Like Us Facebook

Review Kitab Yaqut an-Nafis, Kitab Mukhtashor yang Memberikan Perhatian Khusus terhadap Definisi Istilah Fiqh

 




Diantara identitas paling menonjol dari kitab ini dibandingkan dengan kitab-kitab mukhtashor yang lain adalah perhatian khusus pengarang terhadap beberapa definisi istilah Fiqh secara detail, singkat dan padat.



Oleh: M. Ryan Romadhon

Latar belakang yang memotivasi Sayyid Ahmad asy-Syathiry untuk mengarang kitab ‘Yaqut an-Nafis’ ini adalah dawuh dari salah satu guru beliau yang sangat dihormati, yakni Sayyid Abdullah bin Umar asy-Syathiry.


* * *


Tujuan Penulisan Kitab Yaqut an-Nafis

    Tujuan penulisannya adalah untuk memudahkan para pencari ilmu yang ingin menghafal dan memahami beberapa kaidah, dasar pondasi, dan dhobit yang termuat dalam kitab-kitab fiqh madzhab Syafi’i. 

    Selain itu, juga untuk memudahkan para guru yang mengajarkannya, sehingga tidak perlu membuat semacam modul sendiri yang membutuhkan usaha keras.

    Pengaruh kitab ini cukup luas, terutama di Hadhromaut. Lembaga-lembaga Pendidikan Islam di Tarim dan sekitarnya banyak yang menjadikan kitab ini sebagai kitab pegangan wajib bagi pemula yang belajar fiqh madzhab Syafi’i.[1]

 

Isi Kitab Yaqut an-Nafis

Bentuk dari kitab yang dikarang Sayyid Ahmad asy-Syathiry ini berbentuk mukhtashor (ringkasan). 

    Namun, meskipun demikian kitab ini sering dijadikan sebagai salah satu referensi penting kajian Fiqh madzhab Syafi’i. Pasalnya, kitab ini dapat dikatakan sebagai kitab yang meringkas tahqiq-tahqiq (penelitian-penelitian) dari para ulama' madzhab Syafi’i muta’akhirin.

    Sebagai kitab mukhtashor, kitab ini cukup komprehensif dalam menyajikan semua pembahasan fiqh madzhab Syafi’i. 

    Dimulai dari pembahasan Ubudiyyah (ritual ibadah), Mu’amalah (interaksi sosial), Faroidh (pembagian harta waris), Munakahah (pernikahan), dan Jinayat (pidana). 

Tentu, tidak semua kitab mukhtashor menyajikan semua pembahasan ini.


Keistimewaan Kitab Yaqut an-Nafis

    Diantara identitas paling menonjol dari kitab ini dibandingkan dengan kitab-kitab mukhtashor yang lain adalah perhatian khusus pengarang terhadap beberapa definisi istilah Fiqh secara detail, singkat dan padat, baik secara etimologi maupun terminologi pada bagian awal pembahasan topik tertentu. 

    Hal ini tentunya sedikit berbeda dengan kitab-kitab mukhtashor pada umumnya yang tidak memberikan perhatian khusus terhadap definisi singkat seperti kitab ini.

    Salah satu keistimewaan yang dimiliki oleh kitab ini adalah dalam mendeskripsikan suatu kasus. 

    Seringkali, di akhir suatu pembahasan pengarang kitab ini menyantumkan contoh dan gambaran kasus yang sedang dibicarakan, semisal dengan mengatakan:

 

وَصُوْرَةُ السّلاَمِ: أَنْ يَقُوْلَ زَيْدٌ لِعَمْرٍو: "أَسْلَمْتُ إِلَيْكَ هَذِهِ المِئَة الدِّيْنَار فِيْ عَبْدٍ زِنْجِيٍّ"...الخ

 

    Dengan cara seperti ini, pembaca akan tahu bagaimana mempraktikan sebuah muamalah yang memenuhi syarat dan rukunnya secara lengkap.[2]


* * *


 Demikianlah review (ulasan) singkat mengenai kitab Yaqut an-Nafis, kitab mukhtashor yang memberikan perhatian khusus terhadap definisi istilah Fiqh. Semoga ulasan tersebut bermanfaat. Amin.


Wallahu a'lamu bishshowab



[1] Sayyid Muhammad bin Ahmad bin Umar asy-Syathiry, Syarh al-Yaqut an-Nafis, Dar al-Minhaj, hal. 9-10


Posting Komentar

0 Komentar