobrokan-moral-kaum-millenial-di-era-digital.html, diakses pada 23 Januari 2023.
1 Komentar
Belajar yang semangat, meski ndak ada yang nyemangatin 😏
BalasHapus