Cipt: A. Miftakhul Chawaji
Di tengah hujan lebat menyerang tanah yang sangat gersang
Aku melihat seseorang yang sedang berdiri
Menghadap di bawah mendungnya
Ku coba menanyainya yang kini sedang menusukkan mata pada seonggok awan di atasnya.
"Sedang apa kau, Tuan?"
Ia hanya jawab, "Tunggu sebentar"
Sambil menunggu, kunyalakan sebatang rokok yang tiada berteman kopi
Kualihkan pandangan ke anak-anak yang asyik berlarian bermain hujan
Tanpa menghiraukan jeritan ibunya dari dalam rumah
Setelah tersadar dari tatapan khusyuknya, ia berkata, "Aku sedang menabur Hujan pada bibit tumbuhan di sini"
Tanpa menunggu lama
Akupun menerjang hujan melanjutkan pengembaraan, sambil berharap semoga hujan menumbuhkan pohon-pohon rindang
0 Komentar