Like Us Facebook

Kisah Orang-orang yang Masuk Islam karena Mendengarkan Bacaan Al-Qur’an (Part 1)


Keindahannya mampu menyalurkan sebuah energi yang membuat seseorang tergetar hatinya dan bertambah ketunduk patuhannya kepada Allah SWT.



Oleh: M. Wildan Taskuri

Menerima wahyu dari Allah SWT selain untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk disampaikan kepada umatnya merupakan salah satu dari tugas para Rosul Allah SWT.


* * *


Tak terkecuali, sepertihalnya yang dilakukan oleh Rosululloh saw. semasa hidupnya, yang selalu disibukkan dengan dakwah-dakwah, guna menyampaikan wahyu yang telah beliau dapatkan dari Allah SWT.

Dalam menjalankan dakwah, sering kali beliau menemui pertentangan-pertentangan dari para musuhnya. 

Sehingga, Allah SWT. pun menjelaskan kebenaran dakwah Rosululloh saw. dengan memperlihatkan keajaiban-keajaiban dan sesuatu yang luar biasa kepada beliau atau yang sering kita kenal dengan “mukjizat” guna melemahkan kaum-kaum pembangkang tersebut.

 

Al-Qur’an, Mukjizat Abadi untuk Umat Nabi     

Salah satu mukjizat Rosululloh  saw. yang masih bisa kita rasakan hingga sekarang adalah Al-Qur’an. 

    Al-Qur’an pertama kali turun pada tanggal 17 Romadhon saat usia Rosululloh mencapai 40 tahun (sekitar 608-609 M).

    Al-Qur’an mempunyai mukjizat yang bersifat universal dan abadi, yakni berlaku untuk semua umat manusia sampai akhir zaman. Ia diturunkan sebagai penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya.

 

Kisah Orang-orang yang Masuk Islam Karena Mendengarkan Bacaan Al-Qur’an

Namun, selain menjadi mukjizat Rosululloh saw. al-Qur’an juga memiliki beberapa sisi kemukjizatan yg luar biasa.

            Salah satu diantaranya, seperti yang tertera dalam kitab Nurul Yaqin fi Siroh Sayyid al-Mursalin karya Syekh Khudhori Beik, mengutip kitab asy-Syifa bi Ta’rif Huquq al-Musthofa, karya Imam al-Qodhi al-‘Iyadh, yaitu dapat mendatangkan rasa takut pada hati seseorang. Baik bagi sang pembaca maupun pendengar.

Terlebih bagi orang orang yang mendustakan al-Qur’an. Karena bagi orang yang mendustakan al-Qur’an, hatinya akan terasa berat ketika mendengarkan bacaan al-Quran dan menjadikan mereka sangat ketakutan.

      Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rosululloh saw, ”Sesungguhnya al-Qur’an merupakan perkara yang sulit dan dianggap sulit bagi orang yang membenci al-Qur’an, karena al-Qur’an merupakan kitab yang banyak menghukumi perkara

    Adapun bagi orang-orang yang beriman, maka tidak akan pernah berhenti bagi mereka rasa takut dan rasa suka pada al-Qur’an. 

    Bersamaan ketika membaca al Qur’an, mereka akan merasa senang dan berusaha senang, karena ketertarikan dan keyakinan mereka terhadap kebenaran al-Qur’an.

Selain itu, hal tersebut juga dapat menunjukkan bahwasannya al-Qur’an bukanlah hasil karangan manusia.


* * *


Seperti yang telah dibahas pada paragraf sebelumnya, perasaan takut ini tidak hanya dirasakan bagi orang-orang yang telah masuk Islam. 

    Terbukti, ada beberapa orang kafir yang masuk Islam setelah mendengar bacaan al-Qur’an.

Diceritakan dalam kitab Shohih Bukhori, dari sahabat Jubair bin Muth’im berkata, “Suatu hari, aku pergi menuju Madinah pada masa Rosululloh saw. untuk menengok tawanan-tawanan perang Badar.

Begitu sampai, ternyata Rosululloh dan para sahabat sedang melaksanakan sholat Maghrib, saya mendengar Rosululloh saw. membaca al-Qur’an surat ath-Thur, dan ketika beliau saw. membaca ayat:


أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ (35) أَمْ خَلَقُوا السَّمَوَاتِ وَالأرْضَ بَل لَا يُوقِنُونَ (36) أَمْ عِنْدَهُمْ خَزَائِنُ رَبِّكَ أَمْ هُمُ الْمُسَيْطِرُونَ (37) (الطور:35-37)


Artinya: “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? (35) Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). (36) Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Tuhanmu atau merekakah yang berkuasa? (37).” (ath-Thur: 35-37)

 

Ayat tersebut hampir saja membuat hatiku terbang (mendengar Nabi membaca surat at-Thur), untuk masuk agama Islam.

Begitu selesai sholat, saya ngobrol dengan Rosululloh saw. dan saya pun masuk Islam.”


* * *

 

Demikianlah, beliau adalah salah satu dari beberapa orang yang masuk Islam karena mendengarkan bacaan al-Qur’an.

Al-Quran merupakan kitab yang penuh kekuatan dan keindahan. Keindahannya mampu menyalurkan sebuah energi yang membuat seseorang tergetar hatinya dan bertambah ketunduk patuhannya kepada Allah SWT.

Dengan keindahannya juga, al-Quran mampu menggiring seorang Sayyidina Jubair bin Muth’im yang waktu itu masih dalam keadaan kafir, luluh masuk Islam setelah mendengar Nabi SAW membaca surat ath-Thur.

 

Wallahu a'lamu bishshowab


Baca Juga: Kisah Islami: Cerita Dibalik Turunnya Wahyu Pertama dan sajian perjalanan serta pelajaran hidup dari para tokoh lainnya yang terbukti menginspirasi lintas generasi di rubrik KISAH.


Referensi:

  • Asy-Syifa bi Ta’rif Huquq al-Musthofa, al-Qodhi al-‘Iyadh, juz. 1, hal. 171, Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
  • Nurul Yaqin fi Siroh Sayyid al-Mursalin, Syekh Khudhori Beik, hal. 290, al-Haromain.

 

Posting Komentar

0 Komentar