Like Us Facebook

Peringatan Hari Ibu: Sejarah, Tujuan dan Perjalanannya dari Masa ke Masa



Peringatan Hari Ibu dirayakan untuk membuktikan bahwa tidak hanya seorang laki-laki saja yang bisa berjuang untuk bangsa dan negara, namun seorang wanita juga bisa



Oleh: Laili Najma Aufarani

Hari Ibu adalah hari yang diperingati setiap tanggal 22 Desember di setiap tahunnya. Hari tersebut merupakan hari yang sangat istimewa.


* * *

 

Sejarah Hari Ibu

Kalau melihat kembali sejarah, sebenarnya sejak tahun 1912 sudah ada organisasi perempuan. 

    Pejuang-pejuang wanita pada abad ke 19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain secara tidak langsung telah merintis organisasi perempuan melalui gerakan-gerakan perjuangan.

Hal itu menjadi latar belakang dan tonggak sejarah perjuangan kaum perempuan di Indonesia, dan memotivasi para pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib bagi kaum perempuan.

Penetapan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember sendiri baru diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. 

Adapun secara resmi, Hari Ibu disahkan pada tanggal 22 Desember oleh Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 dan dirayakan secara Nasional sampai saat ini.


Baca Juga: Artikel: The Origin of Species

 

Tujuan Perayaan Hari Ibu

Tujuan dari Peringatan Hari Ibu adalah untuk mengingatkan kepada seluruh rakyat Indonesia, terutama para generasi muda, tentang arti dari seorang ibu. 

    Peringatan Hari Ibu merupakan upaya bangsa Indonesia mengenang dan menghargai perjuangan para perempuan dalam merebut dan mengisi kemerdekaan.


Baca Juga: Fakta Unik mengenai Greenland & Iceland

 

Hari Ibu dari Masa ke Masa

Pada awalnya, Hari Ibu merupakan momentum untuk mengenang semangat perjuangan para wanita Indonesia dalam upaya perbaikan kualitas bangsa Indonesia.

Salah satu contohnya adalah saat peringatan 25 tahun Hari Ibu Di Solo, dirayakan dengan membuat pasar amal yang hasilnya digunakan untuk membiayai Yayasan Kesejahteraan Buruh Wanita dan beasiswa untuk anak-anak perempuan. 

Pada waktu itu, panitia Hari Ibu Solo juga mengadakan rapat umum yang mengeluarkan resolusi meminta pemerintah melakukan pengendalian harga, khususnya bahan-bahan makanan pokok.

Adapun peringatan Hari Ibu saat ini lebih kepada ungkapan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, emoji keibuan para ibu. 

Biasanya, pada peringatan Hari Ibu tersebut anggota keluarganya melakukan berbagai kegiatan yang sangat mengesankan, seperti memberi bunga, memberi kejutan kepada ibu, aneka lomba masak dan berkarya, atau membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-harinya.


* * *


Peringatan Mother's Day memang bukanlah merupakan hari libur Nasional atau tanggal merah. Hari Ibu juga bukanlah hanya sekedar hari untuk mengenang hari-hari bahagia bersama ibu saja, bukan juga hanya diperuntukkan untuk para ibu yang sudah mempunyai anak atau ibu yang sudah berumah tangga

Namun, kata "ibu" disini mempunyai arti yang sangat luas, sehingga Hari Ibu merupakan hari spesial untuk para perempuan, khususnya perempuan Indonesia.

Hemat penulis, peringatan Hari Ibu dirayakan untuk membuktikan bahwa tidak hanya seorang laki-laki saja yang bisa berjuang untuk bangsa dan negara, namun seorang wanita juga bisa membela bangsa dan negara untuk kemajuan Indonesia, serta dapat membuktikan bahwa seorang wanita itu bisa melahirkan generasi-generasi bangsa yang hebat.


Referensi:

  • https://bpmpriau.kemdikbud.go.id/sejarah-dan-makna-peringatan-hari-ibu-22-desember/, diakses pada 21 Desember 2022.


Posting Komentar

0 Komentar