Cipt: Tabah Alamsyah
Jarum jam tak letihnya memutarkan masa
Senja rupanya kita tak sadar
Hidup baru, sedikit mulai melabai-labai
Memberi isyarat bak hati yang tersayat keparat
Mekar
Dari kuncup, sekarang sudah mulai kriput
Bukan pasir dan mobil mainan lagi yang kita cubu
Bukan juga daun yang kita jadikan uang
Melainkan peluang yang harus kita karang
Dan rancangan tolak ukur tuk menang
Tenang
Ini bukan lagi senja yang memberikan senyum
lalu pergi
Bukan juga bianglala yang hanya datang di kala derai hujan terang
Melainkan dari harap yang kita ukir
Dan dari fikir yang di sertai dzikir
Dan nantinya kan jadi bunga yang semerbak
Memberi corak tentang ragam hiup yang kelak
0 Komentar