Like Us Facebook

Rapuh untuk Bangkit



Cipt. Nada Nilna Muna


Dulu

Perbudakan merajalela

 

Dulu

Nenek moyang kita dipekerja

Tanpa imbalan semata

 

Dulu

Mereka bertebaran merata

Kurus kering tak berdaya

Kurus kering tak bernyawa


 Baca Juga:

 Seminar Pendidikan Kiprah Santri Putri dalam Bahtsul Masa’il Bersama Syarifah Robi’ah Adawiyah Ba’abud


Tak tersadar moyang kita

Diperbudak berabad-abad lamanya

 

Tak tersadar moyang kita

Kebodohan menyayatnya

 

Akal tervonis belaka

Dibodohi penjajah berhati buta

Terus menerus berkelana

Hingga moyang mendorong asa

 

Para pemuda dengan segera

Menghulu letakkan pandangan yang membuta

Terbuka lebar mata mereka

Tergugah qolbu sang mandra guna

Mengobarkan semangat ikatan

Bersama

Menyatu dengannya


 

Sang ulama

Sang kiai

Santri

Ikatan masyarakat

Semua menyatu

Ini nyata

 

Tiada Nusantara tanpa perjuangan mereka

Tak ada kata sudah asalkan kiai sudah mengizinkan

Doanya menyelamatkan semesta alam

Memberi takdir keindahan

 


Ulama

Keadaanmu tak pasti

Namun pengaruhmu menaruh misteri

 

Lewat doa yang terus kau sematkan

Melewati keramatnya keadaan

Ribuan bambu runcing memperlihatkan

Atas keajaiban dan kekeramatan

 

Menitipkan doa-doa di setiap ujungnya

Menghanyutkan puluhan ribu jiwa

Atas karunia Tuhan-ku pemilik segalanya

 

Lewat utusan-utusan-Mu, negeri kami mendamai

Dengan tuntunan ilmu yang terus berkembang

Dan terus diajarkan

 


Ya Illahi

Robbul masyriqi wa Robbul maghribi

Lailahaillalloh 


Baca Juga:

 Puisi: Tua-Tau Tau-Tua dan sajian puisi lainnya untuk menjadi teman ngopi, guna mencari inspirasi di rubrik PUISI.

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Terima kasih atas setiap doa yang selalu kau sematkan

    BalasHapus
  2. Meneruskan perjuangan

    BalasHapus