Oleh: M. Istikmal
Kala itu gelap mencekam, listrik pun padam, tak ada pilihan demi mendapatkan penerangan, lilin harus dinyalakan.
Setelah berangsur waktu, listrik dapat kembali menyala, kini lilin tak lagi dibutuhkan, sebab lampu sudah menggantikan perannya. Langsung saja si tuan meniup api pada ujung lilin.
Pagi pun datang, sinar surya mulai masuk memenuhi jagad ruang. Tentu saja si tuan mematikan saklar untuk menghentikan terang lampu yang tak berkutik dihadapan sang surya.
Namun ketika hari sudah meredup, barang tentu lampu kembali dibutuhkan. Kemudian bila listrik padam, peran lilin menjadi begitu diperlukan.
Ya, kurang lebih begitulah kehidupan, lambat laun suatu peran bisa tergantikan. Maka terhadap hal yang tak begitu dibutuhkan jangan terburu-buru membuang. Pikir lagi dalam-dalam.
Dan bilamana menjadi hal yang diprioritaskan, jangan buru-buru teramat membanggakan, malah-malah kepada yang lain merendahkan. Kita tak tau apa yang terjadi dimasa mendatang. Sejarah pun merekam, betapa banyak kehancuran sebab teramat membanggakan. Semua punya masanya masing-masing bukan?
Sekian.
0 Komentar