Karena wawasannya yang sangat dinamis dan progresif, Ibnu Kholdun dinobatkan sebagai Bapak Sosiologi dan dijadikan pionir dalam Filsafat Sejarah dan Ekonomi.
Oleh: Rafi Annaafi
Ibnu Kholdun mempunyai nama asli Abdurrahman bin Muhammad bin Kholdun. Beliau lahir di Tunisia pada awal bulan Romadhon tahun 732 H.
Beliau merupakan seseorang yang bernasab
mulia (terpandang) yang berasal dari Hadhromaut, Yaman. Beliau wafat di Mesir
pada usia ke 74 tahun (732-806 H/1332-1406M).
* * *
Ibnu Kholdun dikenal sebagai sosok ulama
legendaris dan familiar karena kepiawaiannya dalam menguasai berbagai bidang
ilmu.
Dalam kitab “Al- I’bar wa Diwan Mubtada’ wa al-Khobar” Ibnu Kholdun berkata, “Aku bermukim di benteng Ibnu Salamah selama empat tahun dalam kondisi tidak terlalu sibuk”.
Dalam perkataanya, Ibnu
Kholdun menjelaskan bahwa selama di benteng Ibnu Salamah, beliau telah banyak
menyelesaikan karya-karyanya termasuk “Muqoddimah” yang digadang-gadang
sebagai karya terbaik Ibnu Kholdun.
Baca Juga: Biografi Imam ath-Thabari, Ulama yang Sangat Produktif Berkarya
Perjalanan Intelektual Ibnu Kholdun
Ibnu Kholdun dikenal sebagai sosok yang
disiplin dan haus akan ilmu pengetahuan. Karakteristik inilah yang menjadikan
dirinya berambisi dan rela untuk mengembara ke berbagai penjuru dunia untuk
mendapatkan ilmu.
Pengembaraanya dimulai dari Maroko-Andalusia
hingga ia mulai menetap di Tilmisan untuk menyusun
berbagai macam karya tentang literatur sejarah.
Tidak hanya itu, pada tahun 789 H Ibnu Kholdun
mulai berkelana kembali sampai ke Hijaz, lalu pada tahun 803 H, beliau
berkunjung ke Damaskus dalam rangka menemani sang Sultan yang pergi bersama
pasukanya untuk menemui pasukan Mongol, Timurlank.
Selain
berkecimpung dalam perhelatan dunia politik, Ibnu Kholdun juga pernah mengasingkan
dirinya untuk menulis dan mengarang kitab al-I’bar Wa Diwan Mubtada’ Wa al-Khobar
yang diselesaikanya pada saat dia berusia 45 tahun.
Baca Juga: Biografi Lengkap Syekh ‘Abd al-Rauf al-Sinkili
Salah
satu karyanya yang paling fenomenal adalah Muqoddimah, yang di dalamnya
terdapat beragam perspektif Ibnu Kholdun, baik tentang Sejarah, Ekonomi, Fisafat,
Politik, Ushul Fiqh, dsb.
Pemikiran-pemikiran Ibnu Kholdun
Selain karya-karyanya yang sangat fenomenal,
pemikiran Ibnu Kholdun juga patut untuk ditelaah dan dijadikan relevansi untuk
menghadapi problematika era modernitas yang banyak menimbulkan polemik.
Misalnya, dalam ilmu Sejarah, Ibnu Kholdun memaparkan bahwa dalam pembentukan ilmu Sejarah terdapat kaidah yang harus dipenuhi oleh para sejarawan yang ingin menulis karya tentang sejarah.
Kaidah tersebut meliputi
politik, karakter-karakter alam, perbedaan bangsa-bangsa, kawasan dan zaman
dalam perjalanan hidup, akhlak, tradisi, madzhab, dsb.
Di
samping itu, masih menurut Ibnu Kholdun, mereka juga harus menguasai masa
sekarang untuk membandingkan masa lalu, mencari sisi-sisi persamaan dan sisi-sisi
perbedaan diantara keduanya. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam
penulisan sejarah.
Baca Juga: Biografi Imam Syafi'i Lengkap
Diantara tokoh-tokoh sejarah yang menempuh metode di atas adalah Imam ath-Thobari, al-Bukhori, Ibnu Ishaq, dan ulama-ulama lainnya.
Akan tetapi, meskipun demikian, dalam realiatanya, banyak sekali orang yang mengabaikan
metode tersebut, sehingga metodologi tersebut pun teracuhkan dan menimbulkan banyak
kesalahan penulisan sejarah.
Misalnya, Imam al-Mas’udi dalam karyanya
tentang sejarah para kholifah, yang memaparkan bahwa Kholifah Harun ar-Rosyid
disebut sebagai seseorang yang suka mabuk.
Padahal dalam realitanya Harun ar-Rosyid merupakan seorang pemimpin yang
sangat religius dan sangat berintegritas.
Dalam sumber sejarah lain juga disebutkan bahwa suatu ketika Kholifah Harun ar-Rosyid pernah marah besar dan menegur Abu Nawas karena ketahuan kecanduan khomr.
Contoh di atas tadi menunjukan bahwa
banyak penulisan sejarah yang tidak relevan yang akhirnya menimbulkan
problematika dan polemik.
Oleh karena itu, Ibnu Kholdun menggelorakan perspektifnya tentang sejarah yang masyhur dalam karyanya yakni Muqoddimah.
Baca Juga: Biografi Syekh Abi Syuja', Sang Pengarang Kitab at-Taqrib
Ibnu Kholdun, Sang Bapak Sosiologi serta Pionir Filsafat Sejarah & Ekonomi
Kepiwaian Ibnu Kholdun tidak hanya tentang ihwal sejarah saja, akan tetapi pemikirannya juga banyak yang dijadikan rujukan oleh para Orientalis dan intelektual Barat.
Misalnya, dalam perspektif Ekonomi, beliau memaparkan apa yang disebut sebagai “model dinamika”. Sedangkan dalam sudut pandang politik, Ibnu Kholdun mengetengahkan tentang peran ‘Ashobiyyah (fanatisme) sebagai perekat antar warga dalam suatu negara.
Karena wawasannya yang sangat dinamis dan progresif, Ibnu Kholdun dinobatkan sebagai Bapak Sosiologi dan juga dijadikan pionir dalam Filsafat Sejarah dan Ekonomi.
* * *
Demikianlah sekilas tentang sepak terjang ulama legendaris bernama Ibnu Kholdun. Semoga sosok tersebut dapat menjadi inspirasi kita dalam menjalani kehidupan yang penuh lika-liku ini. Amin.
Baca Juga: Biografi Syekh Jalaluddin as-Suyuthy, Sang Ulama' Multitalenta dan sajian perjalanan serta pelajaran hidup dari para tokoh lainnya yang terbukti menginspirasi lintas generasi di rubrik BIOGRAFI TOKOH.
0 Komentar