Mereka tidak menyadari bahwa HP hanyalah alat, namun sebaliknya, oleh HP, mereka seakan diperalat.
Oleh: Mohammad Faqih
Dewasa ini, teknologi berkembang dengan begitu pesatnya.
Siapapun
yang tidak mau beradaptasi dengan perubahan zaman akan tertinggal oleh
lingkungan dan siapapun yang tidak mau berubah, maka bersiaplah untuk punah!
* * *
Perkembangan Teknologi Tak Selamanya Berdampak Baik
Namun, meskipun
demikian, tentu perkembangan tersebut tak
seterusnya membawa dampak baik.
Diantara dampak buruk yang sangat mudah dicontohkan adalah
penggunaan ponsel (telepon seluler) atau yang lebih terkenal dengan
istilah HP (handphone) dengan tidak bijaksana.
Di setiap tingkatan dapat dibuktikan adanya kecenderungan yang
berlebihan dalam memakai benda yang satu ini,
entah hanya sekedar komunikasi, atau mencari hiburan.
Memang kemanfaatan dari HP sendiri begitu penting untuk seorang
pelajar, yakni dapat mencari informasi tambahan untuk mengikis ketidaktahuannya,
melihat tutorial apa saja yang dibutuhkan.
Selain itu, bagi kalangan santri yang gemar bertukar pikiran dengan rekannya,
baik santri tingkatan Aliah ataupun perkuliahan, referensi-referensi
dari kitab yang relevan dapat dilihat dan disampaikan dengan adanya aplikasi Islamic
Library dan sejenisnya.
Baca Juga: Artikel Pesantren: Dandani Niatmu!
Dampak Buruk Penggunaan Handphone
Terlepas dari semua kemanfaatan tersebut,
dampak yang diakibatkan juga tak kalah besarnya.
Sekarang banyak dijumpai pemandangan anak muda bermain HP saat
bertamu, dengan dalih bahwa yang sedang mengobrol hanya orang tuanya saja, sehingga mereka bebas bermain game online tanpa ingat waktu dan tempatnya.
Bahkan dalam kadar yang cukup parah, ada juga santri yang merindukan liburan bukan karena
ingin menemui orang tua yang telah membiayai dengan susah payah supaya anaknya
benar-benar terjamin hidupnya hingga berhasil mendapatkan ilmu yang berkah.
Akan tetapi hanya sebuah benda kotak tipis yang dirindukan dalam
momen yang sebaiknya digunakan untuk membantu orang tua sebagai secercah rasa
terima kasih kepada mereka atau sekedar menemani menikmati waktu bersama.
Akibat contoh-contoh negatif yang disebutkan di atas, maka muncul beberapa stigma negatif terhadap setiap anak
yang memiliki dan terlihat memegang HP.
Baca Juga: Kepribadian: Statis atau Dinamis?
Faktor Penyebab Dampak Negatif Penggunaan Handphone
Perlu dipahami bersama, bahwasanya dampak negatif yang
terjadi pada anak muda sekarang tidaklah sepenuhnya kesalahan dari mereka.
Terkadang orang tua pun melakukan kekeliruan yang tidak
mereka sadari, hingga sang anak terasa lebih menyayangi HP-nya
daripada orang tuanya
sendiri.
Melarang anak untuk bermain HP sedangkan sang orang tua sendiri malah asyik bermain game atau nonton drama korea secara terang-terangan
dihadapan anak, tentu malah akan
menjadikan dalam benak anak timbul
bibit-bibit yang mendorong untuk memberontak,
karena menganggap orang tuanya hanya bisa memerintah akan tetapi tidak dapat
memberi contoh yang baik.
Seorang anak yang tidak terima dengan keputusan orang tuanya yang
melarang menggunakan HP atau memberikan teguran keras karena sang anak
berlebihan dalam menggunakan HP merasa bahwa dirinya didzalimi
oleh orang tuanya sendiri, hingga timbul asumsi dalam dirinya
dia adalah orang paling menderita di dunia.
Akhirnya, timbul kebencian dan rasa yang
menggebu-gebu untuk memberontak kebijakan orang tuanya dengan berbagai cara.
Mereka tidak menyadari bahwa HP hanyalah alat, namun
sebaliknya, oleh HP mereka seakan diperalat.
Akan tetapi meskipun demikian, di sisi lain, orang tua juga tidak
sepenuhnya salah, karena orang tua mana yang mau
anaknya memiliki karakter buruk?
Mau diakui atau tidak, HP sangat menghambat seorang
pelajar untuk fokus. Dan yang lebih parah lagi, dapat membentuk karakter negatif bagi anak yang masih dalam masa
pertumbuhan.
Handphone Hanyalah Alat, Jangan Mau Diperalat!
Setelah mengetahui fakta-fakta tersebut, tentu orang tua harus lebih berhati-hati dalam mendidik anak,
baik secara ucapan maupun tindakan dan tidak bosan menasihati anak bahwa HP
harus digunakan dengan baik disertai contoh positif yang benar-benar
ditampakkan oleh orang tua.
Mau tidak mau kecepatan informasi dibutuhkan untuk beradaptasi
dengan lingkungan karena seseorang yang berilmu agama tinggi tidak dapat
menyebarkan ilmunya dengan bahasa lama.
Sebab, teknologi digital terus berkembang kemudian muncul fenomena
“pluralitas bacaan yang ekstrem”.
Oleh karenanya, penggunaan HP harus dilakukan
secara bijak, baik oleh kalangan tua maupun muda agar anak-anak yang masih dalam
masa pertumbuhan tidak beranggapan bahwa HP adalah kebutuhan vital seseorang.
Sehingga
mereka yang masih dalam masa pertumbuhan terjebak dalam keasyikan yang sangat
berpotensi merusak karakter mereka. Ingat HP hanya sebuah alat, jangan mau
diperalat.
Baca Juga: Artikel: Apakah Pentingnya Mindset bagi Kehidupan?
Referensi:
- Filosofi Hidup Bahagia, Bertrand Russell, Renebook.
- Sains Religius Agama Saintifik, Ulil Abshar Abdalla, Mizan.
2 Komentar
Ingat, hanya alat saja!
BalasHapusTulisannya 👍👍
BalasHapus