Like Us Facebook

Puisi: Melangkah


 



Cipt: Tabah Alamsyah

 

Jarum jam tak letihnya memutarkan masa

Senja rupanya kita tak sadar

Hidup baru, sedikit mulai melabai-labai

Memberi isyarat bak hati yang tersayat keparat

 

Mekar

Dari kuncup, sekarang sudah mulai kriput

Bukan pasir dan mobil mainan lagi yang kita cubu

Bukan juga daun yang kita jadikan uang

Melainkan peluang yang harus kita karang

Dan rancangan tolak ukur tuk menang

 

Tenang

Ini bukan lagi senja yang memberikan senyum

lalu pergi

Bukan juga bianglala yang hanya datang di kala derai hujan terang

Melainkan dari harap yang kita ukir

Dan dari fikir yang di sertai dzikir

Dan nantinya kan jadi bunga yang semerbak

Memberi corak tentang ragam hiup yang kelak


Posting Komentar

0 Komentar