Like Us Facebook

Artikel: Apakah Pentingnya Mindset bagi Kehidupan?

 


Semua manusia pasti memiliki pola pikir yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Pola pikir inilah yang akan memberikan pengaruh terhadap kepribadian dan cara seseorang dalam menjalani kehidupannya.




Oleh: Iffa Zahra

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Mengapa demikian? Karena, manusia dibekali akal dan pikiran yang membuatnya menjadi lebih spesial dibandingkan dengan makhluk lain.


* * *


Akan tetapi, meskipun demikian, bukan berarti dengan pembekalan yang sedikit berbeda ini, yakni akal dan pikiran, membuat semua manusia berpikiran sama dalam memandang sebuah peristiwa. 

Tidak jarang dari mereka  mendebatkan sesuatu yang tidak begitu penting hanya dikarenakan pola pikir yang saling bertolak belakang. 

Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa setiap orang mempunyai karakteristik berpikir yang berbeda-beda. Karakteristik inilah yang disebut dengan mindset atau pola pikir seseorang.

          Pola pikir yang dimiliki setiap individu tentu bermacam-macam. Ada yang berpikir keras, namun malah terjebak dalam lingkaran overthingking. Ada juga yang berpikiran simple, namun hanya berpasrah pada takdir dengan tanpa mengusahakannya sedikitpun.

 

Lalu, seberapa pengaruhnya sih mindset bagi kehidupan?

         Sebelum kita terjun terlalu dalam kepada si mindset ini, kita sebaiknya mengetahui lebih dalam mengenai definisi mindset.

 

Definisi Mindset

Menurut Verywell Mind, mindset adalah sekumpulan kepercayaan atau pemikiran yang membentuk bagaimana kamu melihat dunia dan diri sendiri. 

    Dari sudut pandang yang lain, mindset adalah posisi atau pandangan mental seseorang yang mempengaruhi pendekatan orang tersebut dalam menghadapi suatu fenomena. 

    Ada juga yang mengatakan bahwa mindset adalah seperangkat sikap atau keyakinan yang kita pegang.

Menurut tiga sumber yang diperoleh dari Gramedia, Verywell Mind, dan Kajian Pustaka, dapat disimpulkan bahwa mindset adalah cara pandang dan cara tanggap seseorang atas segala sesuatu entah itu berasal dari dirinya sendiri, orang lain, maupun lingkungan yang lebih luas.

 

Macam-macam Mindset

Dari sekian banyak macam mindset, kita hanya akan membahas dua macam mindset yang disebutkan oleh Carol S. Dweck, Ph.d dan mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita, yaitu:

1.  1. Fixed Mindset

         Pola pikir ini ditandai dengan perilaku seseorang yang selalu menyerah dan tidak pernah berusaha dengan alasan bahwa sifat dan kemampuan setiap orang sudah ditentukan dan tidak bisa diubah lagi.

Orang yang memiliki pola pikir demikian identik dengan menghindari tantangan. Ibarat kata, kita adalah seseorang yang bodoh. 

Kita mengetahuinya secara pasti mengenai hal ini, namun, kita enggan berusaha untuk merubah diri kita menjadi lebih baik karena kita berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang sudah melekat pada diri kita tidak bisa lagi untuk dirubah.

 

2.  2. Grow Mindset

         Kamu berkeyakinan bahwa nilaimu akan naik apabila kamu belajar dengan tekun merupakan karakteristik dari grow mindset. Pola pikir ini mengarah pada keyakinan seseorang bahwa segala sesuatu dapat diusahakan.

Misalnya, kamu selalu dicap sebagai seorang pemalas oleh teman-temanmu. Kemudian, kamu menyadari akan semua penyebab dari kebiasaan buruk yang melekat pada dirimu. 

Sedikit demi sedikit kamu mulai berusaha untuk mengubah rutinitasmu setiap hari dengan beberapa cara yang mungkin bisa kamu kerjakan, walaupun kamu tidak tahu bagaimana hasilnya nanti.

 

Komponen-komponen Pembentuk Mindset

Dengan berbagai macam mindset yang ada, tentu ada tahapan-tahapan dimana mindset tersebut terbentuk. Menurut Carol S. Dweck, Ph.d, seorang peneliti bidang kecerdasan dan motivasi, ada tiga komponen yang pembentuk mindset seseorang, yaitu:


·    1. Paradigma

Paradigma adalah cara yang digunakan seseorang untuk memandang suatu hal.


·    2. Keyakinan dasar

Keyakinan dasar adalah kepercayaan pada sesuatu yang melekat dalam diri seseorang. Keyakinan ini akan membuat orang tersebut dapat mengerjakan sesuatu dengan sepenuh hati kalau pekerjaan tersebut sesuai dengan apa yang ia yakini.


·    3. Value

Value adalah nilai kepercayaan yang dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Tahapan Pembentukan Mindset

Adapun proses pembentukannya melewati beberapa tahap, yaitu:

 

1.      Trendwatching

Merupakan manajemen puncak yang akan melakukan pengamatan terhadap berbagai trend penyebab terjadinya perubahan.

2.      Evisioning

Merupakan kemampuan seseorang dalam menggambarkan dampak perubahan yang diakibatkan berbagai pemacu perubahan seperti yang terjadi pada tahap trendwatching sebelumnya.

3.      Perumusan paradigma

Adalah proses menentukan sebuah paradigma melalui pembentukan mindset.

4.      Perumusan mindset

Proses ini dilakukan melalui komunikasi yang terdiri dari paradigma, keyakinan dasar, dan value, yang merupakan komponen pembentuk mindset seperti yang telah diseutkan sebelumnya.



* * *


         Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mindset tidak terbentuk begitu saja. Tentunya melewati beberapa komponen dan tahapan, dimana semua itu berasal dari diri kita sendiri. 

    Mulai dari cara pandang kita dalam menyimpulkan sesuatu dan cara kita dalam menyikapi cara pandang itu sendiri. Dengan begitu, pola pikir kita akan terbentuk dengan semestinya.

         Sejauh ini, kita telah mengetahui sedikit lebih banyak pengetahuan mengenai mindset. Mulai dari definisi, pembagian, sampai pembentukan. 

    Dari sekian banyaknya macam dan tahap pembentukan, bisa dipastikan bahwa semua manusia pasti memiliki pola pikir yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Pola pikir inilah yang akan memberikan pengaruh terhadap kepribadian dan cara seseorang dalam menjalani kehidupannya.

         Seperti penelitian Carol S. Dweck, dalam buku mindset : The New Psychology of Success, bahwa, “Pandangan yang diadopsi untuk diri sendiri sangat memengaruhi cara seseorang menjalani kehidupannya”

    Dengan demikian, pola pikir akan sangat menentukan jalan kehidupan seseorang menuju keberhasilan atau malah sebaliknya.

         Apabila seseorang memiliki pola pikir fixed mindset, tentu juga akan memberi pengaruh pada dirinya. Tak jarang ia merasa kurang percaya diri, enggan berusaha, dan kurangnya kefokusan dalam melakukan sesuatu. Sehingga, ia akan terjerumus pada hal-hal yang lebih mudah menghantarkannya pada kegagalan.

Sebaliknya, apabila seseorang memiliki pola pikir growth mindset, justru ini akan membuatnya menjadi seseorang yang selalu bekerja keras, bersungguh-sungguh dalam belajar, dan tidak mudah putus asa.

         Dari sekian banyaknya pengaruh-pengaruh yang timbul, tak jarang kita masih mempertahankan pola pikir yang semestinya harus dihilangkan. Entah karena malas untuk mengatasinya ataupun sudah bersusah payah mengusahakannya namun belum memperoleh hasil.

 

Referensi:


Posting Komentar

0 Komentar