Beliau juga aktif sebagai seorang penulis ulung, dengan ide-ide cemerlangnya, beliau mampu menghasilkan banyak karya, terutama dalam ruang lingkup kebudayaan Islam
Oleh: Luthfil Khakim
Beliau mempunyai nama asli Abu Hasan Ali bin Muhammad bin Habib al-Mawardy al-Bashry atau dikenal dengan Imam al-Mawardy. Beliau hidup sekitar tahun 364 H sampai 450 H, yakni pada masa Dinasti Bani Abbasiyyah.
* * *
Imam al-Mawardi merupakan tokoh intelektual Muslim, ahli Fiqih dan ahli Hadits dari golongan pembesar ulama Fiqih Syafi’i. Di sisi lain beliau juga seorang hakim dan politisi terkemuka pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyyah.
Beliau juga aktif sebagai seorang penulis ulung, dengan ide-ide cemerlangnya, beliau mampu menghasilkan banyak karya, terutama dalam ruang lingkup kebudayaan Islam.[1]
Perjalanan Intelektual Imam al-Mawardy
Dalam riwayat pendidikannya, mula-mula beliau belajar Hadits dari beberapa guru di Bashroh, diantaranya al-Hasan Ibnu ‘Aly bin Muhammad al-Jabaly, Abu Khalifah al-Fadhl bin al-Habbab al-Jamhiy, Muhammad bin ‘Addy bin Zuhaf al-Muqriy, Muhammad bin al-Mu’alla al-Azdy, Ja’far bin Muhammad bin al Fadhl al-Baghdady.
Di sana beliau juga belajar Fiqih kepada Abu Qosim ‘Abdul Wahid bin Muhammad ash-Shoimary al-Qodhy.
Kemudian setelah itu, beliau pergi melanjutkan studinya ke Baghdad. Di sana beliau belajar Fiqh kepada Ahmad bin Abi Thohir al-Isfarayani.
Memang jika dilihat dari biografi yang tertulis, tidak lain hanya Fiqh dan hadits yang beliau pelajari, namun jika dilihat dari berbagai
karyanya, beliau juga belajar ilmu Adab, Syi’ir, Nahwu, Filsafat, Ilmu Sosial dan
lain sebagainya.[2]
Karya Tulis Imam al-Mawardy
Diantara karyanya dalam bidang Fiqih adalah kitab al-Hawi al-Kabir, yaitu kitab yang berisi ensiklopedia Fiqih madzhab Syafi’i yang tersusun lebih dari 20 juz dan berisi sekitar 4.000 lembar.
Kitab ini menjadi salah satu rujukan utama dalam Fiqh madzhab Syafi’i. Selain menyajikan ijtihad-ijtihad madzhab Syafi’i, beliau juga menyajikan perbedaan antar madzhab.
Atas permintaan Khalifah al-Qodir yang merasa bahwa kitab al-Hawi tersebut terlalu besar, beliau meringkas kitab tersebut yang tadinya berisi sekitar 4.000 lembar menjadi 40 lembar dan diberi nama al-Iqna’.
Dalam bidang Adab, diantaranya beliau mengarang kitab an-Nahwu, al-Amsal dan al-Bughyah al-Ula fii Adabid Dunya wad Din.
Dalam bidang politik, administrasi dan sosiologi beliau mengarang kitab yang juga tak kalah fenomenal yaitu al-Ahkam al-Sulthoniyyah. Kitab tersebut berisi tentang kepemerintahan, undang-undang, tatanan bernegara dan bermasyarakat.
Ada juga karya yang lain
seperti Adab al-Qodhi, A’lam an-Nubuwah, Adab ad-Dunya wa ad-Din, dan masih banyak lagi.
Demikianlah sekilas biografi Imam al-Mawardy, Pengarang Kitab Adab ad-Dunya wa ad-Din. Semoga bermanfaat. Amin.
[1] Abu
Hasan al Mawardi, Adabud Dunya Wad Diin, hal. 3, Makna
Pesantren Pati
[2] Kalimat
ini dinukil dari biografi penulis yang dipaparkan dalam kitab Adabud Dunya
Waa Diin cetakan Makna Pesantren Pati. Jika
dilihat dalam cetakan Dar al-Minhaj, hal. 14, tentang biografi penulis,
memang hanya Fiqih dan Hadits yang beliau pelajari. Namun dalam karya-karya
beliau mencakup berbagai cabang ilmu.
0 Komentar