Like Us Facebook

Hikmah Kurban Idul Adha: Manifestasi Sebuah Ketaatan



Kurban merupakan ibadah yang mempunyai aspek vertikal dan horizontal. 


Oleh: Purnama Adji & Ahmad Fauzan

    Bulan dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah (asyhurul hurum) dan juga bulan yang istimewa, karena dalam bulan ini terdapat ibadah yang tidak ada dalam bulan-bulan lainnya, yaitu sholat (sholat idul Adha), puasa (Arafah dan Tarwiyyah), sedekah (kurban) dan haji. 

    Syariat ibadah kurban berawal dari kisah Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim merupakan Nabi yang sangat mencintai Allah. Suatu ketika, Nabi Ibrahim di perintah Allah untuk menyembelih putranya (Ismail). Perintah ini bertujuan untuk menguji seberapa besar rasa cinta Nabi Ibrahim kepada Allah. 

    Sebelum menyembelih, Nabi Ibrahim sempat bertanya kepada Ismail tentang apa yang diperintahkan Allah. Pertanyaan  Nabi Ibrahim disambut positif oleh Ismail, dengan alasan jika memang ini adalah perintah Allah, Nabi Ismail ikhlas jika disembelih. 

    Namun ketika proses penyembelihan akan dimulai, Allah menebus nabi Ismail dengan seekor kambing, lalu Allah memerintah Nabi Ibrahim menyembelih kambing tersebut sebagai ganti Nabi Ismail. Kisah tersebut diabadikan Allah dalam Q.S Ash-Shaafat: 100-111. Kurban merupakan ibadah yang hukumnya sunnah muakkad menurut madzhab Syafi'i.

    Kurban merupakan ibadah yang mempunyai aspek vertikal dan horizontal. Aspek vertikalnya mencangkup hubungan antara hamba dengan sang pencipta dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sedangkan aspek horizontal mencangkup hubungan antara sesama manusia, salah satunya dengan bersedekah.

Selain itu, ibadah kurban juga mempunyai beberapa hikmah, yaitu:

1. Manifestasi sempurnanya ketaatan pada Sang Pencipta, bahkan jika diperintahkan untuk menyembelih anaknya.  

2. Perwujudan syukur kepada Allah atas nikmat penebusan, karena Dia menjadikan orang yang memberi kurban di antara orang yang bersedekah dari kenikmatan yang diberikan Allah kepada mereka dan tidak menjadikan mereka orang miskin yang berhak menerima sedekah. (Hikmah at-Tasyri’ wa Falsafatuhu: 190)

Melalui kurban, Allah mengajarkan kepada manusia tentang kesetaraan. Tidak ada perbedaan dihadapan-Nya kecuali ketaqwaan hambanya.

    Kurban juga dapat menjadi saksi kita di akhirat kelak dan juga dapat menjadi tunggangan kita menuju surga.

    Terakhir, kurban dapat dijadikan bentuk kepedulian sosial dan kemanusiaan, sebab semua orang dapat menikmati daging pada hari raya Idul Adha. Selain itu, juga sebagai sarana mensucikan diri dan harta.

    Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa perintah berkurban adalah ibadah yang memiliki hubungan antara manusia dengan Sang Kholiq dan manusia dengan sesama manusia lainnya. Maka dari itu ibadah kurban sangat dianjurkan bagi orang muslim yang mampu.


Wallahu a'lamu bishowab

Posting Komentar

0 Komentar