Cipt. Nada Nilna Muna
Dulu
Perbudakan merajalela
Dulu
Nenek moyang kita dipekerja
Tanpa imbalan semata
Dulu
Mereka bertebaran merata
Kurus kering tak berdaya
Kurus kering tak bernyawa
Baca Juga:
Tak tersadar moyang kita
Diperbudak berabad-abad lamanya
Tak tersadar moyang kita
Kebodohan menyayatnya
Akal tervonis belaka
Dibodohi penjajah berhati buta
Terus menerus berkelana
Hingga moyang mendorong asa
Para pemuda dengan segera
Menghulu letakkan pandangan yang membuta
Terbuka lebar mata mereka
Tergugah qolbu sang mandra guna
Mengobarkan semangat ikatan
Bersama
Menyatu dengannya
Sang ulama
Sang kiai
Santri
Ikatan masyarakat
Semua menyatu
Ini nyata
Tiada Nusantara tanpa perjuangan mereka
Tak ada kata sudah asalkan kiai sudah
mengizinkan
Doanya menyelamatkan semesta alam
Memberi takdir keindahan
Ulama
Keadaanmu tak pasti
Namun pengaruhmu menaruh misteri
Lewat doa yang terus kau sematkan
Melewati keramatnya keadaan
Ribuan bambu runcing memperlihatkan
Atas keajaiban dan kekeramatan
Menitipkan doa-doa di setiap ujungnya
Menghanyutkan puluhan ribu jiwa
Atas karunia Tuhan-ku pemilik segalanya
Lewat utusan-utusan-Mu, negeri kami
mendamai
Dengan tuntunan ilmu yang terus berkembang
Dan terus diajarkan
Ya Illahi
Robbul masyriqi wa Robbul maghribi
Lailahaillalloh
Baca Juga:
Puisi: Tua-Tau Tau-Tua dan sajian puisi lainnya untuk menjadi teman ngopi, guna mencari inspirasi di rubrik PUISI.
2 Komentar
Terima kasih atas setiap doa yang selalu kau sematkan
BalasHapusMeneruskan perjuangan
BalasHapus