Like Us Facebook

Puisi: Di Hari Raya, Maafkan Aku?

 


Cipt: Ubaidillah Khobir


Maaf.

Menerima segala kekurangan dan kelebihan itu 

Andaikan melempar batu ke tengah lautan tanpa adanya suara jeritan. 

Ah, bagaimana mungkin sebuah kesalahan dibalas kesalahan? 

Sementara untuk memerdekakan kesepian harus dengan saling memaafkan.  


Sebentar, 

Tanah kami penuh dengan duri tajam 

Tapi kami lebih senang menyebutnya dengan firdaus 

Atau bahkan surga saja. 

Tidak selayaknya kami menyambut dengan panasnya padang pasir 

Karena tentunya kami menyambut dengan hujan bersama petir. 


Kadang, 

Kami membanggakan diri dengan menyulut api 

Kadang juga dengan mengubur watak keji di bulan 'Idul Fitri 

Tak jarang dengan melempar sepi 

Dan menuduh bahwa paling kejam adalah pagi.  


Memang menyebalkan ketika orang lain 

Berkata, “Kamu lupa dengan warna hitammu?” 

“Kamu terlalu mudah membuang mendung di wajahmu” 

“Apa!! Api di matamu masih disimpan?” 

“Meminta maaf saja seperti membuang air laut!!”  


Sudah. 

Sekarang,

Bukalah lembaran baru. 

Buang coretan-coretan yang tak penting. 

Lalu mulai dengan kata maaf di hari raya. 

Maaf.

Posting Komentar

1 Komentar