Like Us Facebook

Puisi: Ya Muhammad Ibn 'Abdillah

 




Cipt: Luthfil Khakim



Kami hanya manis dalam kata,

Tanpa tulus dari hati..

Bibir kami berucap rindu kepadamu,

Tapi, tak serindu Uwais Al-Qorni yang rela berjalan berkilo-kilo meter,

dari Yaman untuk bertemu engkau, walau akhirnya tak jumpa..

Bibir kami berucap cinta kepadamu,

Tapi, tak secinta pujangga al-Bushiri yang rela merasakan sakit yang diderita, 

hanya menahan cinta kepada engkau Wahai Baginda..

Air mata pun keluar karena hasratku kepadamu,

Tapi, tak sehasrat saat seluruh penduduk Madinah pecah tangisnya 

tatkala mendengar adzan Bilal bin Rabah, untuk pertama dan terakhirnya 

setelah engkau meninggal dunia


Apakah engkau akan mengakui kami sebagai umatmu wahai Rasul?

Sedangkan semua itu hanyalah kasat di mata.

Dan kami tidaklah lain hanya sebuah nestapa.


Ya Muhammad… 

Ya Khoir al-Musthofa...

Betapa jiwa ragamu sangat mulia…

Alam seisinya menyambut engkau dengan bangga

Api abadi Persi padam seketika..

Awan menaungimu di manapun berada..

Pohon berdaun kehormatanmu pertanda..

Batu berbisik salam pula menyapa.


Ya Muhammad… Ya Shohibas Syafa'ah..

Kami hanya manusia lemah

Kami ingin diakui sebagai umatmu..

Kami ingin bersamamu..

Kami ingin bimbinganmu..

Kami ingin syafaatmu..


Semoga lantaran engkau wahai Rasul..

Kami mendapat ridho Allah Yang Maha Kuasa.


Posting Komentar

0 Komentar