Like Us Facebook

Sambut Bulan Suci, Mari Bertaubat Sucikan Diri


Jika hendak bertemu kawan saja, seseorang merasa perlu untuk tampil bersih, apalagi bila yang dijumpai adalah hari-hari penuh keistimewaan.



Oleh: Titik Nur Hidayah

Bulan suci tak terasa tinggal menghitung hari. Bulan suci Romadhon itu ibarat tamu agung. 

    Oleh karena itu, dalam rangka menyambut bulan suci ini, kita dianjurkan untuk menata hati, bertaubat kepada Illahi Robbi.


* * *


Pada hakikatnya, taubat harus kita lakukan setiap waktu. Namun keharusan bertaubat ini bertambah kuat sebelum memasuki bulan Romadhon.

Dalam kitab al-Ghunyah, Syekh Abdul Qodir al-Jailaniy menganjurkan agar umat Islam menyambut bulan Romadhon dengan menyucikan diri dari dosa dan bertobat dari kesalahan-kesalahan yang telah lampau.

Imbauan Syekh Abdul Qodir ini amat relevan. Sebab, jika hendak bertemu kawan saja, seseorang merasa perlu untuk tampil bersih dan berdandan rapi, apalagi bila yang dijumpai ini adalah hari-hari yang penuh keistimewaan sebulan penuh.


Baca Juga: Artikel Islami: Muliakan Bulan Suci, Tingkatkan Kualitas Ngaji

 

Lalu, Bagaimanakah Ketentuan Taubat Menurut Para Ulama?

Berikut kami paparkan kutipan dari kitab Riyadh ash-Sholihin, karya Imam Nawawi:

 

قال العلماء: "التوبة واجبة من كل ذنب، فإن كانت المعصية بين العبد وبين الله تعالى لا تتعلق بحق أدمي، فلها ثلاث شروط: أحدها؛ أن يقلع عن المعصية، والثاني؛ أن يندم على فعلها، والثالث؛ أن يعزم أن لا يعود إليها أبدا. فإن فقد أحد الثلاثة، لم تصح توبته. وإن كانت المعصية تتعلق بآدمي، فشروطها أربعة: هذه الثلاثة، وأن يبرأ من حق صاحبها... -إلى أن قال- وقد تظاهرت دلائل الكتاب والسنة وإجماع الأمة على وجوب التوبة."  (رياض الصالحين: ١٤: دار إبن كثير)

 

Hukum Bertaubat

Imam Nawawi berpendapat bahwasannya bertaubat hukumnya wajib menurut kesepakatan para Ulama. Baik bertaubat dari dosa kecil ataupun besar, dzohir, maupun bathin.


Baca Juga:  Artikel Islami: Benarkah Semua Hasil dari Usaha itu Rezeki?


Ketentuan Bertaubat atas Dosa yang Berhubungan dengan Allah

Adapun ketentuan bertaubat itu tergantung berhubungan dengan siapakah dosa tersebut dilakukan. 

    Apabila dosa yang diperbuat berhubungan dengan Allah SWT. maka yang harus dilakukan agar taubatnya sempurna adalah:


1. Menghentikan kemaksiatan yang diperbuat seketika itu juga;

2. Menyesal atas apa yang telah dilakukan; dan

3. Mempunyai keinginan kuat tidak akan mengulangi dosa yang telah diperbuat selama-lamanya.

 

Seseorang yang bertaubat harus memenuhi ketiga syarat tersebut. Jika salah satu dari ketiga syarat tersebut tidak ada, maka taubatnya tidak sah.


Baca Juga:  Puisi: Pulang


Ketentuan Bertaubat atas Dosa yang Berhubungan dengan Sesama Manusia

Berbeda apabila dosa yang diperbuat berhubungan dengan sesama manusia. 

    Selain harus memenuhi ketiga syarat di atas, seseorang yang bertaubat juga harus mengganti sesuatu yang telah ia perbuat. Sepertihalnya ketika berupa harta benda, berarti harta tersebut harus dikembalikan.

Artinya, ketika urusannya dengan haq al-Adamiy (berhubungan dengan manusia), maka harus berani ambil resiko dan berani susah, tidak usah gengsi meminta maaf, dan berani dengan konsekuensinya bila disuruh untuk menggantinya.


* * *

 

Demikianlah, semoga Allah SWT. memberikan hidayah kepada kita semua untuk berbenah diri, bertaubat dari segala dosa-dosa yang pernah kita perbuat. 

    Dan semoga Allah SWT menerima taubat kita semua, sehingga kita bisa melaksanakan ibadah puasa di bulan Romadhon nanti dalam kondisi yang sudah bersih baik lahir maupun batin, sehingga kita diberi kekuatan untuk meraih buah dari ibadah puasa kita, yakni takwa kepada Allah SWT. Amin

 

Wallahu a’lamu bishshowab

 

Referensi:

  • Al-Ghunyah li Tholibi Thoriq al-Haqq, Syekh Abdul Qodir al-Jailaniy, juz. 2, hal. 15, Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
  • Riyadh ash-Sholihin, Imam an-Nawawi, hal. 14, Dar Ibn Katsir. 

Posting Komentar

1 Komentar