Oleh: Tri Wahyuni
Udara yang berkelekar
memaksa tuk menyelinap pada lorong kecil yang mendatar
Tarian pohon yang awalnya indah melambai dan menari
berganti menjadi tarian yang kasar
Dipandangi setiap ujung batas mata memandang,
hanya kegelapan gulita yang terpapar
Terlihat para mercusuar yang siap siaga
mengeluarkan suara yang menggetar
Suara yang amat membuat hati para pendengar berdebar-debar
Di saat suasana yang hanya bisa membuat mereka mengerang
Mengeluarkan serpihan cairan bening yang tak terbilang
Bibir mengeluarkan ajian dengan terus bergemang
Karena hanya Dia-lah yang bisa menerawang
Di saat itulah mereka tersadar
Di saat itulah alam akan mengeluarkan segala pijar
Di saat itulah orang tidak akan berebut sebuah gelar
Di saat itu pula mata akan memudar kehilangan cahayanya,
menutup rapat tanpa tersadar
0 Komentar