Like Us Facebook

Puisi: Bencana Alam

 



Oleh: Tri Wahyuni

 

Udara yang berkelekar

memaksa tuk menyelinap pada lorong kecil yang mendatar

Tarian pohon yang awalnya indah melambai dan menari

berganti menjadi tarian yang kasar

 

Dipandangi setiap ujung batas mata memandang,

hanya kegelapan gulita yang terpapar

Terlihat para mercusuar yang siap siaga

mengeluarkan suara yang menggetar

Suara yang amat membuat hati para pendengar berdebar-debar

 

Di saat suasana yang hanya bisa membuat mereka mengerang

Mengeluarkan serpihan cairan bening yang tak terbilang

Bibir mengeluarkan ajian dengan terus bergemang

Karena hanya Dia-lah yang bisa menerawang

 

Di saat itulah mereka tersadar

Di saat itulah alam akan mengeluarkan segala pijar

Di saat itulah orang tidak akan berebut sebuah gelar

Di saat itu pula mata akan memudar kehilangan cahayanya,

menutup rapat tanpa tersadar


Posting Komentar

0 Komentar