Jika hendak bertemu kawan saja, seseorang merasa perlu untuk tampil bersih, apalagi bila yang dijumpai adalah hari-hari penuh keistimewaan.
Oleh: Titik Nur Hidayah
Bulan suci tak terasa tinggal menghitung hari. Bulan suci Romadhon itu ibarat tamu agung.
Oleh karena itu, dalam rangka menyambut bulan suci ini, kita dianjurkan untuk menata hati, bertaubat kepada Illahi Robbi.
* * *
Pada hakikatnya, taubat harus kita lakukan setiap waktu. Namun keharusan bertaubat ini bertambah kuat sebelum memasuki bulan Romadhon.
Dalam kitab al-Ghunyah, Syekh Abdul Qodir al-Jailaniy
menganjurkan agar umat Islam menyambut bulan Romadhon
dengan menyucikan diri dari dosa dan bertobat dari kesalahan-kesalahan yang
telah lampau.
Imbauan Syekh Abdul Qodir ini amat relevan. Sebab, jika hendak bertemu kawan saja, seseorang merasa perlu untuk tampil bersih dan berdandan rapi, apalagi bila yang dijumpai ini adalah hari-hari yang penuh keistimewaan sebulan penuh.
Baca Juga: Artikel Islami: Muliakan Bulan Suci, Tingkatkan Kualitas Ngaji
Lalu, Bagaimanakah Ketentuan Taubat Menurut Para Ulama?
Berikut kami paparkan kutipan dari kitab Riyadh
ash-Sholihin, karya Imam Nawawi:
قال العلماء: "التوبة
واجبة من كل ذنب، فإن كانت المعصية بين العبد وبين الله تعالى لا تتعلق بحق أدمي،
فلها ثلاث شروط: أحدها؛ أن يقلع عن المعصية، والثاني؛ أن يندم على فعلها، والثالث؛
أن يعزم أن لا يعود إليها أبدا. فإن فقد أحد الثلاثة، لم تصح توبته. وإن كانت
المعصية تتعلق بآدمي، فشروطها أربعة: هذه الثلاثة، وأن يبرأ من حق صاحبها... -إلى
أن قال- وقد تظاهرت دلائل الكتاب والسنة وإجماع الأمة على وجوب التوبة." (رياض
الصالحين: ١٤: دار إبن كثير)
Hukum Bertaubat
Imam Nawawi berpendapat bahwasannya bertaubat hukumnya wajib
menurut kesepakatan para Ulama. Baik bertaubat dari dosa kecil ataupun besar, dzohir,
maupun bathin.
Baca Juga: Artikel Islami: Benarkah Semua Hasil dari Usaha itu Rezeki?
Ketentuan Bertaubat atas Dosa yang Berhubungan dengan Allah
Adapun ketentuan bertaubat itu tergantung berhubungan dengan siapakah dosa tersebut dilakukan.
Apabila dosa yang diperbuat berhubungan dengan Allah SWT.
maka yang harus dilakukan agar taubatnya sempurna adalah:
1. Menghentikan kemaksiatan yang diperbuat seketika itu juga;
2. Menyesal atas apa yang telah dilakukan; dan
3. Mempunyai keinginan kuat tidak akan mengulangi dosa yang telah diperbuat
selama-lamanya.
Seseorang yang bertaubat harus memenuhi ketiga syarat tersebut.
Jika salah satu dari ketiga syarat tersebut tidak ada, maka taubatnya tidak
sah.
Baca Juga: Puisi: Pulang
Ketentuan Bertaubat atas Dosa yang Berhubungan dengan Sesama Manusia
Berbeda apabila dosa yang diperbuat berhubungan dengan sesama manusia.
Selain harus memenuhi ketiga syarat di atas, seseorang yang bertaubat juga
harus mengganti sesuatu yang telah ia perbuat. Sepertihalnya ketika berupa
harta benda, berarti harta tersebut harus dikembalikan.
Artinya, ketika urusannya dengan haq al-Adamiy (berhubungan dengan
manusia), maka harus berani ambil resiko dan berani susah, tidak usah gengsi
meminta maaf, dan berani dengan konsekuensinya bila disuruh untuk menggantinya.
* * *
Demikianlah, semoga Allah SWT. memberikan hidayah kepada kita semua untuk berbenah diri, bertaubat dari segala dosa-dosa yang pernah kita perbuat.
Dan
semoga Allah SWT menerima taubat kita semua, sehingga kita bisa melaksanakan
ibadah puasa di bulan Romadhon nanti dalam kondisi yang sudah bersih baik lahir
maupun batin, sehingga kita diberi kekuatan untuk meraih buah dari ibadah puasa
kita, yakni takwa kepada Allah SWT. Amin
Wallahu a’lamu bishshowab
Referensi:
- Al-Ghunyah li Tholibi Thoriq al-Haqq, Syekh Abdul Qodir al-Jailaniy, juz. 2, hal. 15, Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
- Riyadh ash-Sholihin, Imam an-Nawawi, hal. 14, Dar Ibn Katsir.
1 Komentar
Astaghfirullah 😭
BalasHapus