Kita harus keluar dari zona nyaman, karena lambat laun, zaman kebutuhan pasti akan terus naik. Mental ketakutan dan keraguan-raguan harus kita buang untuk menjadi wirausaha.
Oleh: Muhammad Istikmal
Bertepatan dengan hari Jum'at, 16 September 2022, IKMA (Ikatan Keluarga Mutakhorijin Al-Iman) menyelenggarakan serangkaian acara Workshop Berbasis Online bersama para santri Al-Iman Bulus dengan mengangkat tema, "Bisnis Online, Peluang Usaha Santri di Era Digital".
Acara tersebut diinisiasi oleh bidang kewirusahaan IKMA, yang diprakarsai oleh Bapak Mafatihudin, M.Pd. bekerja sama dengan pengurus Ponpes Al-Iman Bulus. Acara yang diselenggarakan di "Gedung D" MA Al-Iman Bulus ini dihadiri tak hanya dari santri yang masih di pondok saja, namun juga santri mutakhorijin (santri yang sudah mukim) dari kalangan muda ataupun tua.
Tepat pada pukul 14.00 WIB, saudara Taqiyuddin selaku MC telah memulai rangkaian acara ini. Sambutan pertama disampaikan oleh Bapak Wiwit Hasanudin, selaku ketua panitia workhsop yang punya usaha dibidang optik kacamata.
Setelah menghaturkan selamat datang dan terimakasih, ia melanjutkan, "Jika tidak bermental petarung, jangan bermimpi menjadi pengusaha." "Semoga kedepan akan ada workshop-workshop selanjutnya, ini merupakan pembuka." pungkasnya.
Sambutan kedua sekaligus ceremony pembukaan workshop dibawakan oleh ketua umum IKMA Pusat, KH. Muhammad Arwani, S.Ag., MA. Beliau menuturkan, "Tidak masalah santri punya bisnis, ini membuat kita tidak tamak terhadap harta. Sehingga saat bermasyarakat kita tidak membebani masyarakat, dan membuktikan bahwa santri itu bisa menjadi apa-apa."
Setelah acara ditutup dengan do'a oleh Kyai Masrukhin, M.Pd., acara inti pun dimulai. Pemateri pertama adalah Mbak Erly Yuniatiningsih, lulusan MA Al-Iman tahun 2010, yang merupakan karyawan DRW Skincare dan juga lulusan D3 STIKES Kebumen.
Beliau menuturkan bahwa hal yang mesti diterapkan oleh pebisnis adalah mindset entrepreneur. Diantaranya ialah PD (percaya diri), kreatif, inovatif, konsisten, jujur, sabar, kepimimpinan, disiplin, ramah, tanggung jawab, mudah berkawan, selera humor, dan menerima kritik.
Menurut Mbak Erly, mental ketakutan dan keraguan-raguan harus kita buang untuk menjadi wirausaha. Kita harus keluar dari zona nyaman, yakni rasa kecukupan, karena lambat laun zaman kebutuhan pasti akan terus naik.
Agar berlangganan, ucapkanlah terimakasih bila ada yang order, jangan pelit ilmu, terima komplain dan mengakui kesalahan. "Gagal itu menyakitkan, tapi lebih buruk lagi yang tidak pernah mencoba untuk sukses." tutupnya.
Pada sesi kedua, narasumbernya adalah Mas Ahmad Bahrul Ikhsan, lulusan MA Al-Iman tahun 2015, yang merupakan CEO Droship Berkah Mandiri. Beliau menyampaikan bahwa dropship itu tidak perlu memiliki produk sendiri, kita hanya menjualkan barang milik orang lain.
Semisal kita ambil barang di Shopee, terus kita jual ke Tokopedia. Jika kita mempunyai banyak akun, tentu kemungkinan barang laku besar, "Jadi, semakin banyak akun, semakin besar barang laku." ungkapnya.
Sebab jika kita memiliki produk sendiri, agar produk kita laku, produk tersebut mesti terkenal dulu, dan ini membutuhkan waktu lama. "Jadi, ini merupakan cara sukses cepat." paparnya.
1 Komentar
Mantab 😍😍
BalasHapus