Like Us Facebook

Potret Ngaji Ndalem di Masa Lalu



Pada prakteknya, Ngaji Ndalem yang dibuka pada malam hari pada masa Al-Ustadz Agil sedikit berbeda dengan yang kita ketahui saat ini. Pada masa itu, Ngaji Ndalem dilaksanakan di kediaman Al-Ustadz Agil, yakni di Ndalem Lor yang saat ini ditempati oleh Wan Faqih. 


Oleh: Sa’ad Lufthi (Hasil Wawancara dengan Bapak Anwar Muslim)

Ngaji Ndalem, kegiatan ngaji yang dilaksanakan di kediaman Ndalem Pengasuh Pondok, merupakan salah satu kegiatan rutin santri putra Pondok Pesantren Al-Iman Bulus, yang sudah ada sejak masa Al-Ustadz Agil bin Muhammad Ba’abud atau Ayahanda Al-Ustadz Hasan Agil Ba’abud. Seperti yang kita ketahui pada masa kini, Ngaji Ndalem merupakan satu kegiatan dimana santri menghadap langsung kepada Pengasuh untuk mengkaji suatu kitab yang telah ditentukan oleh Pengasuh.

Pada masa Al-Ustadz Agil, kegiatan Ngaji Ndalem meliputi ngaji kitab-kitab alat secara Sorogan yang dilaksanakan pada malam hari dan juga meliputi ngaji kitab-kitab besar semisal kitab Ihya’ Ulumiddin secara bandongan pada pagi hari. Kegiatan Ngaji Ndalem yang dilaksanakan pada pagi hari merupakan pengajian yang dikhususkan untuk kalangan pengurus. Sedang Ngaji Ndalem yang dilaksanakan pada malam hari diperuntukan bagi santri-santri Tsanawiyah, Aliyah, maupun pasca Aliyah, persis seperti yang kita ketahui pada masa kini.

Masyhur diketahui bahwa Ngaji Ndalem menjadi salah satu kunci kesuksesan mencari ilmu bagi santri Ponpes Al-Iman Bulus. 

Pada prakteknya, Ngaji Ndalem yang dibuka pada malam hari pada masa Al-Ustadz Agil sedikit berbeda dengan yang kita ketahui saat ini. Pada masa itu, Ngaji Ndalem dilaksanakan di kediaman Al-Ustadz Agil, yakni di Ndalem Lor yang saat ini ditempati oleh Wan Faqih. Selain itu pada masa dulu, mengingat jumlah santri yang ada masih relatif sedikit, untuk proses ngaji sendiri, santri menghadap Al-Ustadz Agil satu persatu. Adapun dari segi kitab yang dikaji, semua sama persis dengan yang kita ketahui pada masa ini yakni  kitab Jurumiyyah, ‘Imrithi, Maqsud, Kailaniy, dll. Bahkan tradisi membawa bingkisan bagi santri yang telah mengkhatamkan satu kitab, sudah ada sejak masa itu.

Adapun terkait Ngaji Ndalem yang dibuka pada pagi hari setelah shalat Subuh, merupakan Ngaji yang pada masa itu menjadi kegiatan rutin harian yang dilaksanakan dengan sistem Bandongan, dan hanya  diikuti oleh pengurus. Kitab yang dikaji meliputi kitab-kitab yang notabene besar, seperti halnya, kitab al-Iqna’, kitab Ihya’ Ulumiddin, kitab Shahih Bukhari, kitab Durrotun Nasihin, dll. Sedang saat ini, Ngaji Ndalem Ba’da Subuh ini hanya digelar pada bulan Ramadhan, dengan kitab Ihya’ Ulumiddin sebagai kitab yang dikaji. 

Masyhur diketahui bahwa Ngaji Ndalem menjadi salah satu kunci kesuksesan mencari ilmu bagi santri Ponpes Al-Iman Bulus. Salah satu Mutakhorrijin Ponpes Al-Iman Bulus, Bapak Anwar Muslim menyampaikan, secara umum Ngaji Ndalem merupakan satu kewajiban seorang tholibul ilmi, selain itu melalui Ngaji Ndalem santri dibimbing secara langsung oleh Pengasuh, dan tentunya ada unsur barokah yang tidak bisa lepas dari ngaji itu sendiri. “Jaman mbiyen, piye carane santri iku kudu ngaji (Ngaji ndalem), piye carane ngalap barokah”, tutur Bapak Anwar Muslim ketika diwawancarai. Beliau merupakan santri kesayangan Al-Ustadz Agil yang sejak tahun 1979 menuntut ilmu di Ponpes Al-Iman Bulus hingga sampai saat ini masih mengajar di Madrasah Tsanawiyah Al-Iman Bulus. 

Posting Komentar

0 Komentar