Sing uripe mumet, sumpek, peteng, niku faktore setunggal, mergo adoh seko gurune. Maksude adoh secara batin, mulo sering-sering kirim Fatihah kangge kilen mesjid, keluarga ustadz didongo'ake".
Oleh: M. Istikmal
Bertempat di halaman Ponpes Al-Iman Bulus, pada hari Ahad, 15 Mei 2022 M/ 14 Syawal 1443 H, kepengurusan IKMA (Ikatan Keluarga Mutakhorijin Al-Iman) bekerja sama dengan kepengurusan Pondok Pesantren Al-Iman Bulus mengadakan acara pertemuan akbar berupa Silatnas (Silaturahmi Nasional) mutakhorijin Al-Iman baik putra maupun putri. Acara ini adalah acara yang diselenggarakan untuk yang kedua kalinya, dimana tepat satu tahun lalu Silatnas pertama kali terselenggara.
Acara kali ini dibawakan oleh Bpk. Rofiq Murtaji yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Layaknya acara-acara bernuansa Islami, acara ini juga dihiasi dengan hadroh, pembacaan kalam Ilahi oleh ananda Habsyi Musannan, dan tahlil oleh KH. Nashir Khamid.
Setelah pembacaan kalam Ilahi dan tahlil usai, pada sambutan penyelenggara, Bpk. Wahid Anwar S.Pd. berharap dengan adanya acara tersebet kita semua memperoleh barokah serta ridho dari masyayikh Al-Iman Bulus.
Adapun ikrar halal bihalal pada kesempatan kali ini diwakili oleh Ketua IKMA (Ikatan Keluarga Mutakhorijin Al-Iman) Pusat, yakni KH. Arwani M.Pd., Sebelum ikrar dilaksanakan, sebelumnya dilaksanakanlah penyerahan SK terbentuknya kepengurusan IKMA daerah secara resmi dengan perwakilan beberapa daerah.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan sambutan ahli bait (keluarga masyayikh Al-Iman) oleh Habib Faqih Muqoddam Ba'abud. Beliau menyampaikan, "Banyak IKMA yang belum terbentuk, saran saya, langkah pertama, bentuk panitia kecil, pilih ketuanya, sampaikan dateng kawulo lan Pak Arwani, buat acara, kita kasih SK".
Beliau juga mengingatkan bahwa sampai kapanpun kita adalah santri. "Ikma terbentuk ben kito sadar, sadar kalo kito niku santri, tekane dino kiamat kito tetep santri". Tak berhenti di situ, beliau juga menyebutkan faktor yang menyebabkan hidup kita sulit, "Sing uripe mumet, sumpek, peteng, niku faktore setunggal, mergo adoh seko gurune. Maksude adoh secara batin, mulo sering-sering kirim Fatihah kangge kilen mesjid, keluarga ustadz didongo'ake".
Acara kemudian dilanjutkan dengan mau'idhotul hasanah oleh al-Ustadz Hasan bin Agil Ba'abud. Beliau menyampaikan, "(Putra-putrinya) nggak di Bulus gak papa, tapi cari yang satu arah. Kalo beda, amaliahnya juga beda. Hati-hati dengan aliran-aliran yang aneh. Insyallah Bulus ini min thoriqoh ahlissunah wal jama'ah".
Beliau juga menerangkan efek dari perkumpulan ini kelak di akhirat, "Jika kita berkumpul di dunia, maka kita akan berkumpul di akhirat. Alhamdulillah, sudah terbentuk ikatan mutakhorijin, ini luar biasa". Beliau mengakhiri sesi ini dengan pesan untuk menjaga kekompakan, "Mari jaga kekompakan kita bersama-sama di bawah naungan Pondok Pesantren & Madrasah Al-Iman Bulus".
Acara tersebut ditutup dengan mushofahah (bersalaman) dan ramah tamah.
IKMA, Merajut Ukhuwah, Meneguhkan Khidmah.
0 Komentar