Biografi Mario Teguh, Sang Motivator Ulung

Dari riwayat pendidikan, pengalaman kerja dan kisah karirnya, tak heran jika Mario Teguh mendapat berbagai macam penghargaan.

Oleh: Sabrina Wina Melinda

Drs. Sis Maryono Teguh atau lebih dikenal dengan Mario Teguh merupakan seorang motivator terkenal berkebangsaan Indonesia.

Beliau lahir di Makasar, 5 Maret 1956 dari pasangan Gozali Teguh dan Siti Marwiyah. Ia memiliki lima saudara kandung, yakni Permata Kumara Teguh, Nur Isnaini Asijam Teguh, Hadi Mulyono Teguh, Didi Teguh dan Maryoto Teguh.

* * *

Tentang kehidupannya, ia memiliki kekasih bernama Aryani Soenarto yang kemudian dikaruniai seorang anak yang diberi nama Ario Kiswinar Teguh. Namun hubungan mereka tidak berlangsung lama dan berakhir pada 1993.

Selang dua tahun tepatnya pada tahun 1995, Mario Teguh kembali menjalin hubungan dengan seorang wanita bernama Linna Teguh dan dikaruniai dua anak bernama Audrey Teguh dan Marco Teguh.

Pendidikan Mario Teguh

Sejak kecil, Mario Teguh terkenal sebagai anak yang cerdas. Ia pernah menimba ilmu di Amerika Serikat di New Trier West High jurusan Arsitektur pada 1975.

Lulus dari New Trier West High, Mario Teguh kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikannya di IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Malang dengan jurusan Linguistik dan Pendidikan Bahasa Inggris.

Setelah itu, ia kembali melanjutkan pendidikan di Jepang dan mengambil jurusan International Business di Sophia University.

Lulus dari Jepang, Mario Teguh melanjutkan kembali pendidikannya di Amerika yaitu di Indiana University mengambil jurusan Operations Systems dan tamat pada tahun 1983 dengan gelar MBA di usianya yang masih 27 tahun.

Pengalaman dan Karir Mario Teguh

Lulus dari jenjang pendidikannya, Mario Teguh mengawali karirnya menjadi Head of Manager, BIMC Zamre Ab Wahab. Kemudian ia bekerja di Indonesia dan menjabat sebagai Head of Sales di Citibank Indonesia pada 1983 sampai 1986.

Dari Citbank Indonesia, ia kemudian pindah bekerja di BSB Bank di tahun 1986 hingga 1989 dengan posisi Manajer Business Development.

Karena karirnya yang luar biasa ini, ia ditawari bekerja di Aspac Bank dengan posisi Vice President Marketing & Organization Development selama empat tahun dari 1990 hingga 1994. Di tahun 1994 ini pula ia memutuskan untuk melanjutkan bekerja di Exnal Corp Jakarta hingga saat ini.

Pengalamannya yang cukup memadai dalam bidang bisnis, membuat Mario Teguh sering menjadi pembicara di program Busines Art di O’Channel tahun 2007 dan berhasil menarik banyak perhatian dari masyarakat.

Karena kepintarannya dalam berbicara dan menyusun kata dengan baik, ia mendapat tawaran untuk menjadi seorang motivator dalam acara Golden Ways. Acara tersebutlah yang membuatnya semakin terkenal hingga saat ini.

Selain dalam acara Mario Teguh Golden Ways, ia juga pernah berperan sebagai motivator dalam film yang berjudul “Catatan Akhir Kuliah” yang di sutradarai oleh Jay Sukmo pada tahun 2015.

Karya-karya Mario Teguh

Selain dikenal sebagai motivator yang ulung, Mario Teguh juga dikenal sebagai konsultan, pengusaha, psikolog, dan penulis.

Beberapa buku yang telah ia tulis diantaranya adalah buku berjudul Becoming a Star yang dapat menjadi pendamping bagi kecemerlangan sudut pandang dan tindakan seseorang, lalu buku berjudul One Million Second Chances, Life Changer dan buku berjudul Leadership Golden Ways yang membahas banyak hal penting mengenai kepeminpinan.

Prestasi dan Penghargaan untuk Mario Teguh

Dari riwayat pendidikan, pengalaman kerja dan kisah karirnya, tak heran jika Mario Teguh mendapat berbagai macam penghargaan.

Diantaranya, ia pernah mendapat penghargaan dari MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai penyelenggara seminar berhadiah mobil pertama di Indonesia pada tahun 2003.

Pada tahun 2010, ia kembali meraih penghargaan dari MURI sebagai motivator dengan halaman penggemar facebook terbesar di Indonesia.

Ia juga terpilih sebagai salah satu dari delapan tokoh perubahan 2009 versi Republika, pada tahun 2010 lalu.

Kontroversi Mario Teguh

Karirnya dalam mengisi acara Golden Ways berlangsung selama sebelas tahun dan berakhir pada Sabtu, 1 Oktober 2016. Program ini resmi berhenti setelah sebelas tahun tayang di MNCTV, Metro TV dan Kompas TV.

Banyak sumber yang membahas mengenai sebab acara ini dihentikan dan pengunduran diri Mario Teguh.

Kompas TV menyatakan bahwa pemberhentian acara MTGW disebabkan karena rating dan share-nya yang tidak terlalu memuaskan dan tidak masuk standar Kompas TV.

Pendapat lain mengatakan pemberhentian acara ini disebabkan pengunduran diri sang motivator setelah terjadi problematik Aryo Kiswinar yang tak diakui anak oleh Mario Teguh.

Hal tersebut juga yang menjadi penyebab perceraiannya dengan Aryani Soenarto yang selingkuh. Mario menganggap Aryo bukanlah anaknya melainkan anak selingkuhan istrinya tersebut. Ada juga yang mengatakan bahwa Mario hanya ingin beristirahat dan menyudahi karirnya di MTGW.

Meskipun tak lagi muncul di layar TV, Mario Teguh tetap aktif menjadi motivator dan selalu memberikan kata-kata bijaknya melalui akun media sosialnya.

Hal ini dapat dilihat di akun instagramnya, @marioteguh dimana ia rajin memposting motivasi dari laman akun tersebut. Ia juga kerap mengisi acara yang diberi nama MKLL (Minum Kopi Lambat-lambat) dan kerap memberikan seminar daring secara gratis.

Beberapa Kata Motivasi dari Mario Teguh

Berikut adalah beberapa kata motivasi Mario Teguh yang dapat menginspirasi para pemuda Indonesia:

“Jika anda berani, anda bertindak. Jika anda takut, anda akan bilang, “Ini harus dipertimbangkan dengan matang.”

“Sesungguhnya jika engkau menghabiskan jatah gagalmu, engkau mau tidak mau akan berhasil.”

Penutup

Biar bagaimanapun juga, Mario Teguh tetaplah sosok motivator hebat Indonesia yang patut menjadi teladan bagi pemuda Indonesia.

Dengan kata-kata bijak dan otak yang cemerlangnya, diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para pemuda Indonesia untuk semangat dalam menggapai mimpinya.

Baca Juga: Biografi Muhammad bin Abdul Wahhab, Sang Pendiri Aliran Wahabisme dan sajian perjalanan serta pelajaran hidup dari para tokoh lainnya yang terbukti menginspirasi lintas generasi di rubrik BIOGRAFI TOKOH.

Referensi: