Pandangan keagamaan NU dianggap "tradisionalis" karena menoleransi budaya lokal selama tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam
Oleh: Laila Najma Aufaraa
Nahdlatul Ulama tengah menapaki usianya yang ke-100 tahun atau satu abad dalam hitungan kalender Hijriyah pada hari ini, Selasa, 16 Rojab 1444 H atau bertepatan dengan 7 Februari 2023 M.
Untuk menandai Peringatan Satu Abad NU ini, penulis persembahkan sepercik
tentang organisasi dengan pengikut terbanyak tersebut.
* * *
Pengertian Nahdlatul Ulama’
Nahdlatul Ulama’ berasal dari bahasa Arab, yakni “nahdlah”
yang artinya berdiri atau bergerak, dan “al-‘ulama” yang berarti para ulama. Jadi,
Nahdlatul Ulama berarti kebangkitan para ulama’.
Berdirinya Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama’ adalah organisasi kemasyarakatan dan
keagamaan dengan simbol-simbol yang menjelaskan tujuan dasar dan cita-cita
keberadaan suatu organisasi. Lambang Nahdlatul Ulama sendiri diciptakan oleh
KH. Ridwan Abdullah.
NU berdiri pada tanggal 31 Januari 1926 M atau bertepatan
dengan 16 Rajab 1344 H. Pembentukan NU berlangsung di kediaman KH Abdul Wahab Chasbullah di Kertopaten.
Substansi dan Ideologi Nahdlatul Ulama'
Dalam sejarah
NU, penciptaan Nahdlatul Ulama tidak dapat dipisahkan dengan dukungan ajaran
Ahlus Sunnah wal Jama’ah (Aswaja). Ajaran ini bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah,
Ijma’ (keputusan
ulama terdahulu) dan Qiyas.
NU mengaitkan pendekatan ini dengan para pemikir sebelumnya,
seperti Abu al-Hasan al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi di bidang teologi.
Di bidang Fiqh, NU mengakui empat mazhab yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan
Hambali, tetapi dalam praktiknya jama'ah NU mayoritas dan cenderung
bermazhab Syafi'i. Dalam hal tasawuf, NU mengikuti jalan Al-Ghazali dan Junaid
al-Baghdadi.
Pandangan keagamaan NU dianggap "tradisionalis" karena menoleransi budaya lokal selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Hal ini
membedakannya dengan organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia,
Muhammadiyah, yang dianggap "reformis" karena membutuhkan
interpretasi yang lebih literal terhadap Al-Qur'an dan Sunnah.
Khoshoish Pemikiran Nahdlatul Ulama
NU memiliki khoshoish (ciri-ciri) fikroh (pemikiran) yang sangat luhur, sebagaimana tertuang di
dalam keputusan Muktamar NU ke-27 tahun 1984,
yakni tawassuth, i’tidal, tawazzun, dan tasamuh.
Tawassuth dan i’tidal artinya sikap menjunjung
tinggi berlaku adil di tengah-tengah kehidupan bersama yang plural, dan
menghindari segala bentuk sikap ekstrim.
Tawazzun artinya sikap seimbang dalam berkhidmah. Seimbang dalam dua
dimensi hablum minalloh dan hablum minannas. Artinya,
antara urusan ibadah kepada Allah SWT. dan sikap sosial kepada sesama manusia harus sama-sama dijalankan
dengan baik dan seimbang.
Terakhir yaitu sikap tasamuh, yakni
toleran terhadap perbedaan, baik
dalam masalah keagamaan, kemasyarakatan, maupun kebudayaan.
Khoshoish ini merupakan ciri khas NU yang sungguh
luar biasa dan sangat bermanfaat dalam kehidupan bernegara terutama di Negara
tercinta ini.
Perkembangan Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama
(NU) lahir setidaknya mempunyai tiga motivasi. Pertama, menegakkan nilai-nilai
agama dalam setiap lini kehidupan. Kedua, membangun nasionalisme. KH Hasyim
Asy’ari mengatakan, agama dan nasionalisme tidak bertentangan, bahkan saling
memperkuat untuk mewujudkan prinsip Islam rahmatan lil ‘alamin. Ketiga,
mempertahankan paham Ahlussunnah wal Jamaah.
Dalam perkembangannya, NU tidak sedikit menghadapi resistensi yang tinggi terutama dari kelompok penjajah dan kelompok yang mengatasnamakan permurnian akidah (puritan), namun berupaya memberangus tradisi dan budaya Nusantara yang merupakan identitas kebangsaan.
Hingga masa orde baru pun, NU
masih terdiskriminasi oleh rezim. Walau demikian, NU justru makin besar,
berkembang, dan mempunyai pengaruh luas di tengah masyarakat.
Demikianlah sepercik tentang Nahdlatul Ulama
yang dapat penulis paparkan dalam kesempatan Peringatan
Satu Abad NU tahun ini. Semoga yang sepercik
tersebut bermanfaat. Amin.
Referensi:
- https://www.bilqolam.or.id/2022/03/apa-sajakah-warisan-pemikiran-nahdhiyyah.html, diakses pada 05 Februari 2023.
- https://www.nu.or.id/fragmen/titik-awal-sejarah-perkembangan-nu-F2UaE, diakses pada 05 Februari 2023.
- https://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_Ulama#, diakses pada 05 Februari 2023.
- https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-nu/#Pengertian_Nahdlatul_Ulama_NU, diakses pada 05 Februari 2023.
0 Komentar