Like Us Facebook

Artikel Islami: Asal-usul Penamaan Bulan Romadhon

 



Ia dinamai demikian karena pada bulan tersebut dosa-dosa manusia pupus, habis terbakar, akibat kesadaran dan amal sholehnya, atau karena bulan tersebut dijadikan sebagai waktu untuk ‘mengasah’ dan ‘mengasuh’ jiwa manusia.



Oleh: M. Ryan Romadhon

Bulan Romadhon yang disebutkan satu kali di dalam al-Qur’an, sudah ada sebelum Islam datang atau masa Jahiliyah.


* * *


Hal tersebut karena penamaan bulan-bulan hijriah mengadopsi dari tradisi penanggalan bangsa Arab pra-Islam. 

    Bulan Romadhon pada masa Jahiliyah merupakan bulan mulia bagi masyarakat Jazirah Arab.


Lalu, Bagaimanakah Sebenarnya Asal-usul Penamaan Bulan Suci Romadhon ini?

Imam an-Nawawi dalam kitabnya Tahdzib al-Asma wa al-Lughat, yang mengutip dari Imam al-Wahidi, menyebutkan beberapa pendapat ahli bahasa, terkait asal penamaan romadhon, berikut adalah penjelasannya:


Pertama, kata romadhon diambil dari kata “ar-Romd” (الرمض) yang artinya panasnya batu karena terkena terik matahari. 

 Sehingga, bulan ini dinamakan 'Romadhon' karena kewajiban puasa di bulan ini bertepatan dengan musim panas yang sangat terik. 

    Pendapat ini disampaikan oleh al-Ashma’i (ulama ahli bahasa dan syair Arab) (w. 216 H), dari Abu Amr.


Kedua, diambil dari kata “ar-Romidh” (الرميض), yang artinya awan atau hujan yang turun di akhir musim panas, memasuki musim gugur. 

    Hujan ini disebut ar-Romidh karena melunturkan pengaruh panasnya matahari. Sehingga bulan ini disebut 'Romadhon' karena ia membersihkan badan dari berbagai dosa. 

    Ini merupakan pendapat al-Kholil bin Ahmad al-Farohidi (ulama tabi'in ahli bahasa, peletak ilmu 'Arudh) (w. 170 H).


Ketiga, nama ini diambil dari pernyataan orang arab, (رمضت النصل) yang artinya mengasah tombak dengan dua batu sehingga menjadi tajam. 

    Bulan ini dinamakan dengan ‘Romadhon’ karena masyarakat Arab di masa silam mengasah senjata mereka di bulan ini, sebagai persiapan perang di bulan Syawal, sebelum masuknya bulan Harom. 

    Pendapat ini diriwayatkan dari al-Azhari (ulama ahli bahasa, penulis Tahdzib al-Lughah) (w. 370 H).

    Kemudian Imam an-Nawawi menyebutkan keterangan al-Wahidi,

قال الواحدي: فعلى قول الأزهري: الاسم جاهلي، وعلى القولين الأولين يكون الاسم إسلاميًا

    Imam al-Wahidi mengatakan, berdasarkan keterangan al-Azhari, berarti 'Romadhon' adalah nama yang sudah ada sejak zaman Jahiliyah. 

    Sementara berdasarkan dua pendapat pertama, berarti nama 'Romadhon' adalah nama Islami. (Imam an-Nawawi, Tahdzib al-Asma wa al-Lughat [Dar al-Kutub al-Ilmiyyah] 3/126).


* * *


Lebih jauh, Prof. Dr. Quraish Shihab dalam bukunya “Lentera Hati”, berpendapat bahwasanya Romadhon terambil dari akar kata yang berarti “membakar” atau “mengasah”. 

    Ia dinamai demikian karena pada bulan tersebut dosa-dosa manusia pupus, habis terbakar, akibat kesadaran dan amal sholehnya. 

    Atau disebut demikian karena bulan tersebut dijadikan sebagai waktu untuk ‘mengasah’ dan ‘mengasuh’ jiwa manusia.

    Bulan Romadhon juga diibaratkan sebagai tanah subur yang siap ditaburi benih-benih kebajikan. 

    Semua orang dipersilakan untuk menabur, kemudian pada waktunya menuai hasil sesuai dengan benih yang ditanamnya. 

    Bagi yang lalai, tanah garapannya hanya akan ditumbuhi rerumputan yang tidak berguna.


Wallahu a’lamu bishshowab

Posting Komentar

1 Komentar