Selain di pondok para santri pintar dalam mengaji, mereka juga bisa dalam mencipta puisi. Maka jadilah "Berpuisi di balik Jeruji Suci".
Oleh: Tim Redaksi
Dalam sebuah kesempatan, kami menemukan qoutes yang menarik dalam buku "Bumi Manusia", karya salah satu sastrawan Indonesia, Pramoedya Ananta Toer.
"Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja. Tapi, tanpa mengenal sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai."
* * *
Latar Belakang Penulisan
Sepatah kalimat di atas kiranya cukup memotivasi kami untuk ikut serta tampil dalam kontestasi karya sastra. Selain itu, kami juga mengajak kawan-kawan santri untuk tidak menilai rendah karya sastra.
Jadi, dalam kesempatan yang baik ini, kami menawarkan sajian untuk menjadi teman dalam menikmati weekend, sebuah antologi puisi citaan santri-santri Al-Iman Bulus.
Baca Juga: Review Buku Bilqolam: Buku Panduan Belajar Ilmu Nahwu Dasar
Isi Buku
Secara garis besar, buku "Berpuisi di balik Jeruji Suci" berisi antologi puisi karya Tim Kontributor santri putra dan putri Ponpes Al-Iman Bulus dari berbagai genre, yang mana semua genre tersebut tersebar dalam empat bagian buku.
Apresiasi untuk Para Kontributor Santri
Dalam kata pengantarnya terhadap buku tersebut, lurah pondok Ponpes Al-Iman Bulus, Bapak Ngaziz Muslim sangat mengapresiasi terhadap hadirnya buku "Berpuisi di balik Jeruji Suci" tersebut.
Pasalnya, menurut beliau, sulit ditemui karya kumpulan puisi yang ditulis langsung oleh komunitas yang sering disebut sebagai kaum sarungan tersebut.
Selain itu, beliau juga berharap akan ada karya-karya sastra lain yang terbit dari kalangan santri sehingga dapat sedikit mengikis anggapan sebagian kalangan dari luar pesantren yang mencitrakan pesantren sebagai suatu lembaga yang hanya mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan agama saja.
Baca Juga: Review Buku Bilqolam: Buku Panduan Belajar Ilmu Shorof Tingkat Tsanawiyyah
Padahal, menurut beliau, seperti halnya yang pernah didawuhkan oleh al-Ustadz Hasan Agil Ba'abud (Pengasuh Ponpes Al-Iman Bulus Purworejo) mengenai santri, "Anak lurah, putu kaji, bisa sekolah, pinter ngaji." (Anak dari seorang lurah dan cucu pak haji, dapat bersekolah dan pintar dalanm mengaji).
Dengan kata lain, selain di pondok para santri pintar dalam mengaji, mereka juga bisa dalam mencipta puisi. Maka jadilah "Berpuisi di balik Jeruji Suci".
* * *
Demikianlah, review (ulasan) singkat mengenai buku "Berpuisi di balik Jeruji Suci". Semoga ulasan tersebut bermanfaat. Amin
0 Komentar