Like Us Facebook

Review Kitab Maulid Simthudduror

 


Kitab ini menjelaskan tentang kelahiran Rosululloh yang menggetarkan jiwa, akhlaknya yang membuat seseorang putus asa karena tak mampu menuturkannya.




Oleh: Amelia Nur Fadhila

Mengenangnya merupakan obat bagi setiap hati yang terluka. Keluhuran budi pekerti dan eloknya rupa takkan bisa diungkapkan dengan kata. 

    Beribu-ribu tingkah takkan habis untuk menceritakan dirinya. Siapa lagi kalau bukan seorang manusia mulia yang namanya masyhur di seluruh penjuru dunia. Ia adalah Nabi Muhammad SAW, sang pembimbing manusia se-jagad raya.


* * *


Sungguh banyak orang yang telah menuturkan kisahnya yang amat agung, diantaranya ialah al-Habib al-Imam al-‘Allamah Ali Bin Muhammad bin Husain al-Habsyi.

Dengan karyanya yang sangat monumental, yakni Maulid Simthu ad-Duror fii Akhbaar Maulid Khoir al-Basyar wa Maa Lahu min Akhlaq wa Aushof wa Siyar (Untaian mutiara kisah kelahiran manusia utama, akhlak, sifat dan riwayat hidupnya) 

Atau juga dikenal dengan nama Maulid Habsyi, karena menisbatkan nama pengarangnya. Kitab tersebut beliau tulis pada usianya yang ke-68 tahun. Berikut merupakan ulasan lebih jelas tentang kitab Maulid Simthudduror tersebut.

 

Sekilas Kisah Habib al-Habsyi Saat Mengarang Maulid Simthudduror

Kitab Maulid Simthudduror atau Maulid Habsyi merupakan salah satu dari sekian kitab maulid yang terkenal dan digunakan di seluruh penjuru negeri. 

    Di berbagai tempat dan berbagai momen, kitab maulid ini kerap kali dibaca untuk diambil berkahnya. 

    Bagaimana kitab tersebut tidak berkah, sedangkan di dalamnya diuntaikan sosok Nabi yang mulia dan karena penulisnya sendiri merupakan seseorang yang dekat dengan Nabi saw.

Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi mengarang sebuah kitab yang berisi tentang sholawat dan pujian kepada baginda Nabi Muhammad saw. ini di umur 68 tahun. 

Dengan mengandalkan salah satu keahliannya dalam bidang sastra, maka tersusunlah kitab yang berjudul Maulid Simthudduror, yang memiliki arti "Untaian Biji Mutiara". Kitab ini digarap beliau pada tahun 1327 H, dimulai tanggal 28 Shofar dan selesai pada 10 Robi’ul Awal.

Sedikit kisah tentang penulis yang ia tuangkan dalam kitabnya, seperti yang telah dijelaskan Syarifah Tsaniyah Mutohhar saat mengisi acara Maulid Nabi di Ponpes Putri Al-Iman Bulus. 

Ketika Habib Habsyi ini tengah menyelesaikan tulisannya, ia dihampiri oleh seseorang yang dituliskannya tersebut.

Kemudian Habib Habsyi menghentikan aktifitas menulisnya dan meletakkan penanya, lalu mengucapkan salam pada seseorang yang kini telah berada di depannya. 

Demikian Habib Habsyi mengakhiri tulisannya, lalu dilanjutkan dengan untaian-untaian doa yang ia panjatkan pada Sang Maha Kuasa.


Baca Juga: Review Kitab al-Mawa'idz al-'Ushfuriyyah, Kitab yang Menjadi Rujukan dalam Meneladani Akhlak Nabi Saw dan Para Sahabatnya


Isi Kitab Maulid Simthudduror

Kitab Maulid Simthudduror menjelaskan tentang kelahiran Rosululloh yang menggetarkan jiwa, akhlaknya yang membuat seseorang putus asa karena tak mampu menuturkannya, lantaran akhlaknya yang begitu sempurna.

Untaian riwayat hidupnya yang penuh dengan hikmah, pelajaran yang amat berharga dan bagaimana beliau saw. bermu’amalah dengan sesama manusia, dan eloknya rupa yang tidak akan pernah ditemui di zaman sebelumya, maupun setelahnya.

 

Keistimewaan Kitab Maulid Simthudduror

Kitab maulid ini disusun oleh sang penulis dengan praktis dan sistematis, dimana seseorang yang membacanya akan merasakan seakan sosok Nabi saw. hadir dalam kehidupannya 

    Selain itu, ia juga akan merasakan seakan melihat sendiri indahnya akhlak, budi pekerti dan cara berperilakunya Nabi saw.


Baca Juga: Review Kitab: Lebih Mengenal Kitab Fasholatan

 

Keutamaan Membaca Kitab Maulid Simthudduror

Adapun keutamaan membaca kitab Maulid Simthudduror diantaranya yaitu dapat menjadikan futuhnya ilmu jika dihafalkan.

Keutamaan ini terjadi pada Habib Umar bin Idrus al-Idrus. Suatu saat ia bermimpi, seolah ia sedang menceritakan kisah kedangkalan murid-muridnya dalam memahami kitab. 

Kemudian ada orang yang memberikan petunjuk kepadanya, bahwa penyebab terbukanya ilmu ada dalam maulid Simthu ad-Duror.

Oleh karenanya, setelah ia terbangun dari mimpinya, ia berkata:

 

مَنْ أَرَادَ الْفَتْحَ، فَلْيَحْفَظْ المَوْلِدَ أَوْ يَكْتُبَهُ  


Artinya: “Barang siapa yang hendak diberikan futuh, maka hafalkanlah maulid (Simthudduror), atau menulisnya.”


* * *

 

    Demikianlah sekilas review (ulasan) mengenai kitab Maulid Simthuduror. Semoga bermanfaat. Amin.


Wallahu a'lamu bishshowab


Referensi: 


Posting Komentar

2 Komentar