Cipt.
Fikrie Allifudin
Kata
Ayah:
Ibumu
adalah puisi
dari
pucuk lahiri
hingga
puncak batini
Ia pun misteri
namun
tak jenuh tuk direnungi
Tapi Ibumu selayaknya
perempuan;
berjaga
di pagi hari
hadiahkanmu
segumpal asi
untuk
ini baik nanti
Meladeni tungku dan kayu
api
untuk
secangkir kopi,
untuk
setangkup roti,
Menengadah di malam hari
menakbirkan
kalam-kalam Illahi
0 Komentar