Sibawaih sendiri merupakan nama julukan milik beliau yang memiliki arti wangi buah apel. Sebab, beliau memiliki aroma apel yang khas pada dirinya.
Oleh: Titik Nur Hidayah
Dalam bidang gramatikal Arab, khususnya disiplin ilmu Nahwu, banyak ulama-ulama yang pandai dan mempunyai banyak ilmu mengenai tatanan bahasa Arab.
Salah
satu tokoh yang terkenal dengan kepiawaiannya dalam disiplin ilmu Nahwu adalah Imam Sibawaih.
* * *
Imam Sibawaih adalah sang ahli Nahwu yang masyhur dan merupakan tokoh peradaban pada masanya. Beliau memiliki nama asli ‘Amrun bin ‘Utsman bin Qanbar.
Beliau dilahirkan pada tahun 147 H di
sebuah desa yang bernama Syairaz, Baidho’, Persia. Dan wafat pada tahun 180 H.
Alasan Nama Julukan Imam Sibawaih
Sibawaih sendiri merupakan nama julukan milik beliau yang memiliki arti wangi buah apel. Sebab, Imam Sibawaih memiliki aroma apel yang khas pada dirinya.
Pendapat lain mengatakan bahwa
panggilan tersebut disebabkan karena beliau memiliki dua tulang pipi yang
menonjol seperti buah apel.
Imam Sibawaih memiliki beberapa nama panggilan yang indah. Nama-nama tersebut diantaranya yaitu Abu Bisyri, Abu Al Husain, dan Abu Utsman.
Adapun nama
panggilan yang sering digunakan adalah al-Bisyri. Nama tersebut digunakan dalam
kepenulisan Imam Sibawaih.
Perjalanan Intelektual & Guru-guru Imam Sibawaih
Dalam perjalanan menimba ilmu, beliau
menimba ilmu pada beberapa guru hebat dan terkenal. Diantaranya adalah Syekh Hamd bin Salamah bin Dinar yang mengajar Imam
Sibawaih dalam bidang ilmu Fiqh dan Hadits.
Adapun Guru Imam Sibawaih yang paling masyhur di
bidang gramatikal Arab adalah Syekh al-Kholil bin Ahmad al-Farohidi. Beliau adalah guru Imam Sibawaih yang mengubah
Imam Sibawaih menjadi sosok yang ahli dalam tatanan bahasa Arab dari aliran Bashroh yang hebat dan terkenal.
Sekilas tentang al-Kitab, Karya Imam Sibawaih
Perjalanan belajar beliau dengan beberapa gurunya tidak terlepas dari catatan-catatan yang beliau tulis. Catatan-catatan
tersebut merupakan hasil belajar beliau dengan
gurunya, terutama Imam al-Kholil .
Catatan-catatan tersebut menghasilkan sebuah karya yang beliau
namai dengan nama al-Kitab. Al-Kitab, karangan
Imam Sibawaih tersebut berisi tentang tatanan bahasa Arab dan teori-teori
Nahwu.
Dalam al-Kitab, beliau melengkapi pembahasannya dengan berbagai contoh yang beliau ambil dari al-Qur’an, Hadits, dan Sya’ir. Imam Sibawaih membuat contoh tersebut sampai berjumlah 409 ayat al-Qur’an, 81 Hadits, dan 1050
sya’ir Arab. Al-Kitab sendiri terdiri dari 601 bab banyaknya.
Al-Kitab telah diterjemahkan oleh banyak kalangan. Diantaranya pada tahun 1881-1889 M oleh Derenbourg, seorang sejarawan yang berkebangsaan Prancis.
Selain itu, juga pernah diterjemahkan oleh G. Jahn, seorang
sejarawan dari Jerman. Terjemahan yang G. Jahn buat berjudul “Sibawaihy’s Buch
Die Gramatik” dan dijelaskan secara rinci pada buku yang
berjudul “The Legacy Of The Kitab” karya milik
Razim Ba’labakki.
Mimpi Murid Imam Sibawaih
Imam Sibawaih adalah sosok yang pantang menyerah. Tidak sedikit cerita tentang debat beliau dengan gurunya perihal ilmu Nahwu.
Rasa
tidak puas dengan ilmu yang beliau miliki menumbuhkan rasa semangat beliau
dalam belajar. Sampai pernah pada suatu ketika Imam Sibawih sudah tiada, muridnya
bermimpi, dimana pada mimpinya tersebut ia bertemu dengan Imam Sibawaih.
Syekh Muhammad
bin Ahmad bin Abdul Bari al-Ahdal pernah menuliskan kisah tersebut dalam kitab al-Kawakib
ad-Duriyyah, kitab yang mensyarahi kitab Mutammimah al-Jurumiyyah.
Dalam kisah tersebut, Imam Sibawaih bercerita
bahwa beliau dimasukkan surga oleh Allah karena pendapat beliau tentang isim
yang paling makrifat dari beberapa isim makrifat adalah nama Allah.
Dari kisah
tersebutlah Imam Sibawaih makin dikenal dan dikenang namanya. Beliau yakin
dengan pendapatnya dan gigih dalam mencari ilmu selama hidupnya. Sikap beliau
patut dijadikan teladan oleh kita, para pencari ilmu.
* * *
Demikianlah sekilas biografi Imam Sibawaih, sang ahli Nuhat termasyhur. Semoga bermanfaat. Amin.
Baca Juga: Biografi Syekh Kholid al-Azhariy, Sang Pengarang Kitab I'rob Alfiyyah (Tamrin ath-Thullab dan sajian perjalanan serta pelajaran hidup dari para tokoh lainnya yang terbukti menginspirasi lintas generasi di rubrik BIOGRAFI TOKOH.
0 Komentar