Romadhon adalah bulan kesabaran, madrasah untuk menguatkan kesabaran kita, sehingga, setiap kali Romadhon selesai, kita menjadi orang yang lebih sabar dari sebelumnya.
Oleh: Tri Wahyuni
Imam Ibnu Rojab al-Hanbaliy dalam kitab Latho’if
al-Ma’aarif-nya menyatakan bahwa bulan Romadhon adalah bulan
kesabaran, dan puasa adalah bagian dari sabar, atau pelatihan kesabaran.
* * *
Romadhon adalah
momen yang tepat untuk menyadarkan kembali kesabaran kita, agar kita bisa
mendapatkan pahala berlipat sekaligus menjadi pribadi yang lebih baik setelah
bulan Romadhon berlalu.
Dalam artikel “Di Penghujung Romadhon: Akankah Bersedih, dengan Kepergian Kekasih?” penulis artikel tersebut mengutip pendapat Syekh Nawawial-Bantaniy dalam kitabnya Nihayah az-Zain, yang
menyatakan bahwa salah satu dari kesepuluh amaliah sunnah Romadhon adalah
melanjutkan amaliah-amaliah yang telah dilakukan di bulan Romadhon di
bulan-bulan berikutnya.
Nah, salah satu amaliah yang sebaiknya kita lanjutkan, bahkan kita tingkatkan pasca bulan Romadhon adalah ‘sabar’.
Untuk itu, kita
perlu memahami ‘apa itu sabar’ terlebih dahulu.
Apa itu Sabar?
Menurut Syekh Muhammad al-Fairuz Abadi, sabar secara bahasa berarti “al-habsu” (menahan/mencegah), atau “al-kaffu fî dhoyyiqi” (bertahan dalam keadaan sempit/susah).
Sedangkan secara istilah, sabar adalah
menahan diri dari ketidaksabaran (cemas) dan ketidakpuasan, menahan lisan dari
mengeluh (komplain), dan menahan (seluruh) anggota tubuh dari mengacau.
Macam-macam Sabar
Imam Ibnu Rojab al-Hanbaliy membagi sabar dalam tiga
macam. Beliau menulis:
أنواع الصبر
ثلاثة أنواع: صبر علي طاعة الله, وصبر علي محارم الله, وصبر علي أقدار الله
المؤلمة
“Ada tiga macam sabar: (1) Sabar atas ketaatan kepada
Allah, (2) Sabar atas (menjauhi) hal-hal yang diharamkan Allah, dan (3) Sabar
atas ketetapan Allah yang pahit (atau susah).”
Tingkatan Sabar
Para wali membagi jenis sabar pada tiga tingkatan. Mereka merinci sabar ke dalam tiga maqam berdasarkan tingkat beban dan sikap orangnya yang berbeda.
Pandangan para wali ini dikutip oleh Imam al-Ghozali dalam kitab Ihya ’Ulum ad-Din sebagai berikut:
وقال بعض
العارفين اهل الصبر على ثلاثة مقامات أولها ترك الشهوة وهذه درجة التائبين وثانيها
الرضا بالمقدور وهذه درجة الزاهدين وثالثها المحبة لما يصنع به مولاه وهذه درجة
الصديقين
Artinya: “Sebagian ulama makrifat mengatakan, ‘Orang
sabar terdiri atas tiga tingkatan. Pertama, orang yang sabar meninggalkan
syahwat. Ini derajat orang yang bertobat. Kedua, ridho (menerima) atas takdir.
Ini derajat orang yang zuhud. Ketiga, mencintai apa yang dilakukan Allah
terhadapnya. Ini derajat orang yang as-shiddiq.”
Keutamaan Sabar
Sabar memiliki sejumlah keutamaan, berikut di antaranya:
1. Dicintai dan dibersamai Allah SWT
Syekh Mutawalli asy-Sya'rowiy mengatakan dalam buku “Kenikmatan
Taubat: Pintu Menuju Kebahagiaan & Surga” salah satu keutamaan orang yang
sabar adalah mendapat cinta dari Allah SWT.
Kecintaan Allah SWT ini termaktub dalam surah Ali Imron
ayat 146.
وَاللّٰهُ
يُحِبُّ الصّٰبِرِيْنَ
Artinya: "Allah mencintai orang-orang yang
sabar."
Selain itu, ulama terkemuka Timur Tengah ini mengatakan, Allah SWT akan bersama orang-orang yang sabar.
Menurutnya, kebersamaan ini
bersifat khusus, yakni meliputi penjagaan, pertolongan, perlindungan, dan
bimbingan Allah SWT kepada mereka, bukan kebersamaan yang bersifat umum
(pengetahuan dan kekuasaan-Nya).
Keutamaan ini disebutkan dalam sejumlah ayat dalam al-Qur'an.
Di antaranya surat al-Anfal ayat 46, surat al-Baqoroh ayat 153, dan surat al-Baqoroh
ayat 249.
2. Mendapat balasan pahala yang lebih baik
Keutamaan sabar lainnya adalah mendapatkan balasan yang
lebih baik dari amal-amal yang telah diperbuat.
Sebagaimana Allah SWT berfirman,
Artinya: "Apa yang ada di sisimu akan lenyap dan apa
yang ada di sisi Allah adalah kekal. Kami pasti akan memberi balasan kepada
orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu
mereka kerjakan." (QS an-Nahl: 96)
3. Mendapat balasan tanpa hisab
Masih dalam buku yang sama, Syekh Mutawalli asy-Sya'rowiy
menyebutkan bahwa orang yang sabar akan mendapat balasan tanpa hisab.
Allah SWT berfirman, "... Sesungguhnya hanya
orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa hisab (batas)."
(QS. az-Zumar: 10)
4. Termasuk orang yang utama
Allah SWT memberitahukan kepada umat manusia bahwa orang
yang sabar adalah termasuk orang-orang yang diutamakan.
Dia berfirman,
وَلَمَنْ صَبَرَ
وَغَفَرَ اِنَّ ذٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ
Artinya: "Akan tetapi, sungguh siapa yang bersabar
dan memaafkan, sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut)
diutamakan." (QS. asy-Syuro: 43)
5. Mewarisi derajat pemimpin
Syekh Mutawalli Sya'rowiy mengatakan bahwa orang yang sabar mewarisi derajat pemimpin (imamah).
Beliau mendengar hal ini dari Imam Ibnu
Taimiyah yang berkata, "Dengan kesabaran dan keyakinan akan diperoleh imamah
(kepemimpinan) dalam agama."
Kemudian beliau membacakan firman Allah SWT,
وَجَعَلْنَا
مِنْهُمْ اَىِٕمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوْاۗ وَكَانُوْا
بِاٰيٰتِنَا يُوْقِنُوْنَ
Artinya: "Kami menjadikan di antara mereka itu
pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka
bersabar. Mereka selalu meyakini ayat-ayat Kami." (QS as-Sajdah: 24)
Demikianlah, bulan Romadhon adalah bulan kesabaran, madrasah untuk menguatkan kesabaran kita, sehingga, setiap kali Romadhon selesai, kita menjadi orang yang lebih sabar dari sebelumnya.
Pertanyaannya, bulan Romadhon telah berakhir, sudahkah kita bersabar?
Wallahu a'lamu bishshowab
Baca Juga: Artikel Pesantren: Makna Tersurat dan Tersirat dari Mudik dan Baju Baru Santri
Referensi:
- Latho’if al-Ma’aarif, Imam Ibnu Rojab al-Hanbaliy, 207-208, Dar al-Hadits
- Ihya Ulum ad-Din, Imam al-Ghozali, juz 4, hal. 72, Dar al-Fikr.
- https://www.bilqolam.or.id/2023/04/di-penghujung-romadhon-akankah-bersedih.html, diakses pada 22 April 2023.
- https://nu.or.id/ramadhan/tiga-kesabaran-dalam-ramadhan-tGOJE, diakses pada 22 April 2023.
- https://islam.nu.or.id/tasawuf-akhlak/ini-tiga-derajat-sabar-dalam-kajian-tasawuf-dqfyE, diakses pada 22 April 2023.
- https://www.detik.com/hikmah/dakwah/d-6387735/5-keutamaan-sabar-terhadap-takdir-allah-derajatnya tinggi#:~:text=Syeikh%20Mutawalli%20Sya'rawi%20mengatakan,surah%20Ali%20Imran%20ayat%20146.&text=Artinya%3A%20%22Allah%20mencintai%20orang%2Dorang%20yang%20sabar.%22, diakses pada 22 April 2023.
0 Komentar