Like Us Facebook

Muwadda'ah, Pemulangan Santri Al-Iman Bulus

 


"Bejo-bejone wong iku wulan puoso dinggo nggo ngaji" (Orang yang paling beruntung adalah orang yang saat bulan puasa digunakan untuk ngaji). Pungkas beliau.



Oleh: M. Istikmal

Bertepatan pada Jum'at, malam Sabtu, tanggal 21 Romadhon 1443 H/ 22 April 2022, Ponpes Al-Iman Bulus mengadakan acara muwadda'ah guna menutup pengajian Romadhon 1443 H sekaligus acara pemulangan santri. 


* * *


Muwadda'ah sendiri artinya ialah pamitan, ataupun pemulangan santri setelah selama dua puluh hari para santri melaksanakan kegiatan Ngaji Romadhon 1443 H. 

    Acara tersebut adalah acara yang ketiga kalinya dilaksanakan, dimulai sejak Romadhon 1441 H/2020 M.

    Acara yang digelar di halaman Ponpes Al-Iman tersebut diikuti oleh seluruh santri yang kurang lebih berjumlah 4000, baik putra ataupun putri. 

    Adapun acara dimulai ba'da tarowih, dan dibawakan oleh Faiz Muzakki. 




Kemudian berlanjut pada sesi berikutnya, yaitu sambutan oleh Habib Faqih Muqoddam Ba'abud. 

    Beliau berpesan pada para santri ketika sudah pulang di rumah masing-masing untuk menjaga almamater dan datang tidak terlambat. 

    "Besok datang tepat waktu, yaitu tanggal 19 Syawal bagi santri yang berasal dari daerah Purworejo dan Kebumen dan tanggal 20 Syawal bagi santri luar Purworejo dan Kebumen, dan pesan saya, jaga almamater kita". Ungkapnya.

  Setelah sambutan usai, dilanjutkan mau'idhotul hasanah oleh Al-Ustadz Hasan Agil Ba'abud. 

    Beliau mengawali  mau'idhotul hasanah-nya dengan ungkapan rasa sangat bangga dengan para santrinya, "Saya sangat bangga, kalian sangat antusias, sangat bersemangat dalam ngaji, luar biasa Romadhon kali ini, lebih meningkat dari tahun-tahun kemarin". 

  Kemudian Ustadz Hasan menyampaikan keutamaan bulan Romadhon, "Pada tanggal 1-10 Romadhon adalah rohmat, 11-20 adalah maghfiroh, dan 21-akhir Romadhon  adalah 'ithqu minan naar, terbebas dari api neraka". 

    "Dan dibulan Romadhon, ada malam lailatul qodar, kita tidak usah mencari lailatul qodar, sebab ini nggak ada yang tahu, kita cari saja ridhonya Allah." lanjutnya.

    Tak berhenti disitu, beliau juga menuturkan betapa beruntungnya orang yang bersedia mengaji pada bulan yang mulia ini, "Tidurnya orang puasa saja dihitung ibadah, apalagi ngajinya orang yang puasa."

    "Bejo-bejone wong iku wulan puoso dinggo nggo ngaji." (Orang yang paling beruntung adalah orang yang saat bulan puasa digunakan untuk ngaji). Pungkas beliau.

     Setelah doa yang dipimpin Ustadz Hasan, acara ditutup dengan makan-makan oleh seluruh santri.


Posting Komentar

0 Komentar